KKB Kembali Memakan Korban, Hilang Sudah Jaminan Keamanan

 



Penulis : Siti Fatimah (Pemerhati Sosial dan Generasi)


Sudah kesekian kalinya KKB membuat ulah. Sudah begitu banyak korban berjatuhan akibat kebrutalan yang mereka buat. Tak hanya warga sipil, namun tenaga kesehatan dan aparat keamanan pun tak luput dari tindak kejahatan kelompok bersenjata ini. Mereka menebar terror dan membuat masyarakat ketakutan. Akan tetapi mengapa mereka tidak ditindak secara tegas dan serius? Bukankah mereka telah membahayakan serta mengancam nyawa penduduk sipil bahkan aparat keamanan?


Seperti yang dialami oleh 9 nakes korban kekerasan KKB baru-baru ini yang menewaskan seorang suster Gabriela Meilani. Korban yang berusaha melarikan diri dari para perusuh ini jatuh ke jurang hingga meninggal dunia. Sementara itu rekan sejawatnya mengalami luka-luka dan trauma psikis.


Sebanyak sembilan tenaga kesehatan (nakes) korban kekerasan di Puskesmas Kiwirok, Pegunungan Bintang, Provinsi Papua pada Senin (13/9/2021) lalu, saat ini menjalani pemulihan trauma dan pengobatan. (berita satu.com,19/9/2021)


Kejadian seperti ini semestinya membuat pemerintah berfikir untuk menindak tegas kelompom-kelompok yang meresahkan masyarakat, apa lagi hingga jatuh korban jiwa. Hal serupa tidak hanya sekali dua kali namun sudah berkali-kali, tapi pemerintah seolah tidak sensitif terhadap isu yang dapat memecah belah persatuan bangsa.


Kelompok bersenjata tersebut telah menumpahkan darah orang yang tidak berdosa dan sudah seharusnya ditumpas habis. Nyawa manusia telah melayang, hal ini sudah merupakan indikasi bahwa mereka memang benar-benar serius dalam melakukan upaya memisahkan diri dari NKRI.


Kerusuhan yang mereka ciptakan untuk meneror masyarakat sehingga mengganggu aktivitas-aktivitas  penting yang dapat mengancam kedaulatan negara sudah seharusnya ditumpas hingga benar-benar habis. Tak ada ruang bagi para pemberontak  demi terwujudnya keamanan bagi seluruh rakyat, khususnya masyarakat Papua. 


Tak mengherankan bila Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Papua, dr Donald Aronggear menuntut pemerintah agar menjamin keamanan para tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah kiwirok, pegunungan bintang Papua.

"Pelayanan kesehatan dihentikan seraya menunggu jaminan keamanan dari pemerintah untuk para tenaga kesehatan yang bertugas," kata dr Donald Aronggear (berita satu.com,19/9/2021)


Dalam sistem pemerintahan Islam atau bisa disebut juga Daulah Islamiyah pemerintah wajib menjamin keselamatan setiap individu warganya, selain itu daulah juga akan menjamin harta yang dimiliki segenap rakyatnya. Pemerintah pasti akan menumpas kelompok-kelompok separatisme karena Islam sangat mengutamakan persatuan umat bukan perpecahan.


Bertolak belakang dengan sistem demokrasi kapitalisme liberal saat ini, separatisme muncul seiring dengan ketidak adilan yang terjadi pada daerah-daerah tertentu. Tanah Papua memiliki sumber alam berupa emas yang sangat melimpah, namun tingkat konomi rakyatnya sangat rendah. Pemerintah mengekploitasi kekayaan alam mereka tetapi tidak mengimbangi pembangunan ekonomi sehingga terjadi ketimpangan. Hal inilah yang memicu rasa iri dan amarah golongan-golongan tertentu. Ditambah lagi campur tangan asing yang memprovokasi kekecawaan dan emosi terhadap kesenjangan ekonomi yang tidak merata oleh pemerintah sehingga menginginkan kemerdekaan supaya bisa mengolah sendiri kekayaan alam di bumi Papua, tanah kelahiran mereka.


Sudah saatnya kita sebagai umat yang perduli kepada saudara kita di Papua, perduli dengan persatuan menyeru kepadapemerintah supaya menerapkan sistem ISLAM dengan khilafah sebagai institusi negara. Khilafah menjamin kesejahteraan rakyat dan menjaga persatuan umat tidak hanya dalam lingkup nasional bahkan internasional karena sejatinya umat hanya disatukan oleh satu ikatan berupa ikatan akidah Islam yang sama. 


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَا عْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖ وَا ذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَآءً فَاَ لَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَ صْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖۤ اِخْوَا نًا ۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّا رِ فَاَ نْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَـكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ


"Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 103)


Persatuan atas rakyat Papua akan terwujud  dengan diterapkannya syariat Islam yang akan memberikan keadilan yang seadil-adilnya bagi mereka.


عَنْ أَبِيْ مُوْسَى عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِنَّ المُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا» وَشَبَّكَ أَصَابِعَهُ. رواه البخاري ومسلم


Dari Abi Musa dari Nabi saw., beliau bersabda, “Sungguh (sebagian) mukmin kepada (sebagian) mukmin lainnya seperti bangunan, yang menguatkan sebagian dengan sebagian lainnya.” Dan beliau menyilangkan jari-jarinya. “(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Wallahualam bishawab.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم