Radikalisme Dibalik Indahnya Bollywood



Oleh : Amma Mira
(Pegiat Literasi)

Kondisi India saat ini mencekam. Dibalik indahnya film bollywood yang ditampilkan, ternyata India menyimpan keburukan dan kesadisan. Sejak Ahad (23/2) terjadi bentrokan tepatnya di New Delhi. Bentrokan ini mengakibatkan setidaknya sebanyak 23 orang dilaporkan terbunuh. Lebih dari 200 orang dirawat di rumah sakit akibat cedera luka bakar, luka tembak, pemukulan, dan pelemparan batu. Dan tak ayal, masjid pun juga tak luput dari amukan massa. Masjid dihancurkan. Sungguh sangat keji. Keadaan ini membuat India semakin mencekam.

Kekerasan ini adalah kekerasan paling mematikan yang pernah dialami Ibu kota India dalam beberapa dasawarsa. Bentrokan ini dipicu oleh UU Amandemen Warga Negara yang sudah diloloskan pemerintah. UU tersebut disinyalir anti muslim India. UU Amandemen Warga Negara akan memberikan kewarganegaraan pada imigran ilegal non-Muslim dari Afganistan, Bangladesh dan Pakistan.

Meski memberikan kewarganegaraan pada imigran non Muslim India, UU ini akan mengharuskan umat Muslim India untuk membuktikan kalau mereka adalah warga negara itu. Sehingga ada kemungkinan, warga Muslim India, justru akan kehilangan kewarganegaraan tanpa alasan. (CNBC.com)

Undang undang tersebut akhirnya menuai reaksi. Pasalnya undang undang ini dinilai diskriminatif terhadap umat Islam India. Aksi protes yang menolak UU tersebut terus berlangsung di sejumlah wilayah di India sejak tiga bulan lalu.

Rasisme, intoleran hingga radikalisme yang sesungguhnya hari ini sudah dipertontonkan India kepada dunia. Pemerintah India mencoba menyingkirkan muslim minoritas dari tanah Hindustan dengan pemberlakuan UU Kewarganegaraan baru.

Ada yang dilupakan oleh pemerintah India, bahwa keterkaitan Islam dengan India tidak bisa dipandang bahkan diabaikan begitu saja. Kehadiran Islam di negeri itu sudah berlangsung sejak ribuan tahun silam. Islam merupakan agama terbesar kedua setelah hindu.

Dengan kejadian tersebut menegaskan bahwa Islam diintimidasi di berbagai belahan dunia. Namun dunia berusaha melebeli Islam dengan narasi radikalisme. Padahal berulang kali fakta membuktikan kaum muslimlah korban radikalisme sesungguhnya. Narasi tersebut bukan tanpa tujuan, radikalisme yang disematkan pada umat Islam inilah yang menjadi senjata mereka untuk menghancurkan Islam dari dalam. Sehingga para pemeluk Islam menjadi takut untuk berhukum sepenuhnya kepada hukum Allah. Dan pada akhirnya mereka mengikuti hukum Sekuler buatan Barat. Dengan kondisi seperti itu dengan pelan tapi pasti, Islam akan hancur. Begitulah gambaran dunia terhadap Islam saat ini.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم