Tolak Komunisme-Kapitalisme, Perjuangkan Islam

 



Oleh: Nur Itsnaini Maulidia 


Tanggal 30 September mengingatkan kita akan peristiwa tragis yang terjadi puluhan tahun lalu, tepatnya pada tahun 1965. Saat itu terjadi sebuah gerakan makar yang dilakukan  Partai Komunis Indonesia  (PKI). Mereka mengintimidasi siapa pun yang menentang ideologi komunis, khususnya umat Islam, serta menculik para kyai dan santri kemudian membunuh mereka dengan sangat keji, termasuk membunuh para jenderal.


Peristiwa 30 September 1965 atau G30SPKI tentu menyisakan duka dan ketakutan bagi masyarakat, khusunya umat Islam yang sangat menentang ide komunisme ini. Namun sayangnya, masih ada beberapa pihak yang berkeinginan untuk menghidupkan kembali gerakan PKI yang kejam tersebut.


PKI memang telah dibubarkan dan tercatat sebagai organisasi terlarang sejak beberapa tahun lalu, namun penganutnya masih ada hingga sekarang. Bahkan simbol-simbolnya masih sering dijumpai. Sebagai umat Islam tentu kita harus waspada. Keberadaan komunisme tentu harus kita tolak karena komunisme merupakan ideologi sesat yang sangat bertentangan dengan Islam. Terlebih lagi, hingga kini banyak penyerangan terhadap Islam sebagaimana yang pernah dilakukan PKI. 


Melansir dari okezone terdapat lima kasus penyerangan terhadap ustadz atau tokoh agama, dari penusukan Syekh Ali Jaber ketika beliau mengisi ceramah di Bandar Lampung tahun lalu, hingga yang terjadi baru-baru ini di bulan September terjadi penyerangan terhadap Ustadz di Bekasi, Ustadz Chaniago di Batam, Ustadz Marwan di Banten, serta Ustadz Prawoto yang harus meregang nyawa setelah dianiaya pada Februari 2018 lalu. (nasional,okezone.com, 22/09/2021). Bukan hanya penyerangan terhadap tokoh agama, perusakan masjid pun kerap kali terjadi. Dilansir dari detikcom, terjadi pembakaran mimbar Masjid Raya Makassar yang membuat sejumlah Al-Qur'an juga terbakar. (news.detik.com, 25/09/2021). Dan berbagai penistaan terhadap agama lainnya seperti menghina nabi dan ajaranya, melecehkan Al Quran juga masih terjadi.


Perlu kita sadari, serangan terhadap Islam yang sering kali terjadi adalah bukti kegagalan negara dalam menjaga keamanan dan penghormatan terhadap tokoh agama sekaligus tempat ibadah. Negara seakan lepas tangan dalam melindungi tokoh agama dan tempat ibadah. Hal ini juga disebabkan oleh ideologi kapitalisme yang diterapkan di negeri ini yang menyingkirkan peran agama dalam kehidupan dan memperjuangkan nilai materi semata. 


Bahaya kembalinya ideologi komunis memang sebuah ancaman. Namun bahaya nyata yang kini berada di depan mata adalah kerusakan akibat penerapan ideologi kapitalis. Bagi umat Islam, kita wajib menolak dan memberantas kedua ideologi tersebut karena kedua ideologi ini terbukti sesat  dan menyebabkan kerusakan, kedamaian dan keamanan hilang di negeri ini. Kita harus memperjuangkan ideologi Islam yang diwahyukan oleh Allah Sang Pencipta alam semesta beserta isinya. 


Hanya ideologi Islam yang terbukti membawa rahmat bagi seluruh alam, melahirkan kedamaian dan menjamin kesejateraan karena bersumber dari sang pemegang kekuasan utama di bumi. Sebagaimana yang terjadi pada masa kejayaan Islam sejak kepemimpinan Rasulullah  SAW dan para sahabatnya yang menerapkan ideologi Islam. Kehidupan saat itu amat sejahtera, keamanannya terjaga sehingga masyakat hidup dengan damai dan sentosa. Kehidupan inilah yang seharusnya kita wujudkan saat ini. Wallaahu a’lam.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم