Mengungkap Ikatan Khilafah dengan Nusantara Melalui Live Premiere Film JKDN ll

 



Oleh: Nur Itsnaini Maulidia


Pada 20 Oktober 2021 pukul 08.00 WIB di bulan Maulid yang mulia, event kolosal digelar oleh JKDN Production. Sebuah event yang mengungkap sejarah Islam sekaligus mengenang kelahiran Rasulullah dan perjuangannya. Event ini merupakan premiere film Jejak Khilafah di Nusantara II (JKDN ll) yang merupakan kelanjutan dari JKDN l. Film JKD II benar-benar membuka mata semua pihak bahwa Nusantara memiliki hubungan yang erat dengan Khilafah.


Sebelum penayangan film JKDN ll diawali dengan acara talk show. Ustadz Labib menyampaikan pesan yang sangat menggugah. Apabila umat Islam menginginkan jalan lurus yang mengantarkan ke surga, mereka harus mengikuti Al-Qur’an, perjuangan Rasulullah SAW dan menerapkan risalah-Nya. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk mengetahui sejarah Islam yang sebenarnya, termasuk Khilafah. Karena kaum kafir berusaha mengaburkan dan menguburkan sejarah Khilafah agar umat jauh dari ajaran Rasulullah SAW secara sempurna. 


Tak kalah penting pesan dari Ustadz Ismail Yusanto selaku eksekutif produser film JKDN ll. Beliau menyampaikan, dalam kisah-kisah atau sejarah terdapat pelajaran bagi orang yang mau berpikir. Maka penting bagi umat Islam untuk mengetahui sejarah Khilafah di Nusantara, yang mana ini merupakan sejarah umat Islam. Umat Islam harus mengetahui kebenaran sejarah Islam. Ini juga merupakan bukti kecintaan umat kepada Nabi yang membawa risalah. 


Selanjutnya sutradara film JKDN II, Nicko Pandawa menjelaskan tentang hubungan Khilafah dengan Nusantara. Tepatnya pada 380 tahun lalu, seseorang asli Banten datang dari Makkah membawa surat  dari Syarif Makkah yang merupakan utusan dari Khilafah Usmaniyah yang saat itu dipimpin oleh sultan Murad lV. Isi surat tersebut menyatakan bahwa Banten, Mataram, dan Makkasar sejak saat itu sah menjadi bagian dari Khilafah. Untuk merayakan pengesahan tersebut, mereka mengadakan acara Maulid Rasulullah yang hingga saat ini masih dipraktikkan di tengah-tengah masyarakat. Sehingga perayaan Maulid awalnya berasal dari bentuk syukur atas pengesahan tiga wilayah tersebut menjadi bagian dari Khilafah. 


Kemudian Nur Fajaruddin sebagai script writer JKDN II mengungkap bahwa keterikatan Khilafah dengan Nusantara juga dibuktikan dengan adanya legenda-legenda, cerita, atau dongeng yang sangat erat kaitannya dengan Kekhalifahan Utsmani. Juga banyak sekali daerah yang mengungkap keterkaitan tersebut. Antara lain syair-syair di Aceh dan Gayo yang mengungkapkan tentang Rum. Di Minangkabau, Riau, Jawa juga terdapat kisah Aji Soko yang dikirim oleh Sultan al-Ghaba Saka Ngerum, di Buton Sulawesi terdapat Lakinarungi. Saat itu Rum adalah sebutan Sultan atau Khalifah yang berkedudukan di Konstantinopel atau Istanbul. 


Tak hanya itu, ikatan Khilafah dengan Nusantara juga terbukti dengan peran Khilafah dalam pengusiran penjajah belanda dari Indonesia. Saat itu dengan semangat persatuan Islam, Sultan Nuku Dari Tidore dengan gagah berani menerima tantangan perang VOC. Sultan Nuku mempersatukan rakyat Maluku bangkit melawan kafir VOC. Dan beliau menjadi satu-satunya sultan yang bisa mengalahkan VOC pada abad ke-17 dan 18. 


Banyak sekali fakta sejarah tentang ikatan Khilafah dengan Nusantara yang selama ini terkaburkan bahkan terkuburkan. Film ini mampu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang sejarah Islam di masa lalu dan bagaimana Nusantara menjadi kekuatan besar karena dukungan luar biasa dari adi daya dunia masa itu, yakni Khilafah Islam.


Film JKDN II layak menjadi film dokumenter rujukan sejarah di Indonesia. Film ini masih bisa ditonton ulang melalui link  Film JKDN .

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم