Oleh : Binti Masruroh
Nuzulul Qur’an terjadi pada tanggal 17 Ramadhan. Nuzulul Qur’an merupakan peristiwa turunnya wahyu pertama kali dari Allah swt kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril di Gua Hira, Jabal Nur dekat Mekah. Peristiwa ini terjadi pada malam 17 Ramadhan tahun 610 Masehi. Pada malam itu Rasulullah menerima surat Al Alaq ayat 1-5.
Nuzulul Qur’an merupakan momen yang sangat penting bagi perjalan Sejarah umat Islam, karena menandai dimulainya wahyu Allah, menandai diangkatnya Muhammad sebagi utusan Allah. Selanjutnya proses turunnya ayat-ayat Al Qur’an kepada Nabi Muhammad saw berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun.
Nuzulul Qur’an merupakan bukti kasih sayang Allah kepada umat manusia. Allah menurunkan Al Qur’an sebagai petunjuk hidup, pedoman umat manusia menjalani kehidupan di dunia secara menyeluruh, baik dalam masalah individu, masyarakat maupun negara. Baik masalah spiritual, sosial, ekonomi maupun politik. Allah SWT berfirman dalam surat An Nahl ayat 16 yang artinya “Kami turunkan kepadamu Al Qur,an untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.”
Sebagai penjelas berarti Al Qur’an mencakup berbagai aspek kehidupan baik kehidupan dunia maupun akhirat. mulai aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, juga kehidupan manusia setelah meninggalkan dunia. Al Quran juga menjadi petunjuk dan pedoman manusia dalam menjalani kehidupan didunia agar tidak salah arah tetapi diridhoi oleh Allah SWT.
Hari ini kerusakan terjadi dimana-mana, di berbagai aspek kehidupan. Kita bisa melihat korupsi, penyalahgunaan kekuasaan untuk keuntungan pribadi seperti menjadi tradisi, bahkan disebut netizen Liga Korupsi Indonesia, jual beli suara dengan imbalan uang, suap, pencurian, penipuan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perceraian, judi online, penyalahgunaan narkoba, miras, free sex, prostitusi, aborsi, bullying, bahkan pembunuhan angkanya terus meningkat. Setiap hari kita disuguhi oleh berita kemaksiatan yang menyesakkan dada.
Sejatinya kondisi kerusakan-kerusakan tersebut merupakan akibat dari ditinggalkannya Al Qur’an sebagai petunjuk dalam kehidupan. Allah Swt berfirman dalam Surat Thaha ayat 124 yang artinya “Dan barangsiapa berpaling dari peringatanKu, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta.
Ketika Al Qur’an dijadikan sebagai petunjuk dan pedoman hidup baik oleh individu, masyarakat, maupun negara maka Allah akan menjamin kehidupan akan adil, makmur, aman, sejahtera akan melingkupi masyarakat secara keseluruhan.
Allah SWT berfirman dalam Qur,an Surat Al A’raf ayat 96 yang artinya “Dan sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, pasti kami akan melimpahkan kepada mereka berkahnya dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat ayat kami)itu,maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatan mereka.
Ayat ini menjelaskan sekiranya penduduk beriman dan bertakwa kepada Allah maksudnya menjadikan Al Quran dan Hadis sebagai petunjuk dan pedoman dalam kehidupan, maka Allah akan melimpahkan berkah dari langit dan bumi. Keberkahan dari langit dan bumi bisa berupa rezeki yang melimpah, kelapangan, keamanan, kemakmuran dan kesejahteraan hidup.
Karenanya, apabila kita menghendaki terwujudnya negeri yang baldatun toyyibatun wa robbun ghofur, negeri yang baik, aman, makmur dan sejahtera penduduknya memiliki perilaku baik sehingga mendapat ampunan dari Allah SWT maka kita harus menjadikan Al Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman dalam seluruh kehidupan, baik individu, Masyarakat, maupun negara. Wallahu a'lam bi ash shawab.[]