Oleh: Ratna Badriyah ((Pengasuh MT Asma’ul Husna)
Khilafah itu ada sejarahnya. Sebagai negara yang berjaya, menyatukan hampir 2/3 belahan dunia, menggentarkan musuh-musuhnya. Khilafah tegak sebagai negara yang agung dan mulia. Ia menjaga agama, akal, jiwa, harta, negara, keamanan dan kehormatan rakyatnya.
Simak beberapa kisah- kisahnya. Negara Islam di Madinah yang merupakan cikal bakal khilafah. Dengan perintah Rasulullah, pasukan kaum muslimin dikerahkan untuk mengepung Yahudi bani Qoinuqo' selama 15 malam kemudian mengusirnya ke luar Madinah dengan hina. Karena apa? Kehormatan seorang muslimah diganggu seorang pedagang Yahudi di pasar, juga terbunuhnya darah seorang muslim yang dikeroyok Yahudi karena membela muslimah tersebut. Keberanian mereka merusak kehormatan seorang muslimah dan membunuh seorang muslim adalah penghinaan kepada syariat Islam sekaligus kepada negara sebagai institusi pelaksana syariat.
Kisah ini juga berulang di masa kholifah al Mu'tashim Billah dari bani Abbasiyyah. Beliau mengirimkan pasukan dalam jumlah besar dan menaklukkan Amuriyah yang merupakan wilayah Romawi. Dengan alasan yang sama, yakni untuk membela kehormatan seorang muslimah dan juga syariah Islam. Ini karena penguasanya telah berani menawan dan melecehkan seorang muslimah yang mulia.
Berikutnya adalah Sultan Abdul Hamid II, yang juga melindungi tanah kaum muslimin dari niat jahat Yahudi. Beliau bahkan mengirimkan surat ancaman kepada Perancis dan Inggris agar melarang tampilnya pertunjukan kelompok teater yang isinya menghina Nabi Muhammad. Dua negara besar tersebut gentar dan membatalkan pertunjukan meski tiket telah terjual.
Betapa besar pengaruh sebuah kekuasaan untuk menolong agama dan melindungi kehormatan kaum muslimin. Sungguh benar sabda Nabi:
بِهِ وَيُتَّقَى وَرَائِهِ مِنْ يُقَاتَلُ جُنَّةٌ الْإِمَامُ إِنَّمَا
Sesungguhnya imam/ kholifah itu laksana perisai, orang2 berperang di belakangnya dan berlindung dengannya ( HR. Bukhari Muslim)
Dan bertebaran kisah-kisah menakjubkan lainnya. Namun, tetap saja panjang lebarnya qoul ulama tentang khilafah, terang benderangnya dalil kewajiban tegaknya khilafah, panjangnya sejarah khilafah, tak berfaedah sedikitpun bagi hati yang enggan. Ada para pembenci. Ada pula peragu. Meski pecinta, pembela dan pejuangnya terus tumbuh menyebar.
Saudaraku, perisai itu telah hilang dari kaum muslimin. Kita menyaksikan dan merasakan akibatnya. Negeri kaum muslimin terpecah-belah. Tak jarang terjadi perang saudara karena perbedaan madzab dan kelompok, batas negara, rekayasa dan adu domba. Bukan lagi syariat yang menjadi hukum di masing-masing negara. Buahnya adalah berbagai kesempitan hidup dan merajalelanya kemaksiyatan. Bukankah ini tanggungjawab kita menghadirkan kembali perisai yang hilang itu?
Saya hanya ingin mengatakan; khilafah itu wa'dullah wa busyro rosulillah. Janji Allah dan kabar gembira dari Rasulullah. Seperti maut, tiada guna menolaknya jika telah tiba masanya. Mari bergandeng tangan. Mengembalikan perisai yang hilang.