Endah Sulistiowati
(Dir. Muslimah Voice
Idul Adha 1441 H adalah hari raya ke dua yang harus kita rayakan ditengah pandemi. Takbir bersahutan dari satu masjid ke masjid yang lain. Meriahnya menyisakan kepedihan di lubuk hati yang terdalam. Saat sadar tetangga, saudara, ataupun orang-orang tercinta telah tiada terenggut pandemi.
Dikutip dari Kompas.com 30/07/2020 Satuan Tugas Penanganan Covid-19 kembali menyampaikan bahwa kasus Covid-19 terus bertambah karena penularan virus corona masih terjadi di masyarakat. Berdasarkan data yang dihimpun hingga Kamis (30/7/2020) pukul 12.00 WIB, diketahui masih ada penambahan 1.904 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan total ada 106.336 kasus Covid-19 di Tanah Air, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020. Nampak jelas bahwa kurva pasien Covid-19 belum terindikasi ada penurunan. Bahkan di daerah-daerah muncul kluster-kluster baru Covid-19, sehingga pasien Covid-19 ini sukses menembus batas pegunungan dan pedesaan.
Apakah Hari Raya Idul Adha saat ini juga terkena efek pandemi?
Bagaimana tidak, efek pandemi ini begitu mendunia. Total kasus virus Corona (COVID-19) di Arab Saudi saja telah melampaui angka 200 ribu kasus. Kenaikan jumlah kasus ini diumumkan beberapa pekan sebelum dimulSumberainya ibadah haji tahun ini, yang digelar secara terbatas akibat pandemi Corona.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (4/7/2020), Kementerian Kesehatan Saudi melaporkan 4.193 kasus baru Corona sepanjang Jumat (3/7) waktu setempat. Dengan demikian, sebut Kementerian Kesehatan Saudi, total 201.801 kasus Corona kini terkonfirmasi di wilayah Saudi. Total kematian akibat virus Corona di Saudi dilaporkan mencapai 1.802 orang.
Sehingga ibadah haji yang identik dengan Idul Adha pun menjadi sangat istimewa. Semua serba harus mengikuti protokol kesehatan Covid-19. Kerajaan Saudi akan mengizinkan hanya sekitar 1.000 jemaah haji saja, sebanyak 70 persen jemaah merupakan ekspatriat yang tinggal di negara tersebut, sisanya warga Arab Saudi. Ibadah haji tahun ini benar-benar mengaduk-aduk emosi, menyentakkan hati dan jiwa. Untuk pertama kalinya selama 14 abad setelah masa Rasulullah, ka'bah nampak sepi pengunjung. Ampuni kami ya Rob.
Hal ini semakin membukakan mata kita, bahwa makhluk kecil bernama Corona atau Covid-19 itu ada. Menunjukkan pada kita bahwa dunia ini lemah, manusia itu tidak ada apa-apanya, dan negara super power pun bertekuk lutut, hanya dengan serangan makhluk tak kasat mata. Apa yang bisa dibanggakan, apa yang bisa disombongkan lagi, jika Allah sudah menghendakinya maka tinggal membalik telapak tangan saja.
Sehingga saat ini kita harus mau muhasabah diri. Menundukkan kepala sejenak, menanyakan dalam sudut hati yang terdalam. Apa yang telah kita lakukan? Kenapa Allah tidak hanya menghukum Cina saja sebagai asal muasal virus ini? Tapi justru Allah membabat habis semua kepongahan di muka bumi ini. Semoga kita menjadi bagian dari orang-orang yang sadar. Aamiin. Wallahu'alambishowab.[]