Isolasi Dikala Wabah




Oleh: Endang Setyowati
(Kontributor Muslimah Voice

Setiap hari korban semakin bertambah, dikarenakan kasus terkena virus corona covid-19. Menurut CNN Indonesia(22/3/2020), jumlah pasien positif terinfeksi virus corona (Covid-19) kembali bertambah pada Minggu (22/3). Jumlah pasien positif corona bertambah 64 orang, sehingga total pasien corona menjadi 514 orang yang dinyatakan positif terjangkit virus tersebut

Sedangkan jumlah korban meninggal dunia dan sembuh juga bertambah. Korban meninggal bertambah menjadi 10 orang, dan total mencapai 48 orang. Sedangkan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh juga bertambah 9 orang menjadi 29 orang.

Begitu juga di daerah Blitar, sudah ada yang positif covid-19. Satu warga Kabupaten Blitar positif virus Corona https://mayangkaranews.com/satu-warga-kabupaten-blitar-positif-virus-corona/.

Di Blitar juga diberlakukan libur sekolah mulai tanggal 16 maret. Tetapi kegiatan yang lain masih seperti biasa. Hanya mengurangi kegiatan untuk keluar rumah.

 MayangkaraNews.com (20/3/2020) Pemerintah Kabupaten Blitar sampai saat ini belum mengeluarkan kebijakan penutupan tempat wisata untuk mencegah penyebaran virus Corona. Namun mencegah ASN/PNS terjangkit virus Corona atau Covid-19, Pemkab Blitar membatasi perjalanan dinas.

Bupati Blitar, Rijanto mengaku belum mengeluarkan kebijakan untuk penutupan tempat wisata di Kabupaten Blitar sebagai langkah mengantisipasi penyebaran virus Corona.

Sejauh ini, menurut Rijanto, Pemkab Blitar sudah mengeluarkan surat edaran di antaranya untuk tempat wisata agar meningkatkan proteksi penyebaran virus Corona dengan melakukan screening pengunjung menggunakan alat ukur suhu tubuh maupun melakukan prosedur untuk menjaga kebersihan & kesehatan.

Beginilah keadaan jika tiada pemimpin yang peduli dan kurangnya empati kepada rakyat. Sudah seharusnya jika terjadi suatu wabah penyakit, pihak pemerintah pusat mempunyai kebijakan yang akan menjaga keselamatan rakyatnya.

Rakyat jadi merasa was-was dengan keadaan ini. Mereka merasa khawatir dan takut untuk beraktifitas di luar. Tetapi jika tidak beraktifitas di luar, bagaimana untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Sehingga di pasar-pasar masih terlihat kegiatan jual beli seperti biasa.

Dan bagi rakyat yang kurang peduli, justru memanfaatkan waktu tersebut untuk rekreasi bersama keluarga. Karena memang belum ada arahan resmi untuk menutupnya tempat-tempat rekreasi, ataupun lockdown.

Dulu diwaktu Islam berjaya, sudah pernah ada wabah penyakit yang memakan banyak korban. Dengan sigap pemimpin melakukan penanganan dengan jalan mengisolasi warganya yang tengah terjadi wabah.

Rasulullah saw bersabda:
“Jika kalian mendengar tentang wabah-wabah di suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Tetapi jika terjadi wabah di suatu tempat kalian berada, maka janganlah kalian meninggalkan tempat itu.” (HR Bukhari dan Muslim).

Ternyata di masa Rasulullah sudah ada bagaimana untuk menangani wabah yang melanda. Jika saja kita menerapkan sistem Islam secara keseluruhan, maka wabah corona covid 19 ini tidak akan membuat gelisah rakyat bahkan memakan korban.

Karena pemimpin akan mengambil tindakan tegas untuk mengkarantina tempat wabah tersebut pertama ditemukan. Dan akan mensuplai semua kebutuhan daerah yang dikarantina tersebut, seperti obat-obatan, makanan maupun logistik lainnya.

Begitupun dengan rakyatnya, akan patuh akan arahan pemimpinnya. Jika pemimpin melarang untuk mendekati tempat wabah tersebut, maka mereka tidak akan berani melanggar.

Bagi korban wabah yang di karantina, karena semua kebutuhan sudah dicukupi, maka tidak akan resah atau bingung untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Semua akan bisa dilaksanakan jika kita bersama-sama untuk mewujudkannya dalam naungan Khilafah. Sudah seharusnya dan sudah saat nya umat Islam bersatu untuk mengganti sistem saat ini dengan sistem Islam yang bisa menyelesaikan masalah dengan paripurna.

Allahu a'lam.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم