(Alfina Burhan)
"Aduhhh, kepalaku pusing!"
"Badanku sakit semua!"
"Ini kok anginnya kenceng ya, bikin masuk angin!"
"Ogah ah, jalannya jauh, bikin capek!"
"Panas, ntar kulitku terbakar!"
Bla bla bla....
Sering banget dapat komenan kayak gitu. Apalagi kalau mengajak Gen-Z keluar, terutama yang ciwi ciwi.
"Ah, elu, dasar remaja jompo!"
Begitu kira-kira jawaban saya. Tentu saja yang dibilangin tidak terima disebut remaja jompo.
Tapi itu relate banget dengan apa yang terjadi sekarang. Para remaja itu lebih suka jadi kaum rebahan saat liburan.
Tahukah kita bahwa menurut statistik terbaru dari International Diabetes Federation (IDF), DM Tipe 1 menyerang sekitar 500.000 anak berusia di bawah 15 tahun di seluruh dunia. Pada tahun 2013 saja, terdapat 79.000 kasus diabetes tipe 1 pada anak-anak yang terdiagnosis, yang berarti terjadi peningkatan insiden tahunan sebesar 3%. Tantangan besar dalam merawat anak penderita diabetes diwakili oleh meningkatnya kejadian diabetes tipe 2 di kalangan anak-anak dan remaja.
Kemudian, meskipun DMT2 (diabetes melitus tipe 2) banyak didiagnosis pada orang dewasa, frekuensinya meningkat secara signifikan pada kelompok usia anak pada akhir abad ke-20. Tergantung pada populasi penelitian, diabetes tipe 2 kini menyumbang 8-45% dari seluruh kasus diabetes baru yang dilaporkan terjadi pada anak-anak dan remaja.
Mau tau kenapa penyakit itu menyerang para anak dan remaja?
Yes, because lifestyle yang keliru.
Remaja sekarang maunya serba instan termasuk makanan, konsumsi banyak karbo, junk food, aneka minuman yang tidak sehat, ditambah mager, serta lebih suka main gadget, menjadi pelengkap kejompoan para remaja.
Pola hidup seperti tersebut di atas saat ini sudah sangat menginfeksi, padahal Rasulullah mengajarkan kita hidup sehat.
Apa strategi yang ditawarkan Nabi untuk mengantisipasi segala kejompoan remaja itu?
Dalam hadist Rasulullah setidaknya ada tiga cara, yaitu: “Ajari anak-anak lelakimu berenang dan memanah, dan ajari menggunakan alat pemintal untuk wanita.” (H.R. Al-Baihaqi).
“Berenang” adalah simbol kekuatan fisik, skill, menguasai medan, dan pengetahuan. “Memanah” adalah simbol keakurasian, fokus, tepat sasaran, konsentrasi, dan sumber daya. “Memintal” simbol menyusun strategi, merapihkan yang berantakan, menyelesaikan masalah, ketelitian, mempersiapkan program.
Bagaimana? Siap mengantarkan para remaja menjadi kuat?
Karena apa yang dihadapi remaja ke depan akan jauh lebih berat. Gempuran teknologi serta racun kapitalisme, harus dihadapi dengan tubuh sehat dan kuat. Strategi apapun akan zonk jika para remaja jompo.