Tidak Cukup Jika Hanya Fatwa, Palestina Butuh Jihad Yang Nyata




Oleh: Septa Yunis (Analis Muslimah Voice)

Bulan Syawal merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh kaum muslim di seluruh penjuru dunia. Setelah berpuasa sebulan lamanya, di bulan Syawal muslim di seluruh dunia meraih kemenangan. Berbahagia, bersuka cita, itulah yang dirasakan. Namun, berbeda dengan kondisi sebagian kaum muslim di belahan dunia lain, tepatnya di Gaza, Palestina di bulan Syawal ini, tentara zionis kembali membombardir Gaza dengan bringasnya. 

Seruan jihad di berbagai negara telah dikumandangkan. Ulama internasional akhirnya memfatwakan jihad untuk Palestina. Seperti yang dilansir merdeka.com (05/04/2025), Sejumlah ulama muslim terkemuka baru-baru ini mengeluarkan fatwa yang menyerukan jihad melawan Israel. Fatwa ini merupakan respons terhadap serangan udara yang terus menerus di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa. Dikeluarkan oleh International Union of Muslim Scholars (IUMS), fatwa ini didukung oleh lebih dari selusin ulama yang memiliki reputasi tinggi di kalangan umat Islam.

Fatwa tersebut menyerukan kepada semua negara muslim untuk melakukan intervensi militer, ekonomi, dan politik guna menghentikan apa yang mereka sebut sebagai genosida dan penghancuran total di Gaza. Dalam pernyataan resmi, IUMS menekankan bahwa tindakan Israel terhadap warga Palestina telah melanggar hak asasi manusia dan prinsip-prinsip kemanusiaan.

Dengan demikian, para Ulama dunia semakin sadar bahwa solusi konflik Palestina adalah dengan jihad. Yang menjadi pertanyaan apakah fatwa tersebut akan membangkitkan kaum muslim, terutama pemimpin-pemimpin negeri muslim? Jika ditelisik lebih dalam, fatwa hanyalah himbauan, kedudukannya tidak dapat mengikat. Padahal kekuatan militer (pasukan dan senjatanya) ada di tangan para penguasa yang selama ini hanya menyeru namun tidak mengirimkan pasukan. Terlebih jihad defensif selama ini sudah dilakukan oleh kaum muslimin di Palestina di bawah komando sebuah kelompok bersenjata.

Usaha untuk membebaskan Palestina dengan jihad sejatinya butuh komando seorang pemimpin di seluruh dunia. Dengan begitu, menghadirkan kepemimpinan seperti ini seharusnya menjadi agenda utama umat Islam, khususnya gerakan-gerakan dakwah yang fokus ingin menolong muslim Gaza-Palestina. Kepemimpinan yang disebut sebagai khilafah hanya bisa tegak atas dukungan mayoritas umat sebagai buah dari proses penyadaran ideologis yang dilakukan oleh gerakan Islam yang tulus dan lurus berjuang semata demi Islam. 

Karena umat adalah pemilik hakiki kekuasaan. Merekalah yang akan mampu memaksa penguasa yg ada untuk melakukan apa yang mereka inginkan atau menyerahkan kepada yang lain jika penguasa tersebut melakukan apa yang berbeda dari yang umat inginkan. Urusan penegakkan khilafah sejatinya menyangkut hidup matinya umat, tidak hanya untuk problem Palestina. Namun, untuk kesejahteraan umat di seluruh penjuru alam. Maka demikian, menjadi kewajiban kita semua untuk terjun dalam memperjuangkannya. Seruan jihad kepada tentara muslim terus dikumandangkan seiring juga seruan untuk menegakkan Khilafah.

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama