Oleh : Ari Susanti
Tagar #Rangga di tweeter membawa netizen bersedih. Kisah anak kecil dari Aceh, Rangga, yang syahid membela kehormatan ibunya. Tentu syurga bagi Rangga. Sikap ksatria Rangga membuat simpati seluruh masyarakat.
Ajalnya di tangan predator memang takdir. Namun kondisi ini marak terjadi di sistem kapitalisme saat ini. Komisi Nasional (Komnas) Perempuan menemukan setiap hari setidaknya ada delapan perempuan yang diperkosa di Indonesia. Sungguh memilukan di negeri yang mayoritas muslim.
/ Rusak Karena Jauh Dari Syariat /
Allah ta'ala sudah mengingatkan kerusakan yang terjadi akibat meninggalkan hukum-hukum Allah.
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Al-Rûm [30]: 41)
Telah nampak kerusakan di sistem sekarang, akibat ulah manusia. Syariat Allah hanya dipakai dalam hal terkait individu semata, namun pengaturan masyarakat penerapan hukum jauh dari syariat. Bahkan hukum yang diberlakukan saat ini adalah warisan penjajah.
Tak ada perlindungan yang dirasakan di sistem kapitalisme. Hukum bisa berubah sekehendak hati sesuai pesanan para kapital sejati.
Seandainya qishas diberlakukan bagi pembunuh, tidak akan marak pembunuhan seperti saat ini. Seandainya jilid dan rajam diberlakukan tak akan marak zina dan aborsi.
Karena semua diukur dengan materi. Bisnis pornografi , khamar pun dijalani bahkan difasilitasi. Inilah nafas sistem kapitalisme, yang semua boleh diliberalisasi. Kekayaan alam yang sejatinya milik umat juga diprivatisasi.
/ Tentram dalam Naungan Islam /
Berbeda dengan kapitalisme, Islam adalah sistem yang manusiawi, yakni sesuai dengan fitrah manusia secara keseluruhan. Karena Islam datang dari Allah SWT, Dzat yang telah menciptakan manusia, aturannya pun pasti sempurna dan bisa menjadi solusi bagi permasalahan manusia. Dengan menjadikan aturan Islam sebagai solusi atas dasar keimanan kepada Allah, dipastikan akan menghantarkan manusia kepada kebahagiaan dan kesejahteraan hakiki, lahir dan batin, dunia dan akhirat. Allah berfirman :
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. Ali ‘Imran: 110).
Allah SWT telah menetapkan bahwa umat Islam adalah sebaik-baik umat di muka bumi ini, dimana ia mempunyai dua sifat utama, yaitu mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran, dan senantiasa beriman kepada Allah SWT.
Selama 13 abad syariat Islam diterapkan dalam sebuah institusi khilafah memberikan keamanan kenyamanan dan ketentraman.
Jika seseorang berbuat kriminal akan ada sanksi yang tegas sesuai syariat. Karena fungsi hudud adalah sebagai pencegah kemaksiatan yang sama dan sebagai penebus dosa atas dilakukannya kemaksiatan tersebut. Walhasil , angka kriminalitas sangatlah kecil.
Imam Abu Dawud, Rasulullah ﷺ bersabda:
«لَحَدٌّ يُقَامُ فِي الْأَرْضِ أَحَبّ إِلَى أَهْلِهَا مِنْ أَنْ يُمْطَرُوا أَرْبَعِينَ صَبَاحًا»
“Sungguh satu sanksi had yang ditegakkan di bumi lebih disukai bagi penduduk bumi daripada diturunkannya hujan kepada mereka selama 40 hari.”
Karena jika hudud ditegakkan, maka menjadikan seseorang atau kebanyakan manusia berhenti dari melakukan keharaman, dan apabila maksiat dilakukan, maka hal itu menjadi sebab hilangnya keberkahan dari langit dan bumi.”
Dengan kerusakan masyarakat yang terlihat saat ini, sepatutnyalah kita kembali kepada syariat Allah, yang tidak hanya mengatur ibadah semata namun juga mengatur seluruh aspek.kehidupan. Wallahu a'lam.[]