Polemik Meroketnya Tiket Pesawat dan Pandangan Islam


Oleh: Ika Mawarningtyas
Analis Muslimah Voice

Eks Menko Perekonomian Rizal Ramli ikut mengomentari pernyataan Presiden Joko Widodo soal melonjaknya harga tiket pesawat. Dalam suatu wawancara, Jokowi, sapaan akrab presiden memandang perlu untuk mengundang maskapai asing masuk Indonesia agar harga tiket bisa terjangkau.

"Maaf Pak Jokowi, kok solusinya cetek dan merugikan kepentingan nasional? Pasar domestik di negara-negara besar khusus untuk airline domestik. Suruh menterinya belajar cara ngatur duopoly supaya tidak rugikan konsumen," cuit Rizal Ramli dalam twitternya, Jumat (31/5). (https://t.co/EnvhJKiP2z?amp=1)

Bermula dari harga tiket yang melonjak tinggi. Contohnya saja harga tiket dari Bandung ke Medan misalnya, tembus Rp 21 juta via @detikfinance https://t.co/z4ntsPe0Q3

Berbicara transportasi udara di negeri ini, memang sangat tertinggal. Ya, negeri ini sempat punya harapan berjaya saat mantan presiden sekaligus teknokrat handal BJ. Habibie mampu membuat pesawat sendiri. Pesawat Gatotkaca yang digadang-gadang akan mampu menyaingi teknologi & market dari boeing yang berjaya hingga saat ini. Peristiwa tersebut adalah sejarah bagi indonesia dan pada masanya sampai membuat Presiden Soeharto 'mbrebes mili'. Tetapi semua itu tinggal kenangan. Hampir semua pesawat yang dimiliki maskapai domestik saat ini adalah pesawat impor. Dari sini saja sudah menunjukkan bahwa negeri ini sangat bergantung pada asing. Lebih parah lagi karena pesawat yang dibeli mayoritas melalui skema  pembayaran kredit yang tentu dengan persyaratan yang berisiko bagi pembeli.

Seharusnya ada langkah cerdas yang perlu dikembangkan sehingga negeri ini mampu membikin pesawat sendiri. Minimal digunakan untuk kebutuhan transportasi domestik. Tetapi harapan itu masih jauh dari kenyataan. Tersiar kabar bahwa Jokowi malah akan mengundang maskapai asing guna menaikkan daya saing maskapai domestik. Dimana solusi ini langsung di 'kepret' oleh Rizal Ramli yang menyatakan bahwa perihal tersebut merupakan solusi yang 'cetek'.

*Pandangan Islam*

Transportasi merupakan kebutuhan primer setiap warga negara. Oleh sebab itu, hal ini menjadi tanggungjawab penuh negara dalam menyelenggarakan transportasi dengan nyaman, aman, dan dapat dijangkau seluruh warga negara. Transportasi itu sendiri ada tiga yaitu darat, laut, dan udara.

Pesawat merupakan bagian dari transportasi udara yang wajib diselenggarakan negara di tengah majunya teknologi jaman sekarang. Untuk mampu menyelenggarakan transportasi dengan nyaman, aman, dan terjangkau diperlukan wadah sistem pemerintahan yang pro kepada rakyat dan tidak dzolim. Jelas, itu akan terwujud dalam sistem pemerintahan Islam, dimana sistem ini loyalitas tertingginya adalah keimanan dan ketaqwaan pada Tuhan Semesta Alam Allah SWT.

Bukan seperti yang terjadi sekarang. Ketika transportasi berada dibawah landskap Kapitalisme, hubungan antara penyelenggara transportasi dan rakyat seperti penjual dan pembeli. Aspek negara yang wajib melayani umat dan mensejahterakan umat tergerus oleh prinsip ekonomi kapitalisme  yang lebih mementingkan bisnis dan mendapatkan keuntungan yang banyak, walau harus mencekik rakyatnya sendiri. Begitulah secuil fakta sadisnya gambaran transportasi udara yang ada dibawah payung Kapitalisme liberal.

Sudah saatnya negeri ini melepaskan diri dari cengkraman sistem Kapitalisme liberal dan hijrah total ke Syariah Islam secara kaffah. Karena hanya Islam-lah solusi tunggal yang bisa menyelamatkan seluruh umat manusia dari kebringasan sistem Kapitalisme sekuler maupun Sosialis Komunis.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم