Endah Sulistiowati (Dir. Muslimah Voice)
Allah Ta'ala berfirman:
وَمَنْ اَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّنْ دَعَآ اِلَى اللّٰهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَّقَالَ اِنَّنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ ﴿فصلت : ۳۳
Artinya: Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, “Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?” (QS. Fussilat: 33)
Menurut ilmu tata bahasa Arab, kata dakwah berbentuk “isim masdar” yang berasal dari fiil (kata kerja) [da'a] دعا –[yad'u] يدعو [da'watan] دعوة (yang artinya memanggil, mengajak, atau menyeru).
Banyak sekali di dalam Alquran ayat-ayat yang memerintahkan kepada kita untuk menyampaikan dakwah. Karena dakwah itu adalah mahkota kewajiban. Bahkan saat ini kita bisa berIslam dan menjadikan Islam sebagai aturan dalam kehidupan kita sehari-hari (makan, minum, berpakaian, beribadah) juga karena adanya dakwah.
Dakwah dalam Islam juga bisa diibaratkan sebagai aliran darah dalam tubuh kita. Sehingga ketika darah itu berhenti mengalir dalam tubuh kita, bisa karena akibat tersumbat, bisa karena akibat terputus ototnya, ataupun yang lainnya, maka lama kelamaan tubuh akan mati.
Demikian pula dakwah, kalau sampai dakwah berhenti maka Islam pun akan mati. Perlahan, tidak ada yang amar ma'ruf, tidak ada yang nahi mungkar. Hidup akan suka suka, tanpa aturan. Akhirnya tidak ada bedanya mana manusia mana hewan.
Kenapa?
Karena saat ini saja ketika dakwah masih ada banyak manusia itu yang bertingkah semuanya. Pergaulan bebas, suka sesama jenis, pembunuhan, pencurian, dan berbagai kejahatan yang lainnya.
Rasulullah bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم لِعَلِيٍّ: فَوَاللَّهِ لَأَنْ يَهْدِيَ اللَّهُ بِكَ رَجُلاً خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ
Sabda Rasulullah sallallahu alaihi wasallam kepada Ali bin Abi Thalib: “Demi Allah, sesungguhnya Allah Ta’ala menunjuki seseorang dengan (dakwah)-mu maka itu lebih bagimu dari unta merah” (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad).
Dalam hadis lain Rasulullah menyebutkan:
يَا عَلِيُّ، لَأَنْ يَهْدِيَ اللهُ عَلَى يَدَيْكَ رَجُلاً خَيْرٌ لَكَ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ
“Wahai Ali, sesungguhnya Allah Ta’ala menunjuki seseorang dengan usaha kedua tanganmu, maka itu lebih bagimu dari tempat manapun yang matahari terbit di atasnya (lebih baik dari dunia dan isinya)” (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak).
Menurut ilmu tata bahasa Arab, kata dakwah berbentuk “isim masdar” yang berasal dari fiil (kata kerja) [da'a] دعا –[yad'u] يدعو [da'watan] دعوة (yang artinya memanggil, mengajak, atau menyeru).
Banyak sekali di dalam Alquran ayat-ayat yang memerintahkan kepada kita untuk menyampaikan dakwah. Karena dakwah itu adalah mahkota kewajiban. Bahkan saat ini kita bisa berIslam dan menjadikan Islam sebagai aturan dalam kehidupan kita sehari-hari (makan, minum, berpakaian, beribadah) juga karena adanya dakwah.
Dakwah dalam Islam juga bisa diibaratkan sebagai aliran darah dalam tubuh kita. Sehingga ketika darah itu berhenti mengalir dalam tubuh kita, bisa karena akibat tersumbat, bisa karena akibat terputus ototnya, ataupun yang lainnya, maka lama kelamaan tubuh akan mati.
Demikian pula dakwah, kalau sampai dakwah berhenti maka Islam pun akan mati. Perlahan, tidak ada yang amar ma'ruf, tidak ada yang nahi mungkar. Hidup akan suka suka, tanpa aturan. Akhirnya tidak ada bedanya mana manusia mana hewan.
Kenapa?
Karena saat ini saja ketika dakwah masih ada banyak manusia itu yang bertingkah semuanya. Pergaulan bebas, suka sesama jenis, pembunuhan, pencurian, dan berbagai kejahatan yang lainnya.
Rasulullah bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم لِعَلِيٍّ: فَوَاللَّهِ لَأَنْ يَهْدِيَ اللَّهُ بِكَ رَجُلاً خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ
Sabda Rasulullah sallallahu alaihi wasallam kepada Ali bin Abi Thalib: “Demi Allah, sesungguhnya Allah Ta’ala menunjuki seseorang dengan (dakwah)-mu maka itu lebih bagimu dari unta merah” (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad).
Dalam hadis lain Rasulullah menyebutkan:
يَا عَلِيُّ، لَأَنْ يَهْدِيَ اللهُ عَلَى يَدَيْكَ رَجُلاً خَيْرٌ لَكَ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ
“Wahai Ali, sesungguhnya Allah Ta’ala menunjuki seseorang dengan usaha kedua tanganmu, maka itu lebih bagimu dari tempat manapun yang matahari terbit di atasnya (lebih baik dari dunia dan isinya)” (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak).
Nah, bagaimana agar dakwah ini bisa menjadi habit bagi kita?
Berikut beberapa cara agar dakwah menjadi habit:
1. Niat yang kuat: Pastikan niat Anda untuk berdakwah adalah karena Allah SWT dan ingin menyebarkan kebenaran.
2. Rencana yang jelas: Buat rencana dakwah yang jelas, seperti apa yang ingin disampaikan, kepada siapa, dan kapan.
3. Konsisten: Lakukan dakwah secara konsisten, baik itu setiap hari, minggu, atau bulan.
4. Mulai dari yang kecil: Mulai dari dakwah yang kecil, menyampaikan hal yang paling kita pahami.
5. Mencari teman dakwah - bergabung dalam jama'ah dakwah: Cari teman yang memiliki niat yang sama untuk berdakwah, sehingga dapat saling mendukung dan memotivasi. Mengingatkan jika kita lengah.
Berikut beberapa cara agar dakwah menjadi habit:
1. Niat yang kuat: Pastikan niat Anda untuk berdakwah adalah karena Allah SWT dan ingin menyebarkan kebenaran.
2. Rencana yang jelas: Buat rencana dakwah yang jelas, seperti apa yang ingin disampaikan, kepada siapa, dan kapan.
3. Konsisten: Lakukan dakwah secara konsisten, baik itu setiap hari, minggu, atau bulan.
4. Mulai dari yang kecil: Mulai dari dakwah yang kecil, menyampaikan hal yang paling kita pahami.
5. Mencari teman dakwah - bergabung dalam jama'ah dakwah: Cari teman yang memiliki niat yang sama untuk berdakwah, sehingga dapat saling mendukung dan memotivasi. Mengingatkan jika kita lengah.
6. Menggunakan media sosial: Gunakan media sosial untuk berdakwah, seperti membagikan artikel, video, atau foto yang inspiratif.
7. Mengadakan kegiatan dakwah: Adakan kegiatan dakwah, seperti pengajian umum, majelis taklim, FGD, multaqo, dll.
8. Menggunakan setiap kesempatan untuk berdakwah - mentargetkan setiap orang yang kita temui sebagai Mad'u dakwah kita: Gunakan kesempatan yang ada untuk berdakwah, seperti saat bertemu dengan teman atau keluarga.
9. Meningkatkan kemampuan dakwah baik dari sisi tsaqofah maupun kemampuan menyampaikan: Dengan cara memperdalam ilmu agama, memperbaiki komunikasi, dan mengembangkan kemampuan leadership untuk meraih kepemimpinan umat.
10. Jangan lupa berdoa: Doa adalah kunci terakhir. Kita berdoa agar dakwah yang kita lakukan dimudahkan Allah, orang yang kita dakwahi juga mudah menerima. Serta kita berdoa agar kita dijaga Allah tetap istiqamah.
Dengan melakukan cara-cara di atas, Insya Allah dakwah dapat menjadi habit yang membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Dakwah adalah salah satu kewajiban yang diwajibkan bagi seluruh kaum muslimin. Tidak pandang bulu apakah dia seorang laki-laki ataukah perempuan. Sehingga apakah kita mau melaksanakan kewajiban untuk berdakwah ataukah tidak itu berada dalam wilayah yang kita kuasai.
Nabi dan Rasul berdakwah, sahabat dan tabi'in berdakwah, para ulama semuanya berdakwah hingga kebenaran Islam itu bisa sampai pada kita.
Siapa yang kita teladani dalam hidup ini? Rasulullah kan! Sehingga dakwah adalah sebuah keniscayaan karena Rasulullah pun memberikan contohnya.
Belum ada ilmunya nih?
Maka dari itu, sejak kita sadar bahwa kita belum cukup ilmu detik ini juga kita harus belajar, mengkaji Islam, hingga kita layak untuk berdakwah. Wallahu'alam.[]
7. Mengadakan kegiatan dakwah: Adakan kegiatan dakwah, seperti pengajian umum, majelis taklim, FGD, multaqo, dll.
8. Menggunakan setiap kesempatan untuk berdakwah - mentargetkan setiap orang yang kita temui sebagai Mad'u dakwah kita: Gunakan kesempatan yang ada untuk berdakwah, seperti saat bertemu dengan teman atau keluarga.
9. Meningkatkan kemampuan dakwah baik dari sisi tsaqofah maupun kemampuan menyampaikan: Dengan cara memperdalam ilmu agama, memperbaiki komunikasi, dan mengembangkan kemampuan leadership untuk meraih kepemimpinan umat.
10. Jangan lupa berdoa: Doa adalah kunci terakhir. Kita berdoa agar dakwah yang kita lakukan dimudahkan Allah, orang yang kita dakwahi juga mudah menerima. Serta kita berdoa agar kita dijaga Allah tetap istiqamah.
Dengan melakukan cara-cara di atas, Insya Allah dakwah dapat menjadi habit yang membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Dakwah adalah salah satu kewajiban yang diwajibkan bagi seluruh kaum muslimin. Tidak pandang bulu apakah dia seorang laki-laki ataukah perempuan. Sehingga apakah kita mau melaksanakan kewajiban untuk berdakwah ataukah tidak itu berada dalam wilayah yang kita kuasai.
Nabi dan Rasul berdakwah, sahabat dan tabi'in berdakwah, para ulama semuanya berdakwah hingga kebenaran Islam itu bisa sampai pada kita.
Siapa yang kita teladani dalam hidup ini? Rasulullah kan! Sehingga dakwah adalah sebuah keniscayaan karena Rasulullah pun memberikan contohnya.
Belum ada ilmunya nih?
Maka dari itu, sejak kita sadar bahwa kita belum cukup ilmu detik ini juga kita harus belajar, mengkaji Islam, hingga kita layak untuk berdakwah. Wallahu'alam.[]