Antara Kelaparan Dan Privatisasi

 



Oleh: Endang Setyowati (Kontributor Muslimah Voice) 


Muslimah-voice.com - Nasib miris dialami oleh warga desa pulosari Ngunut, karena di temukan dalam keadaan meninggal oleh warga dipinggir hutan. Seperti dikutip dari Mayangkara, 16/11/2020.


Suparin warga Desa Pulosari Kecamatan Ngunut ditemukan meninggal dunia di wilayah hutan masuk Dusun Ngombo Desa Pagersari Kecamatan Kalidawir Senin pagi. Diduga korban meninggal dunia karena kelaparan.


Kapolsek Kalidawir AKP Santoso mengatakan, jenazah Suparin laki-laki berusia 73 tahun warga Desa Pulosari RT 02 RT 05 Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung ditemukan Senin (16/11/2020) pagi sekitar pukul 06.30 WIB, di wilayah hutan masuk Dusun Ngombo Desa Pagersari Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung.


AKP Santoso menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi bernama Jumiati yang pertama kali menemukan jenazah Suparin dalam posisi miring dan dikerubuti belatung serta lalat.


AKP Santoso menyebut, saat ditemukan jenazah Suparin mengenakan kaos lengan pendek warna biru dan celana pendek warna coklat. Saat dilakukan pemeriksaan pada jenazah, diduga Suparin meninggal dunia karena kelaparan.


Beginilah potret di negeri kita yang kaya raya loh jinawi, ibarat kayu ditancapkan ke tanah, akan menjadi tumbuhan, hamparan hutan dan sawah yang menghijau serta gunung emas dan kolam minyak.


Sehingga mendapat julukan zamrud khatulistiwa, yang berarti memiliki kekayaan yang melimpah. Sehingga seharusnya tidak ada satupun warganya yang mati akibat kelaparan seperti berita diatas.


Seharusnya tetangga terdekat, dan pihak RT selalu mengontrol warganya yang mengalami kesulitan ekonomi. Sehingga warga tersebut bisa segera mendapatkan bantuan. Allah SWT memerintahkan kaum Muslim untuk saling memperhatikan saudaranya yang kekurangan dan membutuhkan pertolongan. 


Rasulullah saw bersabda:


"Tidaklah beriman kepadaku siapa saja yang tidur dalam keadaan kenyang, sementara tetangganya kelaparan, padahal ia tahu" (HR ath-Thabrani dan al-Bazzar).


Itulah seharusnya yang kita lakukan terhadap sesama. Kita harus peduli dan mempunyai rasa empati kepada saudara atau tetangga yang kekurangan, bukannya malah hanya menutup mata dan telinga atas musibah yang menimpanya. 


Padahal Rasulullah saw  bersabda:


"Penduduk negeri mana saja yang di tengah-tengah mereka ada seseorang yang kelaparan (yang mereka biarkan) maka jaminan (perlindungan) Allah terlepas dari diri mereka" (HR Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah).


Seharusnya kejadian ini menjadi tamparan keras terhadap penguasa. Karena membiarkan rakyatnya meninggal dengan sebab kelaparan. Padahal jika saja penguasa itu tahu betul bahwa kelak di akhirat mereka akan dimintai pertanggungjawaban rakyat atas kepemimpinannya.


Karena Allah SWT memerintahkan penguasa untuk bertanggung jawab atas seluruh urusan rakyatnya, termasuk tentu saja  menjamin kebutuhan pokok mereka. Rasulullah saw bersabda:


"Pemimpin atas manusia adalah pengurus dan ia bertanggung jawab atas rakyat yang dia urus" (HR al-Bukhari, Muslim dan Ahmad).


Beginilah jika kita hidup di sistem kapitalis sekuler saat ini. Dengan mengatasnamakan hak asasi sehingga tidak heran dengan tetangga kurang bertegur sapa, sehingga kurang bahkan tidak tahu bagaimana kondisi tetangganya. 


Jika didalam Islam, masyarakatnya akan selalu ber amar ma'ruf nahi Mungkar, sehingga tahu betul kondisi tetangga satu dengan yang lainnya. Dan mereka akan saling tolong menolong jika ada yang mengalami kekurangan. 


Dan Negara hadir untuk  menjamin tersedianya pendidikan, kesehatan dan keamanan bagi masyarakatnya.Dimana negara menyediakan lapangan pekerjaan yang luas bagi laki-laki. Sehingga masyarakat tidak kesusahan untuk mencari lapangan pekerjaan, dan akhirnya bisa menghidupi keluarganya tanpa menghalalkan segala cara. 


Rasulullah saw juga bersabda:


"Mencari rezeki yang halal adalah salah satu kewajiban di antara kewajiban yang lain" (HR ath-Thabarani).


Kemiskinan yang menimpa masyarakat saat ini merupakan kemiskinan struktural atau sistemik yaitu kemiskinan yang diciptakan oleh sistem yang diberlakukan penguasa saat ini. Yaitu sistem kapitalisme sekularisme. 


Sistem inilah yang membuat kekayaan milik rakyat dikuasai dan dinikmati oleh segelintir orang saja. Karena sudah kita ketahui bersama bahwa di negeri ini telah lama terjadi privatisasi sektor publik. Misalnya pertambangan gas, minyak bumi dan mineral. Serta jalan tol bahkan air. 


Yang mengakibatkan rakyat terhalang untuk ikut menikmati hak mereka atas sumber-sumber kekayaan tersebut yang sejatinya adalah milik umum. Rasulullah saw bersabda :


"Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air dan api" (HR. Abu Dawud dan Ahmad). 


Di sisi lain, masyarakat dipaksa untuk hidup mandiri. Karena penguasa lebih banyak berlepas tangan ketimbang menjamin kebutuhan hidup masyarakatnya. Maka, sudah saatnya kita mencampakkan sistem kapitalisme sekulerisme yang di emban saat ini. 


Yang telah terbukti mendatangkan musibah demi musibah kepada kita. Sudah saatnya kita kembali kepada syariah Islam yang berasal dari Allah SWT. Serta menerapkannya pada kehidupan ini. Karena hanya dengan menjalankan syariah-Nya maka akan menjamin keberkahan hidup dan rahmat bagi kehidupan ini. 


Allah SWT berfirman :

"Jika penduduk negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami membuka untuk mereka pintu keberkahan dari langit dan bumi" (TQS al-A’raf(7): 96).


Wallahu a'lam


#Kelaparan 

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم