By Ruby Alamanda
Jakarta - Tiga remaja perempuan di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terlibat prostitusi online terjaring razia Satpol PP di sebuah kamar hotel, Jumat 12 April 2024 malam.
Ketiganya merupakan warga lokal berinisial VOS (22), AAS (19) dan LTN (19). VOS merupakan warga kecamatan Paga, AAS warga Alok Barat dan LTN dari kecamatan Kangae.
Kepala Seksi Pengawasan, Pembinaan dan Penyuluhan Bidang Penegakan UU Daerah Satpol PP Sikka, Yosep Nong mengatakan ketiganya diamankan saat hendak melakukan prostitusi online di sebuah kamar hotel yang sudah dipesan pria hidung belang. (https://www.liputan6.com/regional/read/5572308/3-gadis-remaja-pemain-prostitusi-online-bertarif-murah-kembali-terjaring-razia-apa-katanya)
Ini hanya secuil fakta kenakalan remaja yang terjerat bisnis syahwat. Bukan hanya tahun 2024 hal ini terjadi, namun jauh hari sebelumnya telah banyak remaja yang melakukan hal ini. Rela menjadi simpanan om2 agar memuluskan gaya hidup hedon mereka. Bukan hanya online akan tetapi praktik bisnis syahwat offline juga banyak terjadi. Bahkan pelaku masih menggunakan seragam sekolah nya saat melakukan transaksi tidak jauh dari tempat mereka sekolah. Naudzubillah.
Kalau istilah sekarang disebut nya open BO. Open BO adalah salah satu bahasa gaul dan anak muda kekinian untuk menggambarkan 'kehidupan malam' alias dunia prostitusi. Ngeri bukan?
Buah Busuk Kapitalisme
Selama negeri ini masih menggunakan sistem sekuler maka dikepala orang-orang baik remaja ataupun dewasa yang ada hanya cuan dan cuan. Bagaimanapun caranya tidak menjadi persoalan yang berarti. Mau halal mau haram gass saja. Sama dengan remaja ini, hanya untuk memenuhi gaya hidupnya, maka mudah sekali untuk memperdagangkan dirinya, naudzubillah.
Nekat memang, hanya demi memenuhi gaya hidupnya, remaja tidak memperhatikan efek kehidupan akhiratnya. Jangankan akhirat efek terdekat yakni kekecewaan yang akan dialami dirinya, orang tuanya, masyarakat nya, tidak ada dalam benaknya alias no problem baginya.
Adanya medsos sangat mempengaruhi gaya hidupnya, budaya flexing yang membuat hati remaja makin panas, membuat remaja ingin juga memenuhi gaya hidup sesuai model yang dia ikuti. Misalnya tas branded nya, Handphone impian, gaya rambut pirang nya, sepatu kerennya, jam tangan mahalnya, bisa nongkrong di mall yang diinginkan, sehingga itu semua butuh dana alias cuan, maka bagaimana orang tua bisa mengikuti keinginan mereka, disisi lain, pekerjaan orang tua tidak berkembang. Maka jatuhnya mereka berusaha memenuhi keinginan yang dianggap kebutuhan tadi dengan jalan buruk.
Remaja Dalam Islam
Remaja dalam Islam merupakan remaja yang hanif, aqidah dan akhlaknya di jaga sejak dini. Dia tidak akan mudah terjebak dalam hidup hedon jaman now. Dia selalu merasa diawasi oleh Allah sehingga tidak akan mudah merelakan hidupnya untuk sekedar mengejar dunia. Dia akan menjadikan jiwanya tenang, bisa membawa diri, lisannya dipenuhi kalimat toyyibah, tidak mudah tertipu dunia fana.
Para remaja ini akan mengarahkan hidupnya untuk akhirat, mencari bekal sebanyak-banyaknya agar tidak merugi. Dia sadar bahwa dunia itu bukan tempat tinggal namun tempat meninggal. Jadi dipersiapkan sebaik mungkin untuk menjemput nya. Bahagia boleh, tapi dengan cara Islam. Qanaah, menerima apa yang diberikan orang tua, tidak foya-foya, syukur selalu di dada. Bisa memenej (mengatur) pola pikir dan pola sikapnya. Sehingga orang tua mencintai, masyarakat senang melihatnya, dia tumbuh menjadi remaja kuat yang bisa memberi kebaikan untuk semuanya.
Prinsipnya ada di quran surat Ali imron ayat 110 berikut ini, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّا سِ تَأْمُرُوْنَ بِا لْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِا للّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَا نَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَ كْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ
"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 110)
Lantas apa yang bisa dilakukan remaja? hendaknya selalu belajar, pengimbasan pada remaja yang lain, dan dakwah nahi mungkar, mengajak semua remaja untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Agar hidupnya selamat dunia akhirat. WAllahu'alam bishshawab.[]