Reynhard: Fenomena Gunung Es Liberalisme Sexual Kaum Pelangi



Oleh: Sherly Agustina M.Ag.
(Member Revowriter Cilegon)

Nama Reynhard Sinaga mendadak ramai menjadi perbincangan publik di Inggris. Pria asal Jambi ini terjerat kasus kejahatan homoseksual terhadap 190 pria Inggris. Atas perbuatan bejatnya itu, Reynhard dijatuhi hukuman seumur hidup oleh pengadilan Manchester, Inggris. (Tagarnews, 7/1/20).


Pria bernama asli Reynhard Tambos Tua Sinaga itu lahir di Jambi, pada tanggal 19 Februari 1983. Anak sulung dari tiga bersaudara ini terlahir dari pasangan Saibun Sinaga dan Normawati Silaen. Ayahnya, Saibun Sinaga diketahui sebagai pengusaha properti dan seorang bankir. Saibun Sinaga belakangan diketahui memiliki gedung pertemuan yang bernama Graha & Convention Ronatama di kawasan Pancoran Mas, Depok. Gedung ini berdiri di atas lahan seluas 3,2 hektare dengan luas bangunan 6.000 meter persegi. Di dalam gedung ini terdapat dua ruang pertemuan dan satu rumah duka yang terdiri dari delapan ruangan dengan kapasitas lebih dari 12.500 orang, sisanya menjadi ruang terbuka dan lahan parkir. Kekayaan yang fantastis.

Reynhard lulusan  Jurusan Arsitektur dari sebuah kampus di Indonesia dan lulus pada tahun 2006. Dia kemudian melanjutkan pendidikannya kembali pada Agustus 2007 di Britania Raya, di Manchester. Kemudian lulus S-2 dari jurusan tata kota pada 2009 dan juga sosiologi tahun 2011.

Pada Agustus 2012, Reynhard sempat menjalani pendidikan S-3 dengan mengambil Jurusan Geografi Manusia di Leeds, namun tidak selesai. Pada Agustus 2016, dia sempat mengajukan tesis berjudul "Sexuality and everyday transnationalism among South Asian gay and bisexual men in Manchester". Ketika itu ia tidak lulus dan diberi waktu untuk perbaikan atau revisi.

Selama di Inggris, hidupnya ditanggung oleh bapaknya yang bekerja sebagai bankir. Dia hidup terbuka sebagai pria gay dan pernah berpacaran sekali. Pria berusia 36 tahun ini dihukum seumur hidup oleh Pengadilan Manchester atas tindak perkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria dalam 159 kasus. Tindak perkosaan itu semua dilakukan di apartemennya di pusat kota Manchester, yang menjadi tempat tinggalnya sejak 2011 sampai ditahan pada Juni 2017. Tak hanya sekali atau dua kali, sejumlah korbannya bahkan pernah diperkosa berkali-kali selama 2,5 tahun.

Modus yang dilakukan Reynhard dengan terlebih dulu merayu korbannya di beberapa tempat tersibuk di Manchester. Setelah mulai terpikat, mereka dibawa ke apartemen miliknya, lalu dibius untuk memperkosa serta melakukan tindakan seksual.  Para pakar mengungkapkan dalam persidangan, gejala yang ditunjukkan para korban pria konsisten dengan orang yang keracunan GHB - obat bius berupa cairan bening atau bubuk yang tak berbau. (BBC News, 7/1/20).

Obat yang pada awalnya diproduksi untuk tujuan medis - saat ini dikategorikan sebagai obat terlarang - mudah larut dalam cairan. Dalam periode 10 tahun sampai 2017, obat bius ini menyebabkan 200 kematian di Inggris. Empat korban di antaranya digunakan pembunuh berantai di Inggris Stephen Port. Seperti halnya Reynhard, Port menggunakan obat bius ini untuk melakukan perkosaan.

Apa GHB itu? Gamma Hydroxybutyrate (C4H8O3) atau GHB adalah depresan sistem saraf pusat (CNS) yang biasa disebut sebagai obat "obat kelab" atau "obat pemerkosaan". GHB sering disalahgunakan oleh remaja dan orang dewasa di bar, pesta, atau kelab, dan sering dimasukkan ke dalam minuman beralkohol, demikian dilansir Drugs.com.

Setelah dikonsumsi, terdapat efek euforia, peningkatan gairah seks, dan menjadi tenang, sementara, efek lainnya adalah kehilangan kesadaran, mual, halusinasi, amnesia, hingga koma. GHB mengandung xyrem (sodium oxybate), satu resep obat yang telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) pada tahun 2002 untuk pengobatan narkolepsi, gangguan tidur. Obat ini menyebabkan kantuk yang berlebihan dan serangan tidur siang hari berulang. (Tirto.id, 7/1/20)

Tak heran jika Reynhard bersikap santai, tenang, tidak merasa bersalah dan tak ada simpati pada korban. Karena menurut Reynhard 'hubungan' tersebut adalah sebuah 'fantasi sex' dan dilakukan suka sama suka. Melihat fakta ini, seperti fenomena gunung es liberalisme sexual di kalangan kaum pelangi. Kebebasan yang dipuja-puja saat ini nyatanya membawa kerusakan yang sangat fatal dan Fital.  Fatal dan Fital karena merusak regenerasi, fitrah manusia, norma bahkan agama. Hal ini menunjukkan sex bebas terutama legebete memiliki jaringan yang kuat dan besar. Dengan menggunakan obat bius yang tak biasa dan pada saat melakukan berani memvideo hingga diketahui ribuan giga bahkan polisi Manchester mengatakan seperti melihat ribuan DVD.  Kemudian setelah melakukan mendapat kepuasan dan hal tersebut disampaikan pada teman-temannya sesama gay melalui chat singkat.

Korbannya mayoritas pria heterogen, yang mungkin sudah dia incar sebelumnya. Hal ini bisa jadi menunjukkan bahwa kaum legebete ingin mencari korban agar mereka bisa menjadi bagian dari kaum gay. Menularkan penyakit sex yang rusak ini kepada orang lain. Terlepas bagaimana bisa seperti ini, banyak faktor yang mempengaruhi. Di antaranya, pendidikan dan controling dari orang tua, lingkungan tempat tinggal dan negara.


Walaupun Reynhard dihukum, alasan dihukum karena ada tindakan perkosaan. Di Inggris sendiri legebete dibolehkan asal suka sama suka. Nyatanya dalam demokrasi banyak hal bisa terjadi, yang pasti adalah kerusakan-kerusakan. Beginilah aturan manusia yang serba lemah dan terbatas.  Ilmu yang tinggi tak berbanding lurus dengan ketaatan hamba pada Tuhannya, karena dalam demokrasi Agama  harus dipisahkan dari kehidupan. Maka tak heran muncul generasi-generasi rusak seperti ini.
Firman Allah Swt:
"Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita, kalian ini adalah kaum yang melampaui batas." [Al-A’raaf: 81].

Islam agama penuh Rahmat sudah memiliki konsep yang shahih dalam pemenuhan naluri, di antaranya naluri jinsiyah (melestarikan keturunan). Penyalurannya adalah kepada lawan jenis dalam suatu ikatan yang halal. Hal ini untuk menjaga  keturunan manusia, agar jelas nasabnya dan regenerasi supaya tidak punah.

Ketika dilaksanakan berbuah pahala karena menikah adalah Sunnah Rasulullah Saw. Dan ketika pun ada perilaku legebete, maka Islam sudah memiliki aturan yang bersifat preventif dan kuratif. Di antaranya negara menerapkan sistem sanksi yang memiliki fungsi efek jera dan menebus dosa. Membina akidah umat  dengan benar bahwa apa yang dilakukan dicatat oleh para Malaikat dan nanti akan dipertanggung jawabkan di akhirat, sehingga senantiasa berupaya terikat pada aturan Allah. Menjaga akses apapun yang dapat merusak umat.

Maka, urgent segera diterapkannya aturan Allah agar manusia terjaga kefitrahannya dan mengemban amanah sebagai hambaNya yang patuh dan taat. Menebar Rahmat ke seluruh alam.

Allahu A'lam bi Ash Shawab.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم