Endah Sulistiowati
(Dir. Muslimah Voice)
Allah berfirman dalam surat Ghafir ayat 60:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادۡعُوۡنِىۡۤ اَسۡتَجِبۡ لَـكُمۡؕ اِنَّ الَّذِيۡنَ يَسۡتَكۡبِرُوۡنَ عَنۡ عِبَادَتِىۡ سَيَدۡخُلُوۡنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيۡنَ
Artinya: Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina."
Al-Hakim telah mengeluarkan di al-Mustadrak dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda:
«لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ مِنْ الدُّعَاءِ»
“Tidak ada sesuatu yang lebih mulia bagi Allah dari doa”.
Imam Ahmad telah mengeluarkan di dalam Musnad-nya dari Abu Sa’id bahwa Nabi saw. bersabda:
«مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّل لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ قَالَ اللَّهُ أَكْثَرُ»
“Tidaklah seorang Muslim berdoa dengan doa yang di dalamnya tidak ada dosa dan pemutusan hubungan kekerabatan kecuali Allah memberikannya satu dari tiga hal: disegerakan untuknya doanya, disimpan untuknya di akhirat, atau dia dialihkan dari keburukan semisalnya”. Mereka berkata: “kalau begitu kami memperbanyak doa”. Nabi saw bersabda: “Allah lebih banyak lagi membalas”.
Seorang Muslim Tidak Putus Doa
Bagi seorang muslim, kekuatan doa tidak lagi diragukan, apalagi bagi mereka yang penuh pengharapan dan keyakinan atas Sang Pencipta. Doa dapat menjadi bentuk ketaatan manusia kepada Sang Khaliq. Melalui doa, seorang Muslim menyampaikan harapannya dan permohonan kepada Allah SWT.
Jika doa dipanjatkan dengan penuh pengharapan, rasa ikhlas, niscaya Allah SWT akan mengabulkan doa tersebut, jikalau belum dikabulkan pasti Allah masih menyimpannya dan mengabulkannya nanti jika kita benar-benar membutuhkannya.
Sebagai salah satu bentuk ibadah, Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk berdoa dengan penuh pengharapan. Seperti yang tertulis dalam QS Al Mu’min ayat 60;
“Dan Tuhan mu berfirman: Berdoa lah kepada – Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari Menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan Hina dina.”
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT telah memberitahukan bahwa orang-orang yang tidak mau beribadah kepada-Nya adalah orang yang menyombongkan diri. Beribadah berarti menyembah Allah dengan mengharapkan rahmat-Nya.
Sehingga bagi seorang muslim berdoa adalah ruhnya ibadah. Siapa yang berani meragukan kekuatan doa? Maka patutlah dipertanyakan tingkat keimanannya.
Karena dengan doa, ibaratnya kita sedang berdialog dengan Allah. Berdoa juga sebaga sarana agar kita semakin dekat dengan Allah.
Dalam kondisi saat ini, pandemi yang kian berlarut-larut. Ekonomi carut-marut. Politik pun ikut ribut. Maka dalam kondisi yang semakin sulit ini, doa adalah kekuatan terakhir setelah daya dan upaya telah semua kita curahkan.
Terakhir, semoga kita umat Islam tidak pernah bosan apalagi berhenti berdoa. Karena seorang mukmin itu tidak akan putus dalam berdoa. Wallahu'alam.[]