Oleh: Lina Ummu Najah
Di dunia maya saat ini sedang gempar tentang istri yang mengantarkan suami untuk menikah lagi.
Video yang berdurasi 50 detik itu mendadak viral disebabkan nyinyiran kaum yang bernama emak-emak.
Emak-emak memang selalu heboh soal ini. Sebelumnya kasus #LayanganPutus yang tiba-tiba emak-emak ngedadak jadi seperti detektif hingga sang aktor dalam cerbung yang bertagar #truestory itu bisa ketahuan.
Ya begitulah rasa penasaran emak-emak, makhluk dengan kebaperan yang sangat tinggi.
Kembali ke poligami.
Ternyata monsterisasi terhadap syariat poligami ini sudah berhasil dipropaganda oleh barat.
Barat mempropagandakan bahwa poligami itu menyakiti istri, poligami itu hanya meng-enak-kan suami aja, poligami itu nafsu belaka dan hal-hal buruk lainnya.
Mengapa pandangan buruk terhadap syariat poligami ini bisa terjadi?
Setidaknya ada 2 faktor yang melatarbelakanginya berdasarkan analisa saya.
Pertama, opini buruk terhadap syariat poligami terus digembar-gemborkan Barat. Hal ini karena Barat benci terhadap Islam, dan tidak ingin umat islam bangkit, bermartabat dan mempunyai jumlah pasukan yang banyak.
Bila melihat gaya kehidupan Barat yang mengagungkan kebebasan seksual, maka sebenarnya Barat sendiri justru melampiaskan naluri seksualnya dengan cara yang tidak halal, yaitu dengan prostitusi atau perzinaan. Yang halal, yaitu poligami, malah dibenci dan dilarang. Prostitusi dan seks bebas malah dibiarkan dan disuburkan. Inikan ngawur...!
Kedua, praktisi poligami yang tak beradab. Banyak perilaku menyimpang dari para praktisi poligami yang akhirnya membuat hukum poligami itu tercoreng buruk. Misalnya menikah diam-diam tanpa sepengetahuan istri pertama, sehingga mengakibatkan berbuat tidak adil terhadap salah satu istri.
Jadi para suami hendaknya ketika memutuskan untuk berpoligami maka yang pertama harus disiapkan adalah ilmunya. Ilmu bagaimana membangun rumah tangga poligami yang samara hingga tujuan dari pernikahan itu yaitu sakinah (baca: ketenangan) tercipta di dalamnya, salah satunya siapkan mental istri, edukasi istri, dan tingkatkan keimanan istri.
Jangan karena terprovokasi lalu ingin segera eksekusi tanpa ada ilmu poligami. Hmmm jangan maksain diri yaa akhii.
Bila kemudian poligami itu sudah terjadi maka itu adalah bagian dari takdir Allah.
Ya, poligami adalah takdir bagi istri, dan opsi (pilihan) bagi suami karena itu hukum poligami adalah mubah.
Sekuat apapun istri menghalangi suami untuk tidak berpoligami jika sudah menjadi qodho Allah maka akan terjadi. Begitupun sebaliknya. Sekuat apapun suami ingin berpoligami bila tidak ada jodoh keduanya, maka ya tidak akan terjadi pernikahan poligami.
Jangankan menikah yang merupakan _mitsaqon ghalizho_ (perjanjian yang berat), daun yang jatuh saja sudah tertulis di Lauhul Mahfuzh.
Bila sudah meyakini hal tersebut maka sikap terbaik adalah bertawakal, menyerahkan semua urusan kepada Allah. Gak usah nyinyiran orang yang berpoligami karena memang poligami bukan aib.
Udah gitu aja![]