Merindukan Sosok Pemimpin Sejati




Oleh: Lutfia Nur


Muslimahvoice.co - Wajah pemimpin pemimpin baru pasca pilkada 2020 di tengah pandemi covid-19 mulai bermunculan. Pasalnya mereka siap merealisasikan program dan janji-janji yang disampaikan saat kampanye. Besar harapan rakyat agar hal tersebut dapat merubah keadaan  kearah yang lebih baik. 


Harapan seakan pudar. Kontes pemilu demi pemilu pun telah dilalui. Tentu melibatkan seluruh rakyat untuk berpartisipasi dalam menentukan hak pilihnya. 


Segala carapun akan dilakukan untuk  mendulang suara  mayoritas demi kemenangan. Nyatanya tampuk  kepemimpinan yang silih berganti tak mampu mengubah kondisi bangsa ini. Kondisinya masih sama seperti dulu bahkan makin buruk. Angka kemiskinan justru naik.


Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis data terkait kemiskinan di Indonesia, berdasarkan Survei Ekonomi Nasional Septermber 2020. Menurut data tersebut, presentase penduduk miskin pada September 2020 naik menjadi 10,19 persen, meningkat 0,14 persen pada Maret 2020 dan meningkat 0,97 persen pada September 2019. Disebutkan, jumlah penduduk miskin pada September 2020 meningkat 1,13 juta orang terhadap Maret 2020 dan meningkat 2,76 juta orang terhadap September 2019 ( *Kompas.com,18/02/2021*)


Melihat kenyataan ini, asa untuk hidup lebih baik hanyalah mimpi. Jadilah sikap apatis bahwa pemimpin ada dihati rakyat. Janji yang mereka berikan saat kampaye bagai hiasan dibibir saja. Kenyataannya janji itu tak pernah direalisasikan kecuali hanya sedikit saja. 


Hal ini juga pernah dikritisi oleh jeremie kubicek, seorang pakar teori kepemimpinan dari London, Inggris melalui bukunya ( 2011) berjudul Leadership is Dead . Ia nyatakan dalam bukunya tersebut bahwa pemimpin sekarang lebih banyak menuntut (getting), bukan member (giving), lebih banyak menikmati ketimbang melayani dan lebih banyak mengumbar janji daripada memberi bukti. (https://aceh.kemenag.go.id/opini/565/pemimpin-itu-amanah-bukan-sekedar-menebar-janji) 


Seorang pemimpin sejati haruslah memiliki beberapa karakter diantaranya:


Pertama Pemimpin adalah pelayan umat. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a Rasulullah SAW bersabda : seorang pemimpin adalah pelayan bagi masyarakat atau orang yang dipimpinya.


 Pemimpin sejati adalah pemimpin yang sanggup menjalankan hukum hukum Allah  SWT dalam mengurus dan melayani umat sesuai dengan syariat Islam. 


Kedua Pemimpin harus amanah  karena  kursi kepemimpinan tidak  serta merta bisa  diminta, dikejar dan diperebutkan.


Kepemimpinan akan digunakan untuk menegakkan hukum Allah bukan untuk mencari kekayaan dunia apalagi demi popularitas. 


Ketiga Pemimpin haruslah bisa berlaku adil sesuai hukum Allah dan melayani umat tanpa balasan apapun. Keadilan harus dilaksanakan atas semua golongan, semua lapisan masyarakat tanpa memandang  suku, agama dan ras baik muslim maupun non muslim. 


Sebagimana sabda Rosulullah SAW “ ada tujuh macam orang yang akan bernaung dibawah naungan Allah, pada hari tiada naungan Allah yang pertama yaitu Imam/pemimpin yang adil ( HR. Bukhori) dan “Sesungguhnya manusia yang paling dicintai Allah pada hari kiamat dan yang paling dekat kedudukannya di sisi Allah adalah seorang pemimpin yang adil” ( HR. Tirmidzi) 


Di sistem demokrasi kapitalisme saat ini masih adakah pemimpin yang memiliki karakter tersebut? Adakah yang masih memiliki tekad untuk menegakkan kembali syariat Allah?  


Pemimpin dengan karakter-karakter tersebut  hanya akan lahir dari sistem pemerintahan  yang sohih yaitu Khilafah Islamiyah. 


100 tahun lamanya dunia tanpa khilafah. Betapa umat rindu tegakknya kembali. Dibawah satu sosok pemimpin sejati yakni seorang khalifah. Sudah saatnya umat muslim bersatu dan berjuang agar segera terwujud.


Waallahu a’lam bishawab. []

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم