Oleh: Diyana Indah
Tahun 2019 baru saja usai, mari kita coba melihat kembali berbagai persoalan yang terjadi di Indonesia selama satu tahun tersebut, dan ternyata banyak sekali permasalahan yang belum tuntas dan berlanjut hingga saat ini.
Namun sayangnya jika dilihat pemerintah lebih memilih mengurusi wacana radikalisme daripada berusaha menangani permasalahan yang nyata terjadi di tengah-tengah masyarakat. Padahal permasalahan yang membelit di Indonesia bukanlah radikalisme melainkan ketimpangan. “Pada intinya kita mengalami ketimpangan sosial ekonomi yang sangat serius. Permasalahan di Indonesia bukan radikalisme” ujar Siti Zahro peneliti LIPI (29/12/2019 kompas.com.)
Ketidakadilan ekonomi banyak dirasakan penduduk Indonesia, angka kemiskinan dan pengangguran relatif tinggi, namun permasalahan tersebut dari tahun ketahun belum dapat teratasi. Selain itu kita juga dapat melihat berbagai permasalahan seperti kenakalan remaja, prostitusi dan tindakan kriminalitas lainnya. Sekarang ini kita juga disuguhi politik oligarki, politik dimainkan hanya untuk melanggengkan kekuasaan penguasa dan untuk menguntungkan para pemilik modal, bukan untuk mengurusi rakyat.
Melihat banyaknya permasalahan yang terjadi selama 2019 ini seharusnya membuat kita tergerak ntuk mencari solusi tuntas untuk menanganinya, bukan hanya solusi sementara. Bukankah kita sudah jenuh dengan janji-janji manis pemerintah, namun tak kunjung nyata terpenuhi?
Sudah seharusnya kita berpikir kritis mengenai permasalahan ini. Kita dapat merasakan dampak dari penerapan sistem kapitalis ini yang jelas tidak menjadikan rakyat sejahtera. Jika ingin perubahan lebih baik maka harus perubahan yang haqiqi, dan perubahan yang haqiqi itu hanyalah perubahan yang sesuai dengan syariat Allah, yang peraturannya berlandaskan AL-Qur’an, Sunnah, Ijma’ dan Qiyas.
Maka sudah seharusnya kita tidak lagi memilih sistem kapitalisme untuk kehidupan kita, melainkan kita harus memilih sistem islam sebagai sistem yang diterapkan dalam kehidupan ini. Islam bukan hanya mengatur ibadah ritual, namun islam juga mengatur segala aspek kehidupan, sehingga dalam kehidupan ini termasuk kehidupan bernegara harus memakai sistem islam. Akan tetapi sistem islam tdak dapat diterapkan jika tidak ada khilafah. Dan hanya dengan khilafah lah kita dapat menjalankan syariat islam secara kaffah.
Khilafah dan sistem Islam dapat menjadi solusi tuntas, karena didalamnya kita diatur oleh aturan Allah atauran yang paling sempurna. Manusia adalah makhluk yang lemah, pemikirannyapun terbatas, tenutunya ketika menentukan peraturan maka akan dihasilkan peraturan yang tidak memenuhi maslahat umat, terlebih lagi jika peraturan tersebut dibuat berdasarkan kepentingan pribadi maupun kelompok.
Berbeda dengan peraturan Allah, Allah yang mengetahui apa-apa yang terbaik untuk makhluknya, sehingga aturan Allah adalah aturan yang terbaik, yang paling adil dan mampu sesuai dengan kemaslahatan umat.
Menegakkan hukum Allah itu adalah wajib, jadi menjalankan sistem islam dan menegakkan khilafah bukan hanya sebagai solusi yang shohih melainkan yang utama adalah konsekuensi keimanan kita. Memilih hukum Allah dan menegakkannya serta meninggalkan hukum buatan manusia.
Sekarang ini kita menyaksikan bahwasanya khilafah sering dibicarakan, termasuk mereka yang tidak menginginkan khilafah bangkit, tidak menginginkan hukum Allah ditegakkan, mereka terus membicarakan khilafah dan beruapaya untuk memonsterisasi. Segala daya upaya dikerahkan untuk memperlambat bangkitnya khilafah.
Khilafah dituding sebagai penyebab kerusakan di negara ini. Namun faktanya kondisi keterpurukan negeri ini bukan karena Khilafah. Sehingga tidak berdasar kalau kemudian Khilafah dituding sebagai ancaman. Melihat segala permasalahan yang terjadi Pemimpin negeri yang diharapkan bisa menyelesaikan berbagai persmasalahan tersebut justru melakukan sebaliknya.
Terbukti beberapa kali pergantian pemimpin, keadaan negeri ini bukannya semakin membaik, malah semakin memburuk. Hal ini menunjukkan bahwa negeri ini salah urus, baik dari sistemnya maupun dari sisi pemimpinnya. Mirisnya, mereka yang mengurus negeri ini justru yang mengaku pancasilais dan NKRI. Segala permasalahan berakar dari sistem yang dianut negara, sistem kapitalis sekularis yang menyengsarakan. Hal ini seharusnya semakin membuat kita yakin akan kebeneran dan keberhasilan khilafah, dengan khilafah inilah kita dapat meraih kejayaan yang gemilang.
Semenjak khilafah runtuh hingga saat ini, kita dapat menjalankan syariat Islam secara kaffah umat muslim menjadi lemah. Tanah-tanah umat muslim semakin mudah dijajah, umat muslim ditindas dan direndahkan oleh orang-orang kafir. Oleh karena itu sebagai umat muslim wajib berjuang untuk menegakkan kembali khilafah. Bangkitnya khilafah adalah janji Allah dan pasti akan terjadi.
Dalam QS An Nur: 55 ‘ Allah akan memberi kemenangan berupa tegaknya kembali kekhilafahan kepada orang yang beriman dan beramal shalih..’.
Khilafah pasti akan bangkit, tinggal diri kita sendiri mau untuk ikut berjuang, atau hanya akan jadi penonton.
Dengan khilafah segala carut marut permasalahan sebab sekularisme dan sistem yang salah pasti dapat teratasi. Dengan khilafah kesejahteraan dan kemuliaan umat pasti dapat diraih. Tentu saja keberhasialan khilafah telah terbukti nyata, dapat dilihat sejarahnya selama khilafah diberlakukan mampu me-ri’ayah dunia sepanjang hampir 13 abad. Sehingga tidak ada lagi alasan kita untuk ragu terhadap khilafah.
Saat ini yang umat butuhkan adalah solusi yang sebenar-benarnya solusi, harapan besar di tahun 2020 ini agara permasalahan segera teratasi. Umat semakin sadar akan kerusakan yang terjadi, semakin merasakan dampak kegagalan sistem yang dianut selama ini. Sudah seharusnya kita kembali pada islam dan berpegang teguh pada ideologi Islam.
Oleh karena itu kita sebagai umat muslim yang percaya akan janji Allah tidak boleh gentar sedikitpun menghadapi segala tantangan, justru kita harus semakin giat untuk mengkaji islam secara kaffah, semakin gigih untuk mensyiarkan kebenaran. Mari bersama-sama rapatkan barisan dakwah, dan berokontribusi maksimal untuk menyampaikan Islam kaffah dan tegaknya khilafah, sebagai konsekuensi keimanan dan bukti kecintaan kita terhadap Allah dan Rasul-Nya. Allahumma inna nas’aluka bi ‘audatil Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah waj’alna min man aqaamaha bi aydiina..[]