Seruan Muslimah di Hari Perempuan Internasional

 



Selia Herasusanti, SP


Muslimahvoice.com - Siapa yang ngeh hari ini hari perempuan internasional?. Saya tidak. Kalau bukan karena ada yang memakaii twibbon kampanye hari ini lewat di beranda media sosial, sepertinya hari ini akan lewat begitu saja.  Tapi ketika melihat twinbbon itu, rasanya sayang kalau tidak membuat sedikit opini.  


Hari perempuan internasional diadakan untuk merayakan pencapaian sosial ekonomi budaya dan politik perempuan.  Selain itu, hari ini juga diadakan sebagai kampanye percepatan kesetaraan gender (mengutip laman IWD).  


Dan tahun ini, IWD mengusung tema "Choose to Challenge" (Memilih untuk menantang). Maksudnya adalah seruan kepada semua pihak untuk menantang dan menyerukan tentang bias  dan ketidaksetaraan gender, serta merayakan pencapaian perempuan.  


Sebagai seorang muslimah, rasanya janggal dengan kampanye percepatan kesetaraan gender. Karena tentu saja, Islam tak membutuhkan ide ini.  Islam sudah menempatkan wanita pada posisi mulia.  sehingga adalah hal yang aneh jika seorang muslimah ikut serta dalam kampanye ini. 


Seorang muslimah sudah ditempatkan pada posisinya.  Dasi sisi kemanusian, ia memiliki kewajiban dan hak yang sama seperti laki-laki.  Sementata secara tabiat, dimana wanita dan laki-laki berbeda, Islam menempatkannya sesuai porsinya masing-masing. 


Secara kemanusiaan, wanita dan laki-laki diwajibkan untuk sholat, puasa, zakat,  dakwah menuntut ilmu dan semua hukum yang berlaku untuk semua manusia. 


Sedangkan secara tabiat, karena wanita memiliki tabiat yang berbeda, maka hukum untuk keduanyapun berbeda. Mahar wajib bagi laki-laki, sementara bagi wanita hak.  Wanita wajib menjadi ibu dan pengatur rumah tangga, sementara laki-laki wajib mencari nafkah.  Ada rukhsoh(keringanan) bagi wanita untuk meninggalkan sholat dan puasa saat haid dan nifas, sementara laki-laki tidak.  Dan masih banyak hukum-hukum yang membedakan laki-laki dengan wanita, semata karena tabiat keduanya berbeda. 


Maha Adil Allah ketika menempatkan wanita dan laki-laki sesuai dengan kapasitasnya.  Sehingga jika mengikuti petunjuk Allah secara sempurna, tak perlu lagi ada seruan untuk mengkampanyekan kesetaraan gender. 


Adapun jika saat ini kampanye tersebut banyak disuarakan pula oleh muslimah, hal itu lebih disebabkan banyaknya aturan Islam yang tidak diterapkan.  Sehingga dampaknya banyak wanita yang merasa tertindas.  Bukan karena aturan Islam, namun karena berpalingnya aturan saat ini dari aturan Islam. 


Maka yang lebih tepat dikampanyekan seorang muslimah saat ini adalah menyerukan agar diterapkan kembali syariat Islam secara kaffah, agar posisi wanita ditempatkan kembali pada posisi yang mulia.  Wallahu'alam. []

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم