Jadilah Permata Bukan Bongkahan Kaca



Oleh Anita Irmawati
(Kontributor Muslimah Voice)

Pertengahan Februari mulai berlalu, 14 Februari mulai disambut  mereka dengan sekotak coklat, sebatang bunga dan ungkapan cinta semu nan menipu. Valentine day budaya barat yang kian merusak generasi muda kaum muslim. Mengikis aqidah hingga merusak. Generasi milenial muslim masih saja terjerumus pada cinta semu dengan merayakan V'day, padahal jelas V'day bukanlah budaya Islam melainkan tradisi kepercayaan barat yang hukumnya adalah haram jika dirayakan oleh kaum muslimin.

Remaja masih terlena dengan kalimat I Love You, meleleh dengan sekotak coklat, dan mudah dirayu dengan seikat bunga. Dan ini tentu akan jelas dirasakan oleh remaja kaum hawa. Perasa adalah fitrah seorang wanita, kasih sayang dan cinta juga merupakan fitrah seorang manusia. Rasa, Sayang, dan Cinta merupakan fitrah yang harus dipenuhi dengan jalan yang benar, yaitu jalan yang diatur oleh Sang Pencipta agar tidak merana juga sengsara. Dan satu-satunya jalan untuk memenuhi rasa, sayang, dan cinta wanita dan pria adalah menikah.

Berbeda hasilnya jika ketiga hal ini dipenuhi berlandaskan nafsu belaka, justru sengsara akan menyapa. Seperti saat ini remaja dengan rasa cintanya dipenuhi lewat hubungan terlarang, ya pacaran. Tentu banyak wanita yang menjadi korban. Pergaulan bebas tak henti mengajak pada lubang maksiat. Ujung-ujungnya wanita akan merugi. Terjadi kehamilan diluar nikah serta penyakit menular, tentu saja azab Allah kan mengintai. Nauzubillah.

Itulah perasaan yang akan memakan banyak korban. Dan valentine day merupakan jalan menuju kerusakan ini. Mengaduk rasa sebagai bukti kesetiaan dan keseriusan. Dan menerima coklat dan bunga sebagai lambang penaklukan. Janji semu yang tertuang hanyalah janji tak bisa dipercaya untuk ditepati. Dusta nan menipu dibungkus dengan cinta yang semu.

Cinta itu fitrah yang suci, kehormatannya adalah kesuciannya dan wanita sungguh mulia dibandingkan sekotak coklat dari si dia yang belum halal. Dosa tentu saja akan mengintai jika melakukan maksiat. Masa iya, pengorbanan kesetiaan demi sekotak coklat atau seikat bunga berbanding dengan aqidah dan kesucian wanita ? Tentu tidak. Justru wanita lebih mulia dibandingkan itu semua. Bahkan wanita yang shalihah adalah sebaik-baiknya perhiasan dunia. Dan suatu peradaban akan ditentukan oleh wanita, karena seorang yang taat akan terlahir dan terdidik dari wanita yang shalihah. Bukan wanita pengumbar bebas aurat atau wanita yang senang dengan maksiat.

Peradaban ada ditangan mu wahai wanita shalihah. Dirimu terlalu mulia nan berharga dibandingkan sekotak coklat, seikat bunga. Engkaulah permata nan mulia, yang selalu memancarkan kilau cahaya, bukan pula kaca yang rapuh. Karena perhiasan dunia adalah dirimu, wanita shalihah.

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم