Pahamilah Islam Itu Sistem yang Sempurna



Oleh : Fauziyah Ali

Siapa di antara kalian pernah bilang gini, "Jangan bawa agama kalau ngomongin soal kehidupan?" Ya dengan dasar agama itu berbeda dari urusan kehidupan (sekulerisme). Aturan agama sendiri, begitupun dengan aturan kehidupan. Beda jalur. Sayangnya walau beda jalur, itu suka tabrakan lho. Harusnya kalau beda jalur kan lancar-lancar aja. Yang satu ke kanan, yang satunya ke kiri. Iya nggak? Lha ini kenapa koq antara aturan agama sama aturan kehidupan koq tetep aja bertabrakan.

Atau pernah ngomong gini, "Masalah agama itu urusan manusia dengan Tuhan. Yang lain nggak boleh ikut campur!" Seriusan gitu? Misal nih, lihat saudaranya berbuat salah, nggak boleh gitu mengingatkan? Kan manusia itu pada dasarnya lemah, gampang banget berbuat salah dan dosa.

Satu lagi, pernah nggak kamu ngomong gini, "Ya, nggak bisa dong pake aturan Islam. Bagaimana dengan yang agama lain? Kan mereka jadinya teraniaya." Trus ditambahilah dengan halusinasi bahwa itu akan jadi berdarah-darah gitu. Jadilah ambil jalan tengah aja. Mana yang bisa diterima kedua belah pihak. Eh, ngomong benar dan salah mah tegas. Nggak ada sebenarnya hal itu yang setengah benar, trus setengah salah. Yang ada juga benar, valid. Nah, kalau kecampuran hal yang salah ya jadinya kebenarannya dipertanyakan.

====

Genks, para orang tua dan calon orang tua biasanya biar anaknya jadi anak sholeh, dilakukanlah beberapa seperti pengajian-pengajian pas proses kehamilannya, kelahirannya, pasca anak lahir, dan lain-lain. Harapannya anak tumbuh menjadi anak yang sholeh/sholihah, berbudi pekerti, berbakti pada orang tua, membanggakan orangtua, tidak menyusahkan, jadi anak pendiam yang menurut, pinter dan nggak malu-maluin. Semuanya baik. Tapi biasanya ketat ketika anak masih kecil tapi longgar ketika sudah dewasa.

Misal kalau anak masih kecil, dia makan pake tangan kiri, anak itu akan dimarahi. Katanya temannya setan kalau makannya pake tangan kiri. Tapi ketika sudah beranjak dewasa, anak pacaran, oke-oke aja. Asal bisa menjaga diri. Hehehe. Malahan kalau anaknya nggak punya pacar, orangtuanya yang bingung. 'Ngenes' karena menyangka anak tidak pacaran karena tak laku. Hihihihi...olalah...

 ====

Juga ada benar-benar memahami dengan 'parah gagal pahamnya'. Disangkanya apa yang menyangkut dengan dunia Islam itu selalu berdarah-darah, pemaksaan hukum, tidak maju, terbelakang, bodoh. Dunia Islam digambarkan dengan penuh masalah, tirani, penindasan, kelaparan, kelemahan, eksploitasi. Ya betul ini terjadi pada dunia Islam hari ini. Kaum musliminlah yang menjadi korban akibat kerakusan kapitalisme. Tapi Islam itu sendiri sebagai syariah ya tidak begini.

Minoritas kaum muslimin mengalami kesulitan mengenai identitas keislamannya. Mereka mendapat perlakuan yang tidak adil atas identitas Islam mereka. Tapi ada juga kaum muslimin yang tidak percaya diri menunjukkan identitas Islamnya. Mereka tenang-tenang saja melihat kemaksiatan dimana-mana, memakluminya, dan tidak merasa ada masalah jika ada aturan dalam syariah Islam terancam pelaksanaannya. Misal seperti jika suami memperkosa istri maka akan dihukum 12 tahun penjara. Ini kan konyol.

Bahkan ada kaum muslimin yang keras terhadap saudaranya sendiri. Sering membubarkan pengajian, memfithah dalam dasar yang jelas dll. Tapi pada non muslim  bersikap terlalu lembut dan tidak pada tempatnya. 

====

Genks, aturan kehidupan yang dibuat manusia  hanya berdasarkan isi kepala yang membuat aturan. Tapi kalau aturan agama itu sesuai dengan fitrah manusia. Kan aturan itu dari Allah, Dzat yang menciptakan kita. Dzat Yang Maha Mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk untuk makhluk yang diciptakan-Nya. Inilah yang menjadikan antara aturan agama dan aturan kehidupan bertabrakan. Karena yang satunya sesuai dengan fitrah manusia sementara yang satunya tidak.

Dalam agama kita diajarkan untuk tolong menolong dalam kebaikan. Ada saling menasihati. Dakwah amar ma'ruf nahi mungkar menjadi suatu kewajiban bagi kaum muslimin bukan perbuatan baru dilakukan jika ada manfaatnya atau tidak. Tentu saja standarnya bukan kemanfaatan itu melainkan halal dan haram.

====

Banyak anak yang dilahirkan dalam kondisi muslim. Tapi mereka tidak pernah melihat orang-orang terutama para pemimpin di sekitar mereka menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan solusi Islam. Islam hanya dianggap sebagai ibadah ritual semata. Dan dipisahkan Islam dari kehidupan. Lantas bagaimana generasi-generasi Islam ini akan mengetahui Islam lebih-lebih keberadaan Islam sebagai ideologi yang bisa memecahkan segala problematika kehidupan? (Catat: yang ideologi itu Islam bukan Khilafah. Khilafah itu sistem pemerintahan Islam. Paham!)

Di sinilah pentingnya mengkaji Islam sebagai sebuah sistem yang mampu menjadi solusi atas seluruh permasalahan yang dihadapi oleh kaum muslimin. Tapi bukankah Islam itu begini dan begitu (intinya berisi tuduhan yang jelek-jelek). Begini bukankah aneh, jika Islam yang dituduh yang jelek-jelek. Eh, padahal kenyataannya kaum musliminlah yang menjadi korban.

Lalu yang dianggap mengganggu itu sebetulnya yang seperti apa? Apa yang mengganggu perdamaian dunia? Atau kah yang mengganggu kepentingan penjajah barat? Koq korbannya sebagian besar kaum muslimin itu sendiri? Bukankah tuduhan Islam sebagai pelaku kekerasan tidak pernah terbukti sama sekali. Bahkan kaum muslimlah yang menjadi korban kekerasan. Bukankah ini sangat aneh.

====

Arahan-arahan untuk  menjauhkan kaum muslimin dari Islam memang tak ada habis-habisnya. Karena sesungguhnya Islam memang bukan sekedar agama tapi juga ideologi yang lengkap, yang memiliki seperangkat aturan yang sempurna hingga bisa membentuk peradaban. Hal inilah yang ditakutkan oleh barat. Upaya-upaya Islam kembali bangkit akan menyulitkan barat yang rakus. Peradaban Islam yang akan pengganti hegemoni barat inilah yang sangat ditakutkan barat.

Tapi kerusakan kapitalisme barat telah merajalela. Solusi tambal sulam yang dibuat barat tak pernah menyelesaikan masalah. Sudah saatnya Islamlah mengganti kapitalisme barat. Toh, sistem itu rusak. Nah, tapi jika generasi penerus masih terjauhkan dari Islam akan sulit sukses ketika menerapkan Islam. Maka menjadi PR kita bersama menjadi generasi muslim saat ini mampu menerapkan Islam dengan ideologi Islam. Insya Allah.

Wallahu a'lam bisshowab.

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم