Oleh: Ayu Adiba
(Kontributor Muslimah Voice)
Generasi muda adalah aset bangsa buat masa depan yang harus dijaga dari hal-hal yang merusak akal dan menghancurkan kepribadiannya.
Sadarkah kita bahwa generasi muda adalah ujung tombak yang memiliki peran besar bagi Agama, bangsa dan peradaban yang gemilang. Sadarkah kita bahwa generasi muda adalah identik dengan jiwa yang penuh semangat, optimisme, percaya diri, penuh energi, penuh impian dan cita-cita.
Yah, Pemuda adalah generator yang memiliki medan magnet, yang bergerak kencang mampu menggerakan roda-roda sehingga dapat berputar dengan baik mengitari jalan-jalan kehidupan.
Lalu bagiamana dengan keadaan pemuda kita saat ini? pemuda yang sudah tidak lagi memiliki peran tersebut dan mulai kehilangan jati dirinya sebagai seorang pemuda, apa yang salah?.
Mari kita sedikit menilik kembali kejayaan peradaban Islam kala itu, pemuda menjadi promotor setiap pergerakan perubahan yang menghantarkan pada kesuksesan pembangunan kejayaan peradaban emas Islam, baik dengan kecerdasan, keberanian dan keyakinan mereka, untuk menjadikan Negara Islam Menjadi mercusuar dunia. Mampu menaklukan Musuh-musuh Islam, dan mampu menjadi motor penggerak dakwah dan juga jihad.
Semua itu dilakukan bukan hanya dengan standar semangat juang yang tinggi atau kecintaan mereka pada bangsa dan tanah air, tetapi juga disertai dengan karakter sebuah bangsa atau peradaban yang kuat yakni Peradaban Islam.
Karakter bangsa yang kuat inilah yang menjadi pemicu dalam pembangunan Peradaban Islam yang gemilang
Lalu bagaimana dengan keadaan pemuda di abad 21 ini? fakta membuktikan pemuda sekarang telah kehilangan jati dirinnya sebagai seorang pemuda. Mereka larut dalam gaya hidup hedonisme, memiliki sifat individualisme, acuh atas segala persoalan yang menimpa agama, umat ataupun bangsa. Pemuda saat ini menjadi objek dan juga subyek atas sebuah permasalahan ditengah-tengah umat.
Tidak perlu jauh-jauh kita berpikir gambaran pemuda saat ini. Lihat saja, yang melakukan penyalahgunaan narkotika, penderita HIV/AIDS, tawuran, premanisme, dan tindakan-tindakan kriminal lainya pelaku dan juga korbanya adalah para pemuda. Sudah tidak asing lagi ditelinga kita yang terjadi dalam realitas kehidupan ini.
Sadar atau tidak, pemuda di abad 21 ini sudah mulai kehilangan jati dirinya. Mereka sudah berhasil dijajah atau di cekoki oleh pemikiran-pemikiran negara barat kafir penjajah.
Pertanyaanya, ada apa dengan semua ini? apa yang salah? Dan siapa yang bertanggung jawab dengan semua ini?.
Jawabanya adalah permasalahan ini terjadi karena pondasi iman para pemuda masih rapuh dan jauh dari pemahaman Islam. Hal ini disebabkan dari pola asuh yang keliru. Baik dari lingkungan keluarga atau orang tua yang abai dan lalai terhadap tanggung jawabnya sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya, kemudian dari lingkungan masyarakat yang tidak peduli, serta Negara yang abai terhadap pembinaan generasi muda. Karena Negara memandang bahwa moralitas adalah sebagai urusan personal, bukan menjadi tanggung jawab Negara. Negara lebih banyak mengambil kebijakan kuratif, menangani korban pergaulan bebas ketimbang mengambil tindakan prefentif atau pencegahan. Ditambah lagi Kondisi saat ini yang semakin parah, yakni saat bangsa memasuki era digitalisasi yang meninabobokan peran para pemuda.
Yang menjadi poin penting dalam persoalan ini adalah Negara yang memberlakukan sistem kehidupan sekuler liberal. Dalam sistem yang seperti ini, setiap individu akan bebas untuk melakukan apa saja. Nilai-nilai sekuler liberal itu tidak bisa dipungkiri sudah masuk dan merasuki moralitas ditengah-tengah masyarakat lebih khususnya pemuda.
Sistem inilah yang kemudian mempengaruhi life style para pemuda secara umum dalam menyikapi kehidupan ini seperti apa dan juga berusaha untuk membelokan peran para pemuda sesungguhnya.
Untuk menangani permasalahan serius ini terutama mengembalikan posisi generasi muda. Islam adalah agama yang sangat memperhatikan dan memuliakan pemuda, Islampun menceritakan potret pemuda yang mempunyai pendirian yang benar dalam menegakkan tauhid. Islam memandang pemuda di masyarakat bukan menjadi kelompok pengekor, bebas tanpa arah. Melainkan islam menaruh harapan yang besar untuk menjadi pelopor dan motor penggerak dakwah. yang memiliki potensi yang sangat besar untuk perubahan peradaban Islam yang gemilang.
Maka yang harus dilakukan adalah pertama orangtua harus menjalankan fungsinya sebagai pendidik dan Pembina sekaligus pelindung, menamkan nilai-nilai keislaman harus menjadi pedoman dalam pendidikan keluarga. Kemudia kedua adalah masyarakat tidak boleh membiarkan lingkungan tercemari dari pemikiran-pemikiran negara asing penjajah. dan ketiga adalah Negara harus berperan dalam menjaga akhlak masyarakat lebih khusus generasi mudanya. karena tidak dapat dipungkiri bahwa Negara memiliki andil dan pengaruh yang cukup besar bagi masyarakat
Tak ada solusi bagi segala permasalahan yang lain yang dapat menyelamatkan generasi muda dan masyarakat melainkan syariah Islam. Hukum islam sangat lengkap menyeluruh dan sempurna dalam menyikapi atas segala macam problematika kehidupan, baik dari hukum pengendalian, pencegahan atau hukum sanksi terhadapa tindakan tindakan sosial dalam kehidupan serta tindakan tindakan kejahatan lainnya yang merugikan Agama atau akidah, bangsa, keluarga maupun lingkungan masyarakat.
Sudah saatnya kita kembali kepada hukum-hukum Allah dan menerapkannya dalam kehidupan secara totalitas. Dan disnilah peran penting pemuda yang memiliki posisi dan pengaruh penting ditengah-tengah umat, kembali sebagai motor penggerak untuk memperjuangakan sebuah perubahan yang hakiki, yakni peradaban besar Islam.
Maka sudah saatnya pemuda harus sadar diri, sadar fungsi, dan sadar posisinya sebagai pemuda generasi yang memiliki pengaruh besar dalam mengembalikan kembali peradaban emas, yakni peradaban Islam. Dan kesadaran itu bisa tercapai apabila kita generasi muda menjadikan kembali Islam sebagai standar hidup satu-satunya, bukan membiarkan standar sitem atau aturan kufur selain daripada Islam bercokol di bangsa dan di tengah tengah kita.
Sudah saatnya pemuda harus bangkit dari tidur panjangnya! Sudah saatnya pemuda harus bangkit dari segala keterpurukan! Dan sudah saatnya pemuda harus bangkit kembali mengembalikan peran pentingnya untuk menjadi pioner perubahan untuk kejayaan Islam.
Wallahu'alam bisahwab.[]