Oleh: Puji Untary
Muslimahvoice.com - Sebagai seorang muslim tujuan dalam hidupnya adalah menggapai ridho Allah. Hal itu bisa dicapai ketika hukum dan aturan Allah dilaksanakan dengan penuh ketaatan. Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh nabi Muhammad Saw.
Karena Allah mengutus nabi Muhammad Saw sebagai nabi dan Rasul, sekaligus menjadi uswah Hasanah (suri tauladan yang baik) bagi umatnya. " Laqod kaana lakum fii rasulillahi Uswatun hasanatun."
Artinya:" Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (QS. Al-Ahzab:21).
Saat ini 100 tahun sudah runtuhnya kekhilafahan. Dimana kaum muslimin tidak lagi mempunyai seorang pemimpin. Sehingga kaum muslimin kehilangan legitimasi kepemimpinan. Tidak ada lagi yang mengatur penerapan dan pelaksanaan hukum dan aturan Islam. Akhirnya berbagai macam persoalan muncul ditengah kehidupan. Kriminalitas dan kejahatan merajalela. Perzinahan dan kemaksiatan semakin meningkat. Tidak ada lagi rasa aman. Kaum muslimin hidup dalam ketakutan.
Disektor pendidikan banyak anak yang putus sekolah dikarenakan tidak adanya biaya. Krisis ekonomi telah menyebabkan kebodohan. Buta huruf dalam pengetahuan. Sehingga umat Islam menjadi lemah, mudah diadu domba dan dijajah oleh negara kafir. Banyak sumber daya alam yang akhirnya dikuasai oleh musuh-musuh Islam.
Negeri-negeri kaum muslimin menjadi terpecah belah. Terpuruk dalam kehinaan, kegelapan terombang ambing oleh pedoman yang salah. Aturan Allah ditinggalkan lebih menghamba pada aturan buatan manusia yang berlebel demokrasi kapitalis. Sehingga pemikiran kaum muslimin menjadi teracuni. Paham sekularisme telah merasuk ke dalam tubuh kaum muslimin. Kaum muslimin buta terhadap ajaran Islam. Karena agama dipisahkan dari kehidupan. Kehidupan kaum muslimin dipenuhi dengan hawa nafsu dan keserakahan. Tidak lagi memikirkan halal dan haram sebagai tolok ukur perbuatan. Hanya memikirkan keuntungan semata. Dan menjunjung tinggi asas manfaat. Mengukur kebahagiaan dari materi saja. Menghalalkan segala macam cara untuk mencapai kebahagiaannya.
Maka ketika duduk di pemerintahan yang dilakukan adalah hanya untuk memenuhi kepentingannya. Sehingga ketika mengeluarkan kebijakan tidak untuk kepentingan rakyat. Malah rela berkompromi dengan asing untuk mencapai tujuannya.
Masalah kaum muslimin menjadi sistemik. Karena Islam sudah tidak lagi dijadikan sebagai arah pandang. Tunduk disetir oleh pemikiran asing. Baik dari segi budaya, sosial, politik, dan gaya hidup.
Bahkan dari sumber kekayaan alam sudah banyak yang dikuasai oleh asing. Negeri kaum muslimin terpuruk. Tidak ada lagi kesejahteraan. Tidak ada lagi kewibawaan. Tidak ada lagi kehormatan. Tidak ada lagi keselamatan dan keamanan. Kaum muslimin tidak lagi mempunyai seorang pemimpin, jundah (perisai) yang akan melindungi rakyatnya. Kaum muslimin dihinakan. Tidak dapat lagi melakukan ibadah dengan aman. Tidak dapat lagi sholat di Masjidil Aqsha. Penderitaan bangsa Palestina hanya menjadi tontonan didepan mata.
Negeri kaum muslimin terpecah belah, kalah, terjajah dan tertindas. Dunia Islam menjadi gelap dalam cengkeraman kafir imperialis. Penderitaan negeri muslim menjadi problem pribadi. Karena kaum muslimin tidak satu tubuh lagi. Ibarat tangan terpotong seluruh tubuh akan merasakan sakitnya. Kesatuan kaum muslimin telah tercerai berai.
Maka haruslah ada seorang pemimpin bagi kaum muslimin untuk dapat mempersatukannya. Karena tugas seorang pemimpin di dalam Islam adalah ri'ayatul su'unil umah. Pemimpin yang mengurusi urusan rakyatnya. Untuk bisa mengatur, mengelola dan memakmurkan bumi untuk kesejahteraan rakyatnya.
Allah SWT berfirman: "dan kepada kaum Samud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, " Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurannya, karena itu mohonlah ampunan kepada Nya, kemudian bertaubatlah kepada Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat Nya) dan telah memperkenankan (do'a hamba Nya)." (TQS. Hud: 61).
Allah telah menciptakan manusia dengan segala aturan Nya. Ketakwaan individu dibarengi dengan adanya seorang pemimpin yang bisa menerapkan aturan Islam maka keselamatan dan kebahagiaan akan terwujud.
Allah SWT berfirman: "Dengan kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridhaan Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin Nya dan menunjukkan ke jalan yang lurus." (TQS. Al Ma'idah: 16).
Mendung itu akan segera berakhir. Gelap akan berubah menjadi terang benderang. Bersatulah kaum muslimin dalam naungan khilafah!
Wallahu'alam.[]