Oleh : Salma Shakila
(Analis Muslimah Voice)
Rasanya perlu 'ngoyo' memahami apa itu kisruh Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) ini. Suasana bangsa Indonesia senang wabah dan penuh rasa was-was. Korban Covid-19 kian hari semakin banyak padahal Indonesia berencana memberlakukan tatanan kehidupan baru dan hidup berdampingan dengan Covid-19. Carut marut RUU HIP muncul membuat telinga makin panas.
Mereka tuh ya, kayak nggak punya hati nurani, ini lagu pandemi begini koq bahas RUU Haluan Ideologi Pancasila. Apa semendesak itu?
Wah, kita kudu ngerti polanya mereka yang suka curi-curi waktu untuk menyeludupkan Undang-undang yang pro mereka seperti UU Minerba, UU soal Corona dll. Semua melenggang sukses. Gol masuk gawang kepentingan mereka dengan dipaksakan sampai-sampai sikut kanan sikut kiri. Astaghfirullah.
Kisruh RUU HIP ini semakin memanas ketika sidang paripurna DPR tanggal 22 Mei 2020 yang merencanakan mensyahkan RUU HIP menjadi Undang-undang usai didukung oleh 7 fraksi 22 April 2020. Fraksi pengusung RUU ini adalah PDIP dan kemudian didukung oleh beberapa fraksi lain. Pada saat sidang paripurna memang banyak anggota DPR yang buang badan tak mendukung RUU ini. Hanya pada akhirnya pembahasan RUU ini masih mengalami penundaan bukan pembatalan. Rupanya masih ada upaya-upaya ngotot agar RUU HIP ini tetap disyahkan walaupun mengalami beberapa pertentangan dari berbagai kalangan.
===
Kita sebagai netizen yang cerdas jangan menutup mata. Pasal beginian juga kudu tahu urut-urutannya. Masuknya pembahasan RUU HIP di Prolegnas tahun 2020 disinyalir kuat akan mengganti pancasila menjadi trisila bahkan ekasila. Bahkan menjadi waktu yang tepat untuk memasukkan ide komunisme, yang dulu partainya di Indonesia disebut PKI. Iya, PKI tahu kan? Yang suka membantai umat beragama apalagi agama Islam. Ada dosa sejarah yang tak terlupakanlah.
PDIP rupanya salah perhitungan. Langkah ini bukan hanya akan membuat riak-riak kecil pada posisi mereka tapi lebih dari itu bisa menimbulkan tsunami kekuasaan yang berbahaya bagi tegaknya partai bahkan posisi pemerintah sekarang. Isu soal pancasila adalah isu sensitif apalagi didukung dengan 'hidden' agenda yaitu memasukkan ideologi komunis dalam pembahasan RUU HIP. Sungguh ini akan menyakiti hati rakyat dan tentu saja rakyat tidak akan terima. Jangan lupa komunis di Indonesia dengan partainya PKI telah membuat dosa sejarah yang membuat bangsa Indonesia tidak akan melupakannya.
Kalkulasi mereka bisa dengan sukses membahas RUU HIP di kala pandemi dimana rakyat tersibukkan dengan kondisi ekonomi keluarga yang semakin sulit rupanya menjadikan ternyata salah. RUU HIP ini tak lagi membuat rakyat berdiam diri karena ini menyangkut prinsip yang tidak bisa ditawar.
====
Pasal yang dipermasalahkan adalah pasal 7 dalam RUU HIP tentang ciri pokok pancasila disebutkan bahwa ciri pokok Pancasila berupa Trisila yakni Sosio- Nasionalisme - Sosiodemokrasi serta Ketuhanan yang berkebudayaan. Inilah yang disebut memeras makna pancasila menjadi trisila.
Trisila yang dimaksud terkristalisasi dalam ekasila yakni gotong royong. Setelah pancasila diperas menjadi trisila kemudian diperas lagi hingga jadi ekasila. Jadi konsep trisila dan bahkan ekasila adalah konsep yang akan melemahkan keberadaan sila pertama. Konsep trisila dan ekasila mendapat kritik keras karena dianggap mengerdilkan pancasila dan juga tidak urgen untuk dibahas.
Peniadaan TAP MPRS No XXV/1966 yang berisi pembubaran PKI dan pelarangan penyebaran dan pengembangan Ideologi Komunisme-Marxisme-Leninisme di seluruh wilayah NKRI pada RUU HIP ditengarai sebagai upaya untuk memasukkan ideologi komunis sebagai ideologi legal di Indonesia. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai RUU HIP perlu diwaspadai karena dikhawatirkan akan melahirkan paham sekulerisme dan atheisme. Bahkan ada yang menilai RUU HIP ini anti agama dan memberi ruang bagi PKI.
Kecurigaan kita terhadap RUU HIP penting karena bahaya latent ideologi komunis tidak akan pernah lenyap.
Oh iya, kamu ideologinya apa? Ideologi Islam saja yuk!
Wallahu 'alam Bisshowab.[]