Bunuh Diri Lagi, di Kota Banjar

 


Oleh: Nina Iryani S.Pd


Dilansir dari Tribun Priangan.com-Pangandaran. Diduga depresi,  mengidap stoke yang tidak kunjung sembuh, seorang pria paruh baya S (59) di Langensari, kota Banjar Jawa Barat tewas tak wajar didalam rumahnya.


Pada hari Senin 30 September 2024 sekitar jam 07.45 WIB terjadi kejadian gantung diri dirumah milik korban tepatnya di Lingkungan Langen RT 03 RW 02 Kelurahan Muktisari, Kecamatan Langensari Supriyadi bin Nitioso (Alm) dengan tempat tanggal lahir, 18/10/1965. Pekerjaan Serabutan (butuh harian lepas). 


Awal mula kejadian, pada hari Senin 30 September 2024, sekitar pukul 06.45 WIB, saksi 1 (ibu Tasmiatun / istri korban) pergi untuk membeli kangkung (masih wilayah kelurahan Muktisari) setelah selesai membeli kangkung pulang kerumah, dan dilanjutkan menjemur pakaian. Setelah itu saksi 1 (Tasmiatun) pergi ke warung yang berada di depan rumahnya sekitar pukul 07.45 WIB pulang kerumahnya dan mendapati suaminya (korban) sudah dalam keadaan gantung diri dengan menjeratkan tali tambang ke leher dan digantungkan ke balok pemikul corcoran rumah. Kejadian diketahui sekitar pukul 07.45 WIB diketahui oleh ibu Tasmiatun. Setelah itu ibu Tasmiatun berteriak minta pertolongan / bantuan. Pada saat tersebut datang sdr Rianto (saksi 2) yang sedang berada di depan rumah korban.  Selanjutnya saksi 2 bapak Rianto masuk kerumah korban dan langsung memegang nadi korban, tangan dan leher, sudah tidak ada denyut nadi. Setelah itu saksi 2 (bapak Rianto) pergi menggunakan sepeda untuk memberitahukan hal tersebut kepada bapak RT (bapak Taryan) dan bapak RW (bapak Taryan). Setelah saksi 2, bapak RT dan bapak RW sudah berada dirumah korban, selanjutnya memberitahukan hal tersebut ke pihak kepolisian sektor Langensari (Bhabinkamtibmas Kel. Muktisari) selanjutnya pihak kepolisian mendatangi TKP dan melaksanakan kegiatan olah TKP. Dalam kegiatan olah TKP diantaranya Kasat Reskrim Polsek Langensari, Kapolsek Langensari, Team Inafis Polres Banjar, Tema Media dari PKM Langensari 2 (dr. Tika A. Kamil beserta team).


Korban sebelumnya sempat susah makan, kemudian dihari esoknya sempat mencoba meminum obat nyamuk, namun saat akan melakukan aksi nekadnya tersebut, kepergok istrinya Tasmiatun dan langsung melarang suaminya. 


"Tapi saat saya pulang, bapak sudah dalam posisi tergantung di ruang tengah dengan menggunakan tali plastik yang diikatkan di kayu penyangga rumah" ujar Tasmiatun.


Allah SWT berfirman:


"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil. Kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah maha penyayang kepadamu" (TQS. An-nisa ayat 29)


Rasulullah SAW bersabda:


"Dan barangsiapa membunuh dirinya dengan menggunakan racun. Maka racun yang berada ditangannya akan ia rasakan selama-lamanya di neraka jahanam. Dan barangsiapa menjatuhkan diri dari puncak gunung sehingga ia meninggal dunia maka ia akan dijatuhkan dari neraka jahanam selama-lamanya." (H.R Bukhari dan Muslim).


Rasulullah SAW bersabda:


"Orang yang mencekik lehernya maka ia akan mencekiknya pada hari kiamat. Dan orang yang menusuk dirinya maka ia akan menusuknya dineraka." 

(H.R Bukhari).


Sungguh menyedihkan. Apa yang terjadi dengan manusia-manusia di era kapitalis ini? Menyalahkan keadaan hingga mengakhiri hidup akibat cobaan yang menurut Allah dia mampu menghadapinya. 


Banyak faktor bunuh diri di era yang serba sulit ini. Mengapa tidak. Lonjakan harga-harga semua bahan pokok, sandang termasuk obat-obatan. Sulitnya ekonomi keluarga. Belum lagi sulitnya memperoleh pekerjaan. Sedangkan menjadi buruan harian lepas minim keuangan untuk mencukupi keluarga. Sedangkan untuk berobat di era kapitalis sangat mahal. 


Berbeda hal nya dengan era kejayaan Islam 13 abad silam. Pendidikan dan kesehatan gratis. Amirul mukminin memberikan solusi atas setiap kesulitan umat termasuk masalah ekonomi dan pekerjaan bagi suami. Tidak dibiarkan kesulitan dan bingung sendiri didalam rumah. Sehingga segala masalah dapat terpecahkan dengan Islam.


Oleh karena itu, mari perjuangkan kembali kejayaan Islam dengan penerapan Islam kaffah menuju kejayaan dan bahagia umat dibawah naungan institusi Islam. Terus perjuangkan Islam dan segala ajarannya mulai dari hal-hal kecil hingga urusan negara, Islam sempurna aturannya. 


Wallahu'alam bishshawab.[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama