Oleh : Septa Yunis (Analis Muslimah Voice)
Muslimah-voice.com - Hari ibu diperingati setiap tahunnya. Tanggal 22 Desember menjadi tanggal yang ditetapkan untuk memperingati hari ibu. Begitu mulia seorang ibu, sehingga ada hari khusus untuk memperingatinya. Ibu merupakan Madrasah pertama untuk anak-anaknya. Peran seorang ibu tersebut menjadi kunci keberhasilan suatu keluarga.
Namun, saat ini pergeseran peran ibu dari pengurus rumah tangga menjadi mencari nafkah menjadi hal yang lumrah. Seorang ibu dipaksa untuk mencukupi kehidupan rumah tangganya, dengan dalih membantu perekonomian keluarga. Tidak sedikit dari mereka yang rela meninggalkan keluarganya demi bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita.
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi pertumbuhan jumlah tenaga kerja perempuan dari 2018 ke 2019. Pada 2018, tercatat 47,95 juta orang perempuan yang bekerja. Jumlahnya meningkat setahun setelahnya menjadi 48,75 juta orang. (databoks.katadata.co.id)
Ibu tidak lagi bisa memberikan contoh yang baik bagi anak-anaknya karena kesibukan mencari nafkah atau berkarir. Tak jarang pula seorang ibu tergelincir dalam dunia gelap, hanya demi receh. Penjualan perempuan juga marak saat ini. Lagi-lagi, atas alasan ekonomi.
Akibatnya, tidak sedikit anak yang kehilangan peran seorang ibu. Hal ini dibuktikan dengan maraknya remaja bahkan anak di bawah umur bertindak kriminal, dari narkoba sampai seks bebas. Saat ini, sulit bagi kita menemukan gambaran generasi rabbani dalam wadah masyarakat yang islami. Tak sedikit dari mereka terdidik oleh ibu yang berpendidikan tinggi namun hedonis, tak cukup cerdas memaknai hidup dan tujuan keberadaan mereka di dunia ini.
Yang mereka pahami, anak adalah aset ekonomi yang harus dididik untuk tujuan-tujuan materi, hingga tak sedikit dari mereka yang ringan hati menyerahkan peran dan tanggung jawab keibuannya kepada orang lain.
Sesungguhnya, Islam adalah agama yang sempurna. Islam melindungi peran ibu. Seorang ibu sangat dihormati. Hal ini pantas diberikan terhadap peran keibuan dan posisi pentingnya dalam kehidupan keluarga dan masyarakat dijaga di bawah kekuasaan Islam.
Jika memang hari ibu ini adalah persembahan istimewa untuk menghargai kaum ibu, semestinya tidak sekedar ceremonial tahunan saja yang dijadikan euforia. Seharusnya, negara dapat membuktikan jioa kaum ibu itu istimewa.
Ini adalah peran besar dan mulia dalam mewujudkan ketahanan dari sebuah Negara.
Generasi yang kuat hanya bisa diproduksi oleh keluarga yang juga memilki ketahanan yang kuat. Ketahan keluarga itu, penopang terbesarnya ada pada Ibu. Sang pendidik pertama bagi anak-anaknya. Negara harus hadir dalam menjamin kesejahteraan serta keamanan para Ibu dalam hal ini dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang memadai bagi para kepala keluarga, juga memberlakukan aturan hukum yang menjaga fitrah kemanusiaan.
Pentingnya kehadiran Negara dalam meriayah umatnya, termasuk para ibu. Sistem negara saat ini hanya menjadikan peran ibu sebatas aset ekonomi. Hanya sistem Islam yang mampu mewujudkan negara yang melindungi peran ibu. Maka sudah seharusnya kita kembali kepada Islam yang akan menjadikan kesejahteraan untuk umatnya.
#HariIbu