Oleh: Ummu Brilliant
Muslimahvoice.com - Stunting, manjadi berita hangat yang sedang diperbincangkan. Sebagaimana diberitakan Merdeka.com, Indonesia berada di urutan ke-4 dunia dan urutan ke-2 di Asia Tenggara dalam hal balita stunting. Pemerintah diingatkan untuk melakukan evaluasi pembangunan keluarga agar persoalan ini teratasi.
Tentu, hal ini membuat miris kita semua. Rasa malu juga terselip mengingat negeri kita yang dikenal kaya sumber daya alamnya. Yang konon terkenal dengan semboyan "gemah ripah loh jinawi". Bahwa digambarkan betapa kaya raya alam kita, alam Indonesia, tenteram dan makmur serta sangat subur tanahnya.
Mempunyai wilayah yang cukup luas, terdiri dari ribuan pulau dan dan lautan yang membentang. Berbagai tanaman tumbuh subur, pun demikian dengan hasil lautnya, melimpah ruah. Berbagai barang tambang pun bisa di dapat dari perut buminya. Emas, perak, nikel, batubara, minyak adalah kekayaan alam yang tersembunyi di dalam buminya. Ironis memang, negeri yang subur, kaya raya namun stunting menghantui. Ada apa ini...?
/Definisi Stunting/
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak. Seorang anak dianggap mengalami stunting jika tinggi badan mereka lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. (WHO)
Jika kita telaah lebih dalam terkait stunting, kita akan paham bahwa penyebab utamanya adalah kurangnya asupan gizi yang cukup lama. Dan dalam hal ini dibutuhkan peran negara secara menyeluruh untuk mengatasinya. Meski tidak kita pungkiri bahwa negara juga telah berupaya keras untuk menanganinya.
Masih menurut Merdeka.com, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Muhajir Effendi mengatakan, Presiden Joko Widodo menginginkan hanya satu badan khusus yang menangani persoalan stunting di tanah air. Harapannya agar hasilnya lebih maksimal.
"Permasalahan stunting ditangani oleh 21 lembaga pemerintah. Presiden ingin agar hanya satu badan yang menangani permasalahan tersebut, agar pertanggungjawabannya lebih jelas dan penanganannya lebih maksimal, " katanya seperti dilansir Antara, Sabtu( 31/ 10). " Kita menargetkan penurunan stunting dari 27,7 persen menjadi 14 persen, " sambung Muhajir.
Dengan dilibatkannya 21 lembaga pemerintah untuk menangani stunting merupakan bukti bahwa pemerintah sudah berusaha maksimal. Pertanyaannya, mengapa belum bisa teratasi...? Bahkan tiap tahun angka kejadiannya terus meningkat.
/ Buah Dari Diterapkannya Sistem Demokrasi/
Sejatinya yang menjadi problem utama negeri ini adalah diterapkannya sistem demokrasi kapitalis sekuler yang merusak segala sendi kehidupan. Faktanya saat ini kesenjangan antara si miskin dan si kaya bak jurang yang menganga lebar. Yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin dan terpuruk. Belum lagi peran negara yang hanya sebagai regulator dalam berbagai kebijakan. Negara yang harusnya punya peran lebih dalam mengelola segala potensi yang dimiliki negeri ini. Baik potensi geografis maupun potensi sumber daya alamnya.
Dan dengan diterapkannya sistem buatan manusia ini menjadikan penguasa condong untuk melayani korporat daripada mengurusi hajat hidup rakyatnya. Dimulai dengan lahirnya Undang-undang yang mempermudah swasta, asing maupun aseng untuk menguasai sumber daya alam dengan dalih investasi. Dalam demokrasi memberi solusi hanyalah ilusi. Demokrasi memberi mimpi kosong mengatasi stunting baik dengan rencana pembentukan badan khusus maupun dengan mendesakkan Undang-undang Pembangunan Keluarga. Karena faktanya semua kebijakan yang diambil untuk menyelesaikannya sering bertabrakan dengan kepentingan segelintir manusia rakus yang haus akan kekuasaan. Akibatnya, alih-alih mendapatkan solusi, yang ada hanya niat baik yang tidak bisa dieksekusi.
/Islam Punya Solusi/
Islam adalah agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Datang dari Sang Pencipta yang menciptakan manusia. Karena itu, Dia lah yang paling tahu tentang segala seluk-beluk manusia. Dalam islam, pembuatan Undang-undang adalah untuk memudahkan negara dalam mewujudkan kemaslahatan umat sesuai dengan hukum syara'. Negara bertanggungjawab mewujudkan kesejahteraan rakyat individu per individu. Negara berdaulat penuh dan tidak tunduk pada kepentingan swasta, asing maupun aseng.
Penguasa dalam Islam adalah yang bertanggung jawab dalam mengurusi urusan rakyatnya. Menjamin kebutuhan rakyatnya mulai dari sandang, papan dan pangan. Di samping juga memenuhi kebutuhan akan kesehatan, pendidikan dan keamanan.
Semua itu menjadi kewajiban negara dan diberikan secara cuma-cuma alias gratis kepada rakyatnya. Di sisi lain negara juga menyediakan lapangan pekerjaan bagi rakyatnya, memenuhi segala sarana dan prasarana untuk mengelola sumberdaya alamnya. Semuanya dipermudah tanpa berbelit. Hingga kemakmuran dirasakan oleh seluruh warga negaranya.
Jika semua kebutuhan pokok sudah disediakan negara maka dipastikan tidak ada rakyatnya yang menderita. Dan stunting pun pasti tidak akan terjadi, karena sejak awal negara benar-benar mengurusi segala urusan rakyatnya. Demikianlah Islam memberikan solusi atas setiap permasalahan. Saatnya kita tinggalkan sistem yang rusak dan merusak ini dan kembali pada sistem yang datang dari Ilahi Robbi.
Wallahu'alam bishowab
#Stunting