Oleh : Nina Iryani S.Pd
Dilansir dari kantor berita AFP (10/7/2024), Donald Trump dari partai Republik akhirnya tampil sebagai pemenang dalam pemilihan president di Amerika Serikat (AS). Dia mengalahkan pesaingnya Kamala Harris, dari partai Demokrat. Trump yang berpasangan dengan JD. Vance meraih 277 suara elektoral. Raihan suara ini jauh meninggalkan Kamala Harris yang hanya mendapat 233 suara elektoral.
Kemenangan ini mengantarkan Trump ke kursi presiden AS untuk kedua kalinya. Dia menjadi presiden AS ke-47. Demi meraih simpati warga muslim dan Arab, Trump berjanji akan menghentikan peperangan. "Kita akan memulihkan perdamaian stabilitas dan harmony di seluruh dunia", kata Trump.
Kemenangan Trump pun disambut ucapan selamat oleh sejumlah penguasa Muslim. Diantaranya presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pemimpin Afganistan, termasuk presiden RI Prabowo Subianto. Dalam akun X milikya, kepala negara RI menuliskan, "Saya berharap dapat bekerjasama erat dengan dengan anda dan pemerintahan anda untuk lebih meningkatkan kemitraan ini demi perdamaian dan stabilitas global."
Padahal kenyataannya adalah:
1. Amerika Serikat dibawah kendali siapapun yang jadi kepala negaranya dari awal sampai akhir tetap memihak pada Zionis-Israel.
2. Donald Trump berkali-kali membuat kebijakan anti Islam.
3. Negeri-negeri muslim yang mengaku bergandengan tangan berusaha bersuara untuk kemerdekaan Palestina nyatanya mereka masih erat bekerjasama dengan Amerika dan Zionis-Israel.
Betapa banyak selama ini kita berharap pada Amerika yang katanya negara adidaya superpower pengendali dunia, yang ternyata justru menjadi salah satu negara pemasok senjata untuk genosida Gaza Palestina yang telah menewaskan 43 ribu warga sipil yang mayoritasnya adalah wanita dan anak-anak. Dengan dukungan Amerika, Zionis Yahudi menjatuhkan 85.000 ton bom di Gaza sejak Oktober 2023.
Berapa kali juga kita berharap ada PBB sebagai polisi dunia yang mampu mengatasi kisruh berbagai negeri untuk memakmurkan hak asasi manusia, mengikuti aturan perang kalaupun berperang. Terus menerus Zionis-Israel melakukan pelanggaran perang pun PBB tak bersuara.
Allah SWT berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menjadikan kaum yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin kalian. Sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain." (TQS. Al-Maidah ayat 51).
Allah SWT berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menjadikan teman kepercayaan kalian dari kalangan orang-orang selain kalian. Mereka tidak henti-hentinya menimbulkan kemadaratan bagi kalian. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kalian. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, sementara apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepada kalian ayat-ayat (Kami) jika saja kalian berfikir."
(TQS. Ali Imran ayat 118).
Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak selayaknya seorang mukmin dipatuk ular dari lubang yang sama sebanyak dua kali." (H.R Al-Bukhari dan Muslim).
Jadi harusnya:
1. Umat Islam tidak boleh bergantung pada siapapun baik itu Nasrani, Yahudi, Majusi atau yang lainnya, kecuali hanya pada Allah SWT.
2. Umat Islam harus tegak di atas kaki sendiri dengan bersatu padu seluruh kaum muslimin muslimat diseluruh penjuru dunia.
3. Bersatunya seluruh umat Islam diseluruh penjuru dunia dalam satu pemerintahan ala Rasulullah SAW.
4. Terapkan kembali Islam kaffah.
5. Satukan tentara militer, bangkitkan kembali ekonominya, kesehatan dan pendidikan serta hukum-hukum Islam lainnya.
6. Merdeka dan sejahtera Islam diseluruh penjuru dunia.
Segala kemenangan, kedamaian serta keamanan di luar dan di dalam negeri hanya mampu terwujud dengan persatuan Islam, tegaknya institusi pemerintahan ala Rasulullah SAW serta penerapan hukum-hukum Islam. Tanpa itu semua berkoar-koar untuk perdamaian dunia hanya mimpi di siang bolong.
Apalagi jika masih percaya pada sistem sekuler kapitalis dibawah pimpinan non muslim berharap apapun untuk sejahtera, hanya menambah derita tiada akhir. Mari berjuang, bersatu seluruh jajaran umat Islam sedunia tegakkan hukum Allah yang sempurna raih bahagia dunia akhirat.
Wallahu'alam bissawab.