Mengembalikan Marwah Umat dengan Khilafah

 



Oleh: Yuyun Rumiwati

(Muslimah Peduli Generasi dan Peradaban)


Muslimah-voice.com - Kondisi umat Islam sejak ketiadaan Institusi pengayom khilafah Islamiyyah seakan tak terhenti dari berbagai ujian. Mulai dari fitnahan yang dialami pengembannya. Bahkan, ajaran Islam pun tak jarang difitnah sebagai insipirasi kekerasan.

Isu radikal dan teroris digoreng musuh Islam saat mereka butuhkan.


Melihat kondisi ini mengingatkan kebenaran sabda Rasulullah tentang kondisi umatnya, 


 _"Rasulullah bersabda, “Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring.” Seseorang berkata, “Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn.” Seseorang bertanya, “Apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati,” (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Dawud)."_


Terlebih bulan Desember-Januari bertepatan dengan momen natal dan tahun baru. Ibarat rutinitas isu terorisme dan anti toleransi menjadi kado  pahit yang dilabelkan kaum muslim.


Terbaru isu kotak amal mencuat. Mabes Polri menyebut ada 2.000 kotak amal diduga untuk pendanaan teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) di Magetan. (detikNews,18/12/2020)


Lagi-lagi kaum muslim sebagai objek kambing hitam. Tak pernah isu terorisme disematkan di OPM meski secara fakta meakukan tindak kekerasan fisik. 


Begitulah fakta kondisi umat Islam saat ketiadaan khilafah. Tiada lagi  haibah dan marwah dari umat Islam. Kondisi ini diperparah dengan ketiadakcemerlangan umat melihat akar masalah dari berbagai problematika yang menimpa. 


Meski mayoritas umat mulai sadar akan kedzaliman demi kedzaliman yang menarik menimpanya. Pun upaya untuk bangkit untuk melepaskan dari keterputukan ini pun kian nampak. Namun, perubahan yang menjadi fokus mereka masih sebatas perubahan pemimpin. Belum sampai pada perubahan ke arah sistem. 


/Khilafah Mengembalikan Marwah Umat/


Ketidakcemerlangan umat melihat akar masalah. Menyebabkan umat beberapa kali jatuh di lobang yang sama. Yaitu jadi bulan-bulanan permainan licik demokrasi.


Berapa pun besar bahkan mayoritas suara umat menghendaki pada perubahan ke arah yang lebih Islami. Ujung-ujungnya diitelingkung para para kaum Kapitalis sekuler yang dibelakang mereka ditopang para Borjuis yang kenyang memakan kekayaan rakyat dan negara karena diberi peluang besar dalam sistem demokrasi.


Wajar jika para Kapitalis Borjuis ini tidak akan pernah rela partai Islam membawa ke arah perubah Islami. Justru yang ada berbagai tuduhan radikal, ekstrim, membahayakan NKRI dan Pancasila akan ditimpakan ke umat Islam ketika ada ghirah menerapkan syariah.


Dari fakta tersebut seharusnya umat, ormas dan partai Islam menyadari bahwa berjuang untuk Islam dan umat mustahil berhasil lewat jalan demokrasi. 


Betapa demokrasi telah di setting untuk menangkal kebangkitan ideologi Islam. Karena demokrasi adalah sistem penjaga Kapitalisme. 


Begitu pun secara historis kita temukan jalan perubahan masyarakat yang paling efektif dari luar. Terlebih secara dalil syar'i, umat Islam telah Allah hadirkan Rasulullah sebagai suri tauladan dalam mewujudkan perubahan yang mendasar. 


Serangkai dakwah Rasulullah mulai periode Mekah hingga terterapkan syariat kaffah di Madinah tidak pernah melalui jalur masuk sistem. Terlihat jelas bagaimana teguhnya Rasulullah untuk mengikuti metode yang diwahyukan Allah. Hingga tidak pernah mencampurkan yang Haq dan bathil meski janji kekuasaan diberikan kepada beliau. 


Arah perjuangan seperti contoh Baginda kanjeng nabi inilah yang harus terus menerus didakwakan ke tengah umat agar energi umat tidak habis untuk perjuangan yang jalan di tempat dalam permainan  sistem demokrasi. Semoga Allah segera memberi pertolongan pada umat Rasulullah Muhammad. Aamiin. []


#Khilafah

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم