Ada Apa Dengan Bulan Rojab?



Oleh : Isna Arifia
(Aktivis Dakwah)

Bulan Rajab, adalah bulan ke tujuh dari penanggalan Qomariyah. Termasuk salah satu bulan yang dimuliakan. Banyak peristiwa penting dalam bulan Rajab. Ketika mendengar bulan Rajab, mungkin pertama kali yang terbersit adalah peristiwa Isra' mi'raj.

Peristiwa ini terjadi di bulan Rajab, tepatnya pada malam 27 Rajab. Jadi, bulan Rajab memang diidentikan dengan peristia Isra Mi'raj, yang memang salah satu peristiwa penting dalam perjalanan penyebaran agama Islam oleh Rasulullah saw.

Isra' mi'raj sendiri adalah peristiwa dimana Nabi Muhammad SAW diberangkatkan oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mi’raj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini Beliau mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.

Namun, sebenarnya masih ada peristiwa lain yang tidak kalah penting dari peristiwa diatas. Dan peristiwa ini belum banyak diketahui oleh kaum muslimin. Peristiwa itu adalah pembebasan Masjid Al Aqsa oleh Shalahudin al Ayyubi. Pada tanggal 27 Rajab 583 H, Shalahudin al Ayyubi bersama pasukannya umat Islam bergerak mengepung dan membebaskan tanah Palestina yang setelah sekian abad lamanya dikuasai oleh pasukan salibis. Pembebasan itu sendiri tidak mendapatkan perlawanan yang berarti dari pasukan salibis.

Selain kedua peristiwa diatas, ada satu lagi peristiwa yang tak kalah penting dari keduanya. Peristiwa itu adalah penghapusan sistem Khilafah oleh Mustafa Kemal Attarturk, yang kemudian diganti dengan system pemerintahan Republik, yang merupakan bagian dari sistem Kapitalis-Sekuler. Tepat di Tanggal 3 Maret 1924 / 28 Rajab 1342 H peristiwa penghapusan sistem Khilafah itu terjadi.

Setelah kurun waktu kurang lebih 13 abad lamanya Islam memimpin peradaban di lebih dari 2/3 dunia, yang menebarkan rahmat bagi seluruh 'alam. Dan akibat dari penghapusan khilafah tersebut umat Islam kehilangan perisai, bak ayam kehilangan induknya. Tidak ada lagi yang menaungi. umat Islam hidup terkotak-kotak menjadi lebih dari 50-an negara. Padahal sebelumnya umat Islam hidup dalam satu kepemimpinan, walaupun berbeda wilayah. Akibatnya, umat Islam menjadi lemah, dan menjadi sasaran empuk bangsa-bangsa imperialis barat.

Sebut saja Palestina, sejak tahun 1948 (24 tahun pasca runtuhnya khilafah), tanahnya di rampas oleh Israel atas restu Amerika dan PBB, sehingga menyebabkan pengusiran dan pembunuhan terjadi pada umat Islam di Palestina, bahkan masjid al Aqsa pun yang dulunya merupakan kiblat pertama umat Islam, dihinakan oleh Israel.

Tidak hanya di Palestina, namun juga di Rohingya, China, dan peristiwa yang baru terjadi adalah di India. Karena UU yang menyudutkan umat Islam, terjadi bentrokan di India yang menewaskan puluhan umat muslim. Dan Masjid juga menjadi sasaran massa aksi.

Bulan Rajab 1441 H, menandakan sudah lebih dari 96 tahun Umat Islam hidup tanpa seorang khalifah. padahal ijma' sahabat menyebutkan haram hukumnya Umat Islam hidup lebih dari tiga hari tiga malam tanpa seorang Khalifah. Karenanya wajib bagi setiap individu Muslim untuk bersungguh-sungguh memperjuangkan Khilafah Islam.

Dengan tegaknya Khilafah umat Islam akan berada pada satu kepemimpinan, yakni akan dipimpin oleh seorang Khalifah. Khalifah akan menerapkan hukum Islam secara keseluruhan. Dengan begitu Islam akan menjadi mercusuar kembali dan akan memimpin dunia.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم