Bukan Demokrasi, Apalagi Otokrasi, Islam Satu-satunya Solusi



Oleh: Aisyah Farha


/Otokrasi Efektif Tangani Covid 19?/


Pernyataan mengejutkan kini datang dari Menteri Dalam Negeri, Beliau memuji negara dengan pemerintahan otokrasi atau oligarkii seperti China dan Vietnam lebih efektif menangani pandemi virus corona.


Dilansir dari cnnindonesia.com (03/09), Tito mengungkapkan pemerintahan otokrasi lebih mudah mengendalikan perilaku masyarakat dalam menghadapi pandemi karena kedaulatan negara dipegang oleh satu orang atau segelintir orang. Ia juga mengungkapkan, negara dengan sistem demokrasi seperti Indonesia tidak bisa memaksakan rakyatnya.


Ia melanjutkan, kalangan menengah kebawah (miskin) sulit diminta menerapkan protokol kesehatan. Ia mencontohkan negara China dan Vietnam berhasil menyudahi pandemi karena menggunakan cara-cara yang keras.


Pernyataan ini tentu saja menuai protes dari banyak kalangan. Sebut saja ekonom Faisal Basri, Ia mengungkapkan pernyataan Tito Karnavian yang menyebut otokrasi-oligarki efektif tangani pandemi, sama saja dengan merindukan pemerintahan otoriter seperti orde baru. (pojoksatu.id,5/9/2020).


Masyarakat tentu tidak akan pernah lupa bagaimana wajah negeri ini saat orde baru. Saat itu rakyat seluruhnya harus tunduk pada pemerinta, tidak boleh ada pihak yang berusaha menjatuhkan pemerintah saat itu. Dengan kata lain, presiden memerintah negeri ini dengan otoriter atau tangan besi. Tak salah jika ada ungkapan bahwa masa orde baru adalah masa yag kelam bagi negeri ini.


Maka mengatakan sistem otokrsi lebih baik, merupakan pernyataan yang menyesatkan. Terlihat tidak berpikir secara jernih, mengingat wabah corona yang sedang kita hadapi saat ini justru berasal dari negara dengan sistem otokrasi.


/Harapan Semu Sistem Otokrasi/


Bagaimanapun, rakyat saat ini sedang dalam tahap kecewa pada semua kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Kekecewaan rakyat sangat berdasar, karena tidak ada satu kebijakanpun yang membuahkan hasil. Jurus PSBB yang dibanggakanpun tidak berbuah manis.


Pasien terkonfirmasi terus saja bertambah setiap harinya, bahkan menembus rekor 200.000 orang lebih per hari nya (kompas.com 12/09). Ekonomi negara sudah sangat mengkhawatirkan, PHK dimana-mana, kemiskinan dan pengangguran melonjak dan proses pembelajaran jarak jauh banyak menuai kendala.


Disaat yang sama, munculah sebuah film dokumenter sejarah Jejek Khilafah di Nusantara yang menyita perhatian masyarakat. Film ini seolah menunjukan adanya angin segar kebangkitan yang bisa mengeluarkan rakyat dari segala kesulitannya. Sejarah telah membuktikan kegemilangan Islam saat diterapkan menjadi sistem sebuah negara.


Tentu saja pemerintah menyadari hal ini. Jika diteliti lebih dalam, maka bisa dipastikan pernyataan Mendagri tentang sistem Otokrasi yang lebih baik, merupakan upaya untuk menghentikan animo masyarakat terhadap Islam. Tetapi hal ini tidak sepadan, mengingat tidak ada yang lebih mulia dibandingkan dengan syariat Islam.


/Islam Satu-satunya Solusi/


Syariat Islam adalah satu-satunya solusi bagi negeri ini, bukan demokrasi ataupun otokrasi. Maka sudah sepatutnya kita sebagai kaum muslimin mengambil Islam sebagai satu-satunya pemecah semua masalah yang sedang melanda kita saat ini.


Sejarah 13 abad penerapan Islam sebagai landasan sebuah negara, mampu memperlihatkan kepada kita bagaimana Islam dengan semua solusinya dapat menyelesaikan semua permasalahan manusia termasuk pandemi.


Sistem syariat Islam adalah sistem yang sehat. Didalamnya berkumpul orang-orang shaleh yang taat dan takut kepada Allah, sehingga menjalankan pemerintahan sesuai dengan tuntunan Allah. 


Para pemimpin yang takut kepada Allah tidak akan pernah mencuri dari rakyatnya. Sesuai dengan ajaran Islam, semua sumber daya alam dalam suatu negeri harus digunakan untuk kesejahteraan rakyat.


Maka rakyat tidak akan menemukan kesulitan hidup yang berarti, termasuk jika pandemi melanda seperti saat ini. Tentu saja negara akan memiliki pos untuk membiayai rakyatnya, termasuk semua kebutuhan rumah sakit. 


Tidak seperti saat ini, sumber daya alam yang begitu melimpah di Indonesia seperti tidak memiliki arti sama sekali. Rakyat yang berpijak pada tanah emas, tetap saja menderita, karena sumber daya alam raib entah kemana.


Apalagi jika dihadapkan pada pilihan seperti sistem otokrasi yang sejarahnya penuh dengan darah rakyatnya. Tentu saja kita tidak akan mengambil solusi tersebut.

 

Maka Islamlah satu-satunya solusi saat ini untuk mengeluarkan manusia dari seluruh permasalahannya. Dengan menerapkan Islam dalam sebuah konstitusi, maka kita bisa menerapkan Islam dengan kafah. Saat itulah Allah akan melimpahkan keberkahannya dari langit dan bumi.


Seperti yang tersurat dalam Al-quran QS: Al-A’raf ayat 96 : 


وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ


“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” 


Wallahu A'lam Bish-shawab.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم