Rizka Hanifatus Syarifah
Muslimahvoice.com - Menjadi pemuda yang produktif adalah impian sebagian besar generasi milenial. Memiliki banyak uang, menciptakan buah karya, berkontribusi besar untuk masyarakat, menjadi influencer yang mempunyai banyak pengikut dan lain sebagainya, begitulah gambaran umum makna dari remaja produktif di kalangan generasi milenial saat ini. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjadi produktif, namun tak sedikit pula yang melakukan hal-hal tersebut dengan melupakan kewajibannya bahkan bertolakbelakang dengan kewajiban. Sebagai seorang muslim kewajiban untuk menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan Allah tidak akan lepas seumur hidup. Oleh karena itu, syari’at Islam harus menjadi pondasi dalam melaksanakan sebuah aktivitas.
Apakah standard produktif pemuda saat ini mampu membangkitkan ummat dan menyelasaikan berbagai problematika yang ada?. Tidak. Karena mereka tidak memperjuangkan solusi dari akar masalah yang ada, yakni memperjuangkan kembalinya syari’at Islam untuk diterapkan dimuka bumi ini. Mereka disibukkan untuk memperjuangkan hal-hal cabang yang itu tidak akan ada habisnya jikalau tidak mencabut akar utama permasalahan ini. Seperti, mereka ingin memberantas kemiskinan dengan membuka donasi, padahal akar utamanya adalah tingginya biaya hidup yang harusnya sudah ditanggung oleh negara, maka negaralah yang harus berupaya agar rakyatnya sejahtera. Ibarat mereka sedang berjuang untuk menghilangkan asap tanpa mematikan apinya. Namun, tak sedikit juga yang hanya memperjuangkan urusan pribadinya, hanya demi dirinya mendapatkan kebahagiaan yang diinginkan tanpa memikirkan kehidupan saudaranya.
Lantas bagaimanakah menjadi pemuda yang produktif dan mampu meyelesaikan problematika ummat yang ada?. Tentunya dengan memperjuangkan solusi dari akar masalah yang ada, yakni memperjuangkan kembalinya syari’at Islam untuk diterapkan dimuka bumi ini. Memperjuangkan diterapkannya syari’at Islam adalah sebuah kewajiban yang tidak boleh dilupakan oleh seluruh kaum muslim. Sehingga kita harus menjadi pemuda produktif yang tidak melalaikan kewajiban, salah satunya adalah kewajiban tersebut. Karena hanya akar dari problematika ummat yang ada adalah rusaknya sistem negara saat ini, sistem yang digunakan oleh penguasa dzolim dan menyingkirkan syari’at Islam dalam kehidupan. Menjadi pemuda produktif diatas rata-rata adalah pemuda yang melaksanakan aktivitasnya berlandaskan syari’at Islam, pemuda yang beraktivitas tanpa melupakan kewajibannya dan bangga menjadi pemuda yang menyuarakan kebenaran.
Ditengah-tengah penguasa yang membenci Islam, tentu bukanlah hal yang mudah untuk menjadi pemuda produktif diatas rata-rata. Kita ditempa untuk tetap istiqomah walaupun akan banyak caci-maki, penolakan, penentangan, bahkan sebuah ancaman berbahaya. Musuh-musuh Islam boleh saja memandang bahwa kemenangan dan kejayaan ummat Islam adalah mustahil dan omong kosong belaka. Namun, kemenangan dan kejayaan orang-orang yang beriman memiliki berbagai macam wujud dan bentuk yang berbeda. Berbagai bentuk tersebut memiliki puncak kejayaan yakni tegaknya Syari’at Islam di muka bumi ini. Sebagai seorang muslim saat menyuarakan kebenaran harus tetap yakin dengan janji Allah bahwa bumi ini akan diberikan pada hamba-hamba Nya yang beriman dan beramal shaleh. Perjuangan untuk kembalinya Syari’at Islam diterapkan di muka bumi ini bukanlah ilusi, ini adalah bentuk manifestasi dari keimanan sempurna kepada Allah dan kebenaran semua janji-Nya.
Allah berfirman dalam surat Ar- Ra’d ayar 11 :
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Dalam ayat ini menjelaskan bahwa kita harus berjuang untuk mengubah kondisi ummat saat ini, bukan hanya diam menunggu pertolongan Allah, tentunya dengan cara berdakwah menyuarakan syari’at Islam agar kembali diterapkan di muka bum ini. Oleh karena itu, kita harus menjadi pemuda produktif diatas rata-rata yakni pemuda yang beraktivitas berdasarkan syari’at Islam dan tanpa meninggalkan sebuah kewajiban. Allahuakbar.[]