Pilihanmu Cerminan Dirimu

 


Oleh: Elif Fitriah Mas'ud, S.Hi


Dalam haditsnya Rosulullah mengatakan  [المرأ مع من أحب]"Al-mar'u Ma'a man Ahabba" seseorang itu akan bersama siapa yang ia cintai, maka berhati-hatilah dalam mencintai dan memilih sebuah nama. Baik untuk menamai anak yang baru lahir maupun menamai sebuah jalan, tempat, masjid dan lain sebagainya.


Nama Firaun begitu terkenal dengan kekuasaannya, qorun dengan kekayaannya, abu jahal dan abu lahab dengan kegigihannya membela agama nenek moyangnya, tetapi tidak ada satu orang pun yang mau menamai dengan nama tersebut. Karena dengan kekuasaan dan kekayaan yang mereka miliki, mereka berbuat semaunya, menjadi sombong dan arogan tidak mengakui semua yang mereka memiliki adalah karunia Allah bahkan mendustakan-Nya dan mengaku sebagai Tuhan.


Demikian pula Mustofa Kemal At Taturk, seorang yang terkenal sebagai revolusioner dan pendiri negara Turki, meskipun tidak tercatat namanya didalam Al-Qur’an dia juga sangat terkenal kelalimannya terhadap umat Islam, Mustofa Kemal At-Taturk merupakan seorang pengkhianat umat Islam yang mengambil alih kepemimpinan secara licik serta menghapuskan nilai2 Islam secara keji dengan cara membunuh para ulama, merampas jilbab para Muslimah, mengganti adzan dan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan Bahasa Turki, merubah Masjid Hagia Sophia menjadi musium dan menghapuskan system kepemimpinan Islam seluruh dunia hingga ke akar-akarnya dengan menjadikan Turki sebagai Negara sekuler yang jauh dari nilai-nilai Islam.


Begitu kelamnya masa-masa pemerintahan Attaturk terhadap umat Islam, sehingga Allah menimpakan Adzab di dunia dengan penyakit yang begitu mengerikan sampai Ketika wafatpun jasadnya tidak diterima bumi dan para ulama yang tersisa enggan untuk men-sholatkan. Naudzubillahi min dzalik tak terbayangkan bagaimana Adzab Allah kelak di akhirat jika didunia saja sudah demikian parah.


Apakah nama ini layak untuk di abadikan bahkan dijadikan nama jalan di Indonesia yang notabenenya mayoritas muslim? Atau sebenarnya para pemimpin di Indonesia saat ini pun sedang memilih dan menjalankan peran nya untuk  menjadikan Indonesia negri sekuler yang meniru ulah Mustofa Kemal Attaturk? Jika nama ini tetap menjadi pilihan mereka maka demikianlah cerminan mereka sesungguhnya.


Padahal dalam sejarah Turki banyak sekali nama-nama pejuang Islam yang begitu gigih berjuang hingga konstantinopel dapat ditaklukkan, nama merekalah yang lebih layak untuk diabadikan dan menjadi teladan kita umat Islam.  Salah satu motivasi mereka dalam berjuang adalah bisyarah Rosulullah SAW, manusia yang paling mereka cintai dan yakini kebenaran ucapannya sehingga mereka rela mengorbankan nyawanya demi mewujudkannya. Hadits berikut berbunyi:


 سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ الْمَدِينَتَيْنِ تُفْتَحُ أَوَّلاً قُسْطَنْطِينِيَّةُ أَوْ رُومِيَّةُ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ 

عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَدِينَةُ هِرَقْلَ تُفْتَحُ أَوَّلاً يَعْنِي قُسْطَنْطِينِيَّةَ

“Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. pernah ditanya, “Kota manakah yang dibebaskan lebih dulu, Konstantinopel atau Roma?” Rasul menjawab, “Kotanya Heraklius dibebaskan lebih dulu, yaitu Konstantinopel.” (HR Ahmad, Ad Darimi dan Al Hakim).


Konstantinopel ibu kota Kekaisaran Romawi sebelumnya dikenal dengan nama Byzantium merupakan kota yg sangat sulit ditembus karena benteng-bentengnya yang berdiri kokoh dan berlapis-lapis pada akhirnya berhasil ditaklukkan oleh tentara Islam yang saat itu dipimpin Muhammad Al Fatih sehingga Islam berjaya dibawah kepemimpinan Turki Utsmani.


Muhammad Al Fatih lah sang penakluk yang sebenarnya, dan lebih layak untuk di abadikan namanya sedangkan Mustofa Kemal Attaturk lebih layak dipanggil sebagai sang penghancur. Wallahu A’lam.[]





*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم