Oleh : Salma Shakila
(Analis Muslimah Voice)
BPIP adalah Badan Pembinaan Ideolologi Pancasila yang bertugas mengawasi dan membina pelaksanaan ideologi pancasila di negeri ini. Tapi alih-alih menjaga pancasila. Sejak awal kemunculannya badan ini malah bikit gaduh dan ribut saja. Tidak membuat situasi negara semakin tenang malah menviralkan sesuatu yang disinyalir hal itu dilakukan untuk pengalihan isu pokok yang terjadi waktu itu. Biasanya isu yang dialihkan sekitaran kasus korupsi, menurunnya pertumbuhan ekonomi.
Badan yang ini gaji pejabatnya ratusan juta ini, sebelumnya dipimpin oleh Mahfud MD dan pada 5 Februari 2020 lalu diganti oleh Yudian Wahyudi seorang profesor dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yudian dikenal sebagai dosen yang melarang cadar bagi mahasiawa di tahun 2018 dan meloloskan Disertasi Seks Non Marital karya Abdul Aziz yang penuh dengan kontroversi itu.
Viral di media sosial, kepala BPIP yang baru ini mengeluarkan statemen yang kontroversial yang menyatakan bahwa musuh terbesar pancasila adalah agama. Hal ini menuai kemarahan terutama dari pemeluk agama Islam. Akibatnya muncul tagar #BubarkanBPIP.
Termasuk tokoh-tokoh nasional juga banyak mengkritisi pernyataan Yudian ini.
====
Tentu saja agama tidak bertentangan dengan pancasila. Pernyataan bahwa musuh terbesar pancasila adalah agama adalah pernyataan sembrono. Pancasila sendiri lahir dari pendiri bangda yang mayoritas beragama Islam. Jelas agama tidak mungkin jadi penentang pancasila. Apa yang dikatakan Yudian tidak mewakili aspirasi masyarakat secara umum melainkan hanya pendapat pribadi yang menyesatkan yang sepertinya sengaja dilontarkan agar bisa menjadi pengalihan isu.
Karena tidak berhati-hati, pendapat ini bisa sampai pada pasal penistaan agama. Pakar Sosiologi Hukum dan Filsafat Pancasil dari Universitas Dipenogoro Semarang, Profesor Suteki menyatakan pernyataan kepala BPIP, Yudian Wahyudi yang menyebut agama sebagai musuh terbesar pancasila menyimpang dan bahkan beliau menilai Yudian jelas-jelas telah melanggar pasal 156 tentang penodaan agama (Diskusi ILC tvOne, Selasa Malam 18/2/2020).
====
Kepala BPIP adalah tanggung jawab politik sebagai pimpinan tertinggi. Tapi banyak pihak yang melihat kinerjanya yang hanya bikin isu gaduh, lembaga ini termasuk pemborosan negera dan kredibilitasnya dipertanyakan. Apakah BPIP harus dibubarkan?
Tentu sebagai pejabat tugas utamanya adalah mengayomi rakyat yang dipimpinkan bukan bikin gaduh dan ribut. Dan tidak bolehlah pejabat itu asal bicara karena fatal akibatnya jika seperti itu. Jadi jika memang tidak efektif ada baiknya melakukan hal lain yang jauh lebih bermanfaat bagi rakyat dan negeri ini.
Sebagaimana yang disampaikan Profesor Suteki pada acara ILC 18 Februari 2020 kemarin, "Negara ini adalah Negara hukum, bukan Negara Klarifikasi". Manusia itu dipercaya karena lisannya, maka para pejabat harus hati-hati dan menjaga bicaranya.
Wallahu alam Bisshowab. []