Pengaruh Presiden Baru Amerika Bagi Indonesia dan Dunia




Oleh : Resti Meitania


Muslimahvoice.com - Selesainya pesta demokrasi di negeri paman sam, menghasilkan Joe Biden sebagai pemenang sekaligus menjadi presiden Amerika menggantikan donald trump. Joe biden yang berasal dari partai demokrat, menang dengan 50,6% (74.857.880 suara) berhasil mengalahkan calon presiden petahana, donald trump yang hanya mendapatkan 47,7% (70.598.535 suara). Hasil perolehan suara pemenang ini telah memecahkan rekor dengan meraup popular votes terbanyak sepanjang sejarah pemilu as.


Joe biden, mantan wakil presiden dimasa kepemimpinan barrack obama, merupakan sosok presiden tertua as dengan pegalaman politik yang begitu panjang, mencapai hampir setengah abad. Biden bukan hanya kali ini mencalonkan diri sebagai presiden as. Tiga puluh tahun terakhir mencoba, akhirnya pada pilpres as 2020 ini ia bisa mendapatkan kepercayaan masyarakat as untuk memimpin negeri paman sam.


Sepak terjang joe biden dalam dunia perpolitikan sangatlah luar biasa. 36 tahun menjabat sebagai senator dan 17 tahun sebagai ketua komite kehakiman senat semakin membuat namanya berkibar dan dikenal dalam perpolitikan as. Berbekal pengalaman sebagai senat dan wakil presiden, membuatnya mantap melaju mencalonkan diri sebagai presiden hingga akhirnya menang.


Bagi negara-negara berkembang, hasil pemilihan umum di negara maju seperti amerika sangatlah berpengaruh. Demikian pula dengan Indonesia. Pengaruh yang akan dirasakan paling tajam adalah dalam hal ekonomi dan politik. Dilihat dari sosok Joe Biden yang memiliki banyak pengalaman dalam menjalin hubungan multilateral, dapat dipastikan ia akan memilih jalan yang lebih kompromis, baik dalam bidang ekonomi maupun politik.


Hal ini tentu dapat menurunkan eskalasi perang dagang antara amerika dan china. Ditambah dengan kondisi ekonomi global akibat pandemi yang banyak membuat negara-negara berkembang seperti Indonesia mulai mengalami krisis ringan hingga berat. Selain itu, dari beberapa pernyataan joe biden terkait pandemi, ia terlihat memiliki keseriusan dalam menangani pandemi covid19 (dengan pendekatan sains). Ditambah karakteristik partai demokrat yang selama ini juga terlihat memiliki dukungan tinggi dalam perbaikan ekonomi dan daya beli kelas menengah.


Terkait hal-hal tersebut, dapat diperkirakan pada masa-masa kepemimpinan Joe Biden, para pengusaha akan mulai memberanikan diri untuk kembali bermain menanamkan saham dan investasinya ke negara-negara berkembang. Termasuk Indonesia. Tentu hal ini dapat menjadi angin segar bagi pemerintah Indonesia ditengah-tengah ketidakpastian kondisi ekonomi saat pandemi seperti sekarang. Dengan kebijakannya kelak yang dinilai akan lebih mampu menurunkan tensi persaingan dagang antara as dan cina, membuat peluang Indonesia untuk dapat mengekspor bahan baku dan barang dagang lain ke dua negeri tersebut menjadi lebih mudah dan berpeluang besar untuk mendapatkan investor-investor baru yang diharapkan bisa mendongkrak kondisi perekonomian yang babak belur dihajar pandemi.


Namun, sejatinya apapun dan bagaimanapun kebijakan politik dan ekonomi yang akan diterapkan oleh presiden terpilih as, Joe Biden tak akan bisa merubah tatanan dunia. Krisis ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan HAM, tidak akan pernah usai. Karena poros pelaksanaan sistem yang ada, berpijak pada paham kapitalisme liberal. Yang hanya akan menguntungkan pihak-pihak menengah ke atas. Pihak-pihak yang memiliki kepentingan golongan maupun individu.


Sebagai negara adidaya, berulang kali as mengganti sosok pemimpin. Namun, krisis ekonomi dan krisis kemanusiaan masih berlangsung di seluruh dunia. Bahkan as sebagai salah satu pemeran utama dalam kerusakan tersebut. Dunia membutuhkan tatanan kehidupan baru. Tatanan kehidupan yang mampu memberikan pemenuhan kebutuhan manusia dari segala aspek kehidupan. Tentu saja, dalam hal ini bukan berarti menyerahkan kedigdayaan dunia kepada negeri china dengan paham komunis sosialisnya. Karena untuk mengubah tatanan dunia, yang perlu kita cermati adalah bagaimana sejarah dunia mencatat keberhasilan penerapan aturan bagi manusia secara sistemik dan mampu melindungi dan memenuhi segala kebutuhan manusia, bumi dan isinya.


Segala carut marut yang rerjadi di as, bahkan krisis yang menempa saat pandemi membuktikan bahwa siapapun yang memimpin, selama sistemnya masih berada dalam naungan ideologi kapitalisme sekuler, maka yang ada hanyalah keterpurukan yang berulang di setiap masanya. Begitupun dengan masa kepemimpinan Joe Biden kedepan. Se-kompromis apapun, kompromi akan tetap berlangsung untuk kepentingan korporasi. Bukan kepentingan masyarakatnya. Negara-negara berkembang tetap akan menjadi mangsa empuk yang dieksploitasi kekayaan alamnya dan dicengkeram otoritasnya oleh imperialisme dengan berbagai bentuk topeng investasi.


Indonesia dan dunia saat ini bukan sekedar membutuhkan sosok yang berpengalaman sampai setengah abad, bukan pula sekedar membutuhkan negeri yang menyamaratakan masyarakat. Sama rasa sama rata. Bukan. Tetapi dunia membutuhkan kepemimpinan dan aturan yang telah terbukti bahkan selama 13 abad pernah menguasai 2/3 dunia. Mempersatukan dunia, melindungi kaum minoritas, dan memberikan jaminan keberlangsungan hidup seluruh manusia. Sistem itu mesti berasal dan dibimbing oleh sesuatu yang haq dan tidak ada tandingannya yang lain. Yakni dienul haq. Sistem Islam.


Sejarah mencatat peradaban islam telah berhasil memberikan tinta emas dalam perjalanan hidup manusia dalam berbagai aspek. Bukan hanya Indonesia, dunia pun akan turut merasakan kembali hadirnya cahaya kegemilangan. Bahkan salah satu pakar sejarah barat, Will Durant dalam bukunya Story of Civilization menyatakan bahwa para khalifah telah memberikan keamanan pada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan kerja keras mereka. Fenomena itu belum pernah tercatat (dalam sejarah) setelah zaman mereka.


Maka, selain dengan peradaban islam. pengaruh terpilihnya Joe Biden bagi Indonesia dan dunia pun tak ayal hanya akan mengulang keterpurukan karena dibimbing dalam sistem dan naungan ideoloi yang bertentangan dengan fitrah manusia. Wallahu'alam. []


Referensi :

https://suaramubalighah.com/2019/11/25/hidup-sejahtera-dalam-naungan-khilafah

https://republika.co.id/berita/qjbtak383/dampak-kemenangan-pilpres-as-ke-ekonomi-indonesia

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم