Tantangan Menjadi Seorang Ibu

 



Ainun D. N. (Muslimah Care)


Muslimahvoice.com - Berperan sebagai ibu ideal tentu adalah cita-cita seorang ibu.  Mendampingi anak, mendidik mereka dengan baik dan mencetak mereka menjadi generasi unggul yang akan mewarisi negeri ini.  Namun, ibu dihadapkan pada banyak tantangan.


Tantangan terbesar tentu faktor ekonomi.  Banyak ibu yang terpaksa meninggalkan rumah untuk ikut menopang ekonomi keluarga.  Gaji suami yang tidak memadai, sementara harga-harga kebutuhan yang makin melambung tinggi, membuat para ibu turun tangan ikut bekerja. 


Kondisi ini membuat anak-anak tumbuh tanpa kontrol dan pendidikan yang tepat.  Tidak ada yang peduli apa yang ditonton anak dan  apa yang dilakukan anak bersama teman-temannya. Orangtua hanya bisa terkejut saat anak ketahuan terlibat masalah serius atau menjadi korban. Tawuran, narkoba, pergaulan bebas, atau kasus kriminal.


Tantangan kedua adalah pengetahuan ibu terhadap pendidikan anak.  Berapa banyak ibu yang hanya tinggal di rumah namun tidak mampu mendidik anak dengan baik.  Ia tidak mengenal potensi yang dapat dikembangkan pada anak dan bagaimana mengembangkannya.


Lebih parah adalah ibu yang bekerja dan sekaligus tidak mampu mendidik anak.  Ibu-ibu semacam ini tidak memiliki target dalam mendidik anak.  Anak dibiarkan seperti air mengalir terserah mau jadi apa nantinya.


Kondisi ibu semacam ini tentu tidak bisa diharapkan dapat melahirkan generasi unggul.  Pemerintah seharusnya memiliki kepedulian yang besar dalam masalah ini.  Bukankah generasi unggul yang dapat melepaskan bangsa ini dari krisis yang terus membelit?  Apakah kita akan bertahan dengan berbagai kerusakan yang melanda bangsa ini ?  Pepatah bahkan mengatakan bahwa pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang berhasil mencetak pemimpin yang lebih baik.


Selama ibu masih harus disibukkan dengan mencari nafkah, selama ibu masih tidak memahami pendidikan anak, selama itu pula generasi unggul tidak akan lahir. Bangsa kita akan terus terpuruk tidak mampu bangkit.


Tugas pemerintah adalah menjamin agar ibu bisa menjalankan peran keibuannya dengan sempurna.  Bukan malah mendorong ibu untuk bekerja keluar rumah, bahkan keluar negeri dengan memberikan julukan pahlawan devisa.  Itu sama artinya negara ini tengah menjual masa depannya.


Tugas negara pula untuk menjamin pendidikan para ibu. Pendidikan dengan kurikulum yang tepat.  Agar para ibu tidak hanya menjadikan materi sebagai orientasi hidupnya.  Namun sesungguhnya, ibu punya tanggungjawab besar di pundaknya untuk masa depan bangsa.  Maka, tidak salah kalau dikatakan perempuan adalah tiang negara.  Bila tiang itu roboh, maka tunggulah waktu keruntuhan negara.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم