Lockdown Don't Make You Down



Oleh: Anna Liesa

Saat ini wabah corona mengubah segalanya, makhluk tak kasat mata ini telah mengubah sesuatu yang dulu dipentingkan oleh semua orang kini orang-orang rela untuk meninggalkan semua itu. Sekolah, bekerja, berbisnis, traveling dan kuliner semua diberhentikan. Semua orang beralih ke online. Semua itu seolah tak ada nilainya dibandingkan dengan keselamatan nyawa. Meskipun dilema tetap dirasakan sebagian orang, sebab tidak ada yang menjamin terpenuhinya kebutuhan hidup mereka. Wajar jika masih ada yang nekad keluar rumah demi mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Banyak orang-orang yang merasa down atas keadaan ini. Seolah tidak siap menerima kenyataan ini. Orang yang lemah pemikiran akan panik justru dengan kepanikan ini maka kondisi fisik semakin down. Sebab rasa panik bisa menurunkan sistem imun. Yang justru keadaan ini membuat tubuh rentan terserang penyakit.

Sebagai seorang muslim, seharusnya tidaklah demikian dalam menghadapi pandemi ini. Kita punya iman yang seharusnya menguatkan. Dalam kondisi seperti ini justru saat yang tepat untuk semakin meningkatkan taqorub ilallah, karena bagaimanapun juga virus corona merupakan makhluk Allah. Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah. Sekuat apapun kita sebagai manusia, secanggih apapun teknologi suatu negara tidak akan mampu melawan kebesaran dan keagungan Allah SWT.

Kondisi seperti ini seolah semakin mencekam jika setiap hari kita mendengar semakin bertambahnya orang yang positif terjangkit covid-19, PDP maupun ODP bahkan sudah banyak yang meregang nyawa karena pandemi ini. Dari sinilah seharusnya kita menyadari bahwa kita perlu aturan yang shahih/benar dalam mengatur hidup kita. Yang itu memang berasal dari Sang Pencipta kita Allah.

Kita tau bahwa virus corona muncul di Wuhan China yang penduduknya suka memakan makanan haram dan menjijikan. Virus ini disinyalir berasal dari kelelawar yang biasa dikonsumsi penduduk di Wuhan. Jika kita merenungi, semua itu sebab aturan Islam yang dilanggar. Saat ini bukan hanya masalah makanan saja yang dilanggar, kehidupan kita tidak diatur dengan Islam maka wajar kerusakan terjadi dimana-mana. Allah SWT berfirman:

ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). _*(TQS. Ar rum: 41)*_

Maksud perbuatan tangan manusia adalah meninggalkan hukum Allah dan berhukum dengan sekehendaknya sendiri. Saat ini penerapan sistem sekuler menjadikan manusia berbuat sesuka hati, membuat aturan sesuai dengan kepentingannya. Inilah yang akhirnya allah mencabut keberkahan dari langit dan bumi serta memberikan siksaan akibat perbuatannya itu.

Jika sudah sedemikian rusaknya maka masih patutkah kita sombong menolak hukum Allah itu? Nyatanya manusia sebagai makhluk Allah begitu lemah dalam menghadapi makhluk Allah yang bernama virus corona ini. Islam sesungguhnya sudah sempurna dan paripurna dalam menyelesaikan wabah, sabagaimana yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para khalifah sesudahnya yaitu dengan cara melockdown total supaya wabah ini tidak menyebar kemana-mana.

Lockdown juga sudah dilalukan dibeberapa negara seperti China, Jepang, Italia, Iran, Singapura dan yang terbaru Malaysia. Namun negeri kita berbeda, pemerintah tetap tidak mau memberlakukan lockdown. Astagfirullah...

Sedih, galau, bimbang, takut kapan wabah ini akan berakhir? Mungkin dirasakan banyak orang saat ini. Tapi yakinlah bahwa wabah ini pasti akan berakhir bi idznillah, tugas kita adalah berikhitiar semaksimal mungkin, berdoa dan bertawakal kepada Allah. Maka sebagai seorang muslim seharusmya mensikapi wabah ini dengan bijak.

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم