Mencetak Generasi Tangguh Di Era Milenial




 Leces, Ahad 26 Januari 2020. Jangan remehkan para emak, weekend mereka untuk datang dalam Kajian Umum Muslimah Leces yang bertema Mencetak Generasi Tangguh Di Era Milenial. Jika para emak sudah rajin menimba ilmu kelar hidup loe, acara yang diadakan tepatnya di Mushola Anwaru Mekkah perum baru  Leces  Probolinggo secara gratis yang dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagai kalangan, baik pelajar, praktisi pendidikan, hingga ibu rumah tangga dari Probolinggo dan sekitarnya ini gegap gempita mampu membuat semangat emak menjadi lebih terasa muda bagai usia SMA.

Acara dibuka dengan sapaan hangat ustadzah Wahidatut Tammah yang sering dipanggil dengan ustadzah tutut yang kocak selaku pembawa acara dengan mengajak para emak melantunkan sholawat asghil dengan syahdu sebagai pembuka. dilanjur dengan mendengarkan nasyid terimakasih umi dan abi, Acara dilanjutkan dengan pembacaan tilawah Al Qur'an surat Luqman ayat 11-15 beserta sari tilawahnya oleh ustadzah Suhaisih yang membuat peserta menitikkan air mata syahdu mendengar kemerduan bacaan beliau.

setelah itu tibalah pada acara inti yakni materi yang disampaikan oleh Ustadzah Irma. Pemateri membuka acara dengan mengungkapkan rasa kebahagiaanya yang tak terhingga karena telah diberi kesempatan untuk bertemu dengan para jamaah yang hadir dalam majlis taklim secara Lillah.

Kemudian  pemateri memberikan pemaparan tauladan para pendidik yang hebat yang sudah di tuang dalam Al quran maupun tauladan dari para sahabat. pertama bagaimana Nabi Ibrahim dalam mendidik Ismail kecil sehingga memiliki keimanan yang luar biasa. sehingga ketika ada seruan dari Alloh untuk disembelih tidak gentar dan hanya tunduk dan patuh pada perintah Alloh lewat mimpi ayahanda. ini contoh seorang Nabi mendidik putranya yang juga seorang Nabi.

Suri tauladan berikutnya keluarga Imron yang diabadikan dalam Al Qur'an padahal keluarga biasa suami istri yang melahirkan Nabi Isa. contoh lain Najmuddin Al Ayyubi dimana dia tidak menikah hingga usia 36 tahun karena memilih calon ibu buat anaknya kelak yaitu istri yang mampu menggandeng tanganya menuju syurga. Ahirnya Alloh pertemukan dengan istri dambaan yang kemudian melahirkan putra Sholahuddin Al Ayyubi. begitu juga orang tua tangguh istri Sultan Murod 2 yang melahirkan Muhammad Al fattih penakluk Konstantinopel 1453.

Setelah para emak terbakar semangat ingin menjadikan putra putrinya layaknya para shohabat atau shohabiyah pemateri menunjukkan potret biram remaja diera milenial. Mulai dari yang keanduan gadget, seks bebas, vidio porno miras bahkan hingga eljibiti.

kemudian bagaimana mendidik anak agar tangguh bagai sohabat dan shohabiah?  tancapkan aqidah sedini mungkin,setelah benteng diri maka emak harus bentengi pergaulanya yaitu dengan selalu mendakwahkan pada masyarakat bahwa para emak akan usai dari khawatir jika masyarakat kondusif, tidak ada yang jual narkoba, miras namun pendidikan masyarakat harus berbasis islam. namun masyarakat tidak bisa sepenuhnya bernuansa islami jika tidak didukung demgan pemerintahanya maka solusi tuntas agar bisa mendidik nak menjafldi tangguh adalah merubah sistemnya menjadi sistem Islam dalam bingkai Khilafah.

Setelah itu disambut antusias ibu- ibu yang bertanya dan mayoritas pertanyaan keluar dari praktisi pendidikan. salah satu pertanyaanya adalah Bagaimana cara menghadapi kurikulum yang mendiskreditkan ajaran islam? maka pemateri menjawab ajarkan materi islam secara totalitas jangan pernah takut dengan apapun karena hidup dan mati dari Alloh dan rizkipun datangnya dari Alloh.

Kemudian dilanjut dengan pemberian dorpraiz oleh panitia yang diwakili oleh nyai dari Ponpes Kyai Sekar Al Amri kemudian acara ditutup dengan doa oleh ustadzah Kriz.[]




*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم