Oleh : Silmi Atikah
Mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim. Sejarah pun telah membuktikan, bahwa Islam telah tersebar hingga zamrud khatulistiwa. Sejarah ini penting, kenapa? Karena sejarah yang menjadi eksistensi sebuah bangsa. Karena dari situ sebuah bangsa akan menemukan siapa jati dirinya. Sekaligus dapat menjadi rambu untuk memandang masa depan agar tidak salah jalan.
Namun sayang tak banyak dari kita, yang tahu tentang sejarah khususnya sejarah Islam. Saat ini Islam tengah dibantai habis habisan, oleh opini-opini negatif yang membanjiri negeri. Banyak dari sejarahnya yang dikaburkan dan dikuburkan.
Mungkin kita masih dapat temui keterkaitan sejarah Islam dan Indonesia, di buku-buku sejarah. Namun itu pun tak semuanya bisa kita dapatkan secara utuh. Ada beberapa bagian yang memang sengaja ditutup atau diburamkan.
Contohnya sejarah para pahlawan Indonesia. Mereka yang disebut sebagai pahlawan yang berjuang untuk nasionalisme, adalah salah kaprah. Kita lihat dari sisi sejarah, bahwa mayoritas pahlawan kita sebenarnya adalah para sultan dan orang Islam. Dan dalam Islam kita disyariatkan untuk jihad.
Dari sini kita ambil contoh penting, bahwa perjuangan para sultan dan umat Islam kala itu. Karena seruan jihad bukan nasionalis. Disisi lain mereka adalah para tokoh ulama. Beberapa diantaranya adalah, Tuanku Imam Bonjol, Pangeran Antasari, Pangeran Diponegoro, Sisingamangaraja, dan masih banyak yang lainnya merupakan contoh dari tokoh ulama yang jarang diketahui khalayak umum.
Orang-orang yang mengidap Islamophobia di Indonesia pun mengatakan bahwa Indonesia tak ada kaitannya dengan khilafah itu juga salah kaprah. Karena sebenarnya sejarah Indonesia sangat erat kaitannya dengan Khilafah Utsmani. Terbukti dalam surat yang dikirim oleh Sultan Alauddin Mansyur Syah kepada sultan Abdul majid 1. (https://medium.com/@kusa858/terjemahan-surat-sultan-aceh-paduka-seri-sultan-alauddin-manshur-syah-johan-berdaulat-dhilullah-5280ea4d77c8)
Bukti-bukti ini menunjukkan bahwa, kejamnya para penguasa yang dengan sengaja dalam menutup kebenaran sejarah yang ada. Mengubur sejarah Islam di nusantara ini, lalu melecehkan syariat -syariatnya seperti hal yang ringan. Untuk itu, kita sebagai umat Islam harus bangkit. Membuka mata dengan sejarah yang benar, menjadi Umat yang tangguh bahkan mampu menciptakan sejarah baru yang lebih gemilang dengan Islam Kaffah.
Sebagai salah satu langkah awal kita, mungkin dapat dimulai dari membenahi dulu keimanan dan wawasan kita tentang Islam. Dimulai dengan membaca banyak buku atau artikel tentang ilmu tsaqofah Islam, dan sejarah. Selain didapat dengan cara literasi kita juga dapat mengakses sejarah ini dengan melalui visual dan audio, yakni dengan film - film dokumenter.
Salah satu film dokumenter yang mengisahkan perjalanan antara Kerajaan Islam dan Turki Utsmani adalah film "Jejak Khilafah Di Nusantara". Dan baru-baru ini tim film Jejak Khilafah di Nusantara merilis film yang kedua. Dengan tajuk yang sama "Jejak Khilafah di Nusantara 2".[]