Oleh: Dhevi Firdausi, ST.
Kebanyakan perempuan menginginkan terlihat cantik. Tentu hal ini butuh perawatan, berupa skincare. Produk skincare yang harganya terjangkau sekarang ini banyak dari negara Panda, yaitu China. Kalau kita amati, ternyata tidak hanya skincare saja, produk China seperti sudah membanjiri pasar dalam negeri kita. Mulai dari barang elektronik, gadget, sampai perabot rumah tangga banyak didominasi oleh produk China.
Seperti dikutip dari laman CNBC Indonesia, bahwa saat ini konsumen Indonesia dapat dengan mudahnya berbelanja produk langsung dari China. Pasalnya beberapa e-commerce asal China sudah menawarkan jasa penjualan internasional yang dapat diakses oleh konsumen Indonesia. Sebagian menawarkan program gratis ongkos kirim. Salah satunya adalah e-commerce Taobao. Bahkan, kini e-commerce lokal, seperti Shopee dan Lazada sudah bisa melayani pembelian barang yang dikirim langsung dari China. Begitu mudahnya. Tanpa perlu melewati jasa importir atau proses-proses lain.
Harus diakui bahwa China punya peran besar terkait produk-produk impor di Indonesia. Pasalnya, China merupakan negara dengan pangsa impor terbesar di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), 28,49% dari total nilai impor nonmigas Indonesia tahun 2018 berasal dari China. Bayangkan! Lebih dari seperempat produk impor Indonesia didatangkan dari Negeri Tirai Bambu. Sungguh jumlah yang sangat fantastis.
Situasi hari ini merupakan buah dari CAFTA (China Asean Free Trade Area) yang berdampak buruk pada produk dalam negeri karena barang China lebih murah. Program CAFTA mengijinkan produk China menguasai pasar di seluruh negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Padahal Indonesia memiliki produk barang lokal yang juga berkualitas, yang butuh diberikan ruang untuk berkembang. Akhirnya produk dari home industri, seperti UMKM, harus mampu bersaing dengan barang produksi China. Ini sangat berat, karena produk China memiliki harga pasar yang jauh lebih murah. Dengan tingkat kemiskinan yang tinggi dan literasi "finansial yang rendah" kondisi ini juga memberikan dampak buruk pada individu. Berita terakhir menyebutkan bahwa negara kita menjadi juara satu tingkat Asean, karena tingginya angka pengangguran. Ini membuktikan bahwa kemiskinan rakyat makin meningkat. Alhasil, mayoritas masyarakat akan memilih produk China untuk kebutuhan mereka daripada barang lokal, dengan pertimbangan murahnya harga.
Sebagai umat muslim, kita harus paham sejarah Islam. Rasulullah Saw setelah hijrah ke Madinah, beliau mendirikan daulah Islam. Setelah beliau wafat, khilafah Islam dilanjutkan kepemimpinannya oleh Khulafaur Rasyidin, seperti sahabat Abu bakar, Umar, Utsman, dan Ali. Kemudian Islam terus berkembang hingga menjadi mercusuar dunia dengan kesejahteraan masyarakatnya selama lebih dari 13 abad.
Daulah Islam menerapkan sistem kehidupan sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah. Aturan Islam sangat lengkap, mulai dari ibadah ritual seperti sholat, sampai muamalah di masyarakat seperti ekonomi. Dalam Islam, Negara akan menjalin hubungan luar negeri dengan cermat dan mengutamakan kepentingan rakyat dan negara. Kalau ada hubungan perdagangan luar negeri, negara tetap akan mengutamakan perlindungan industri atau dunia usaha rakyat. Negara menjamin iklim usaha yang kondusif dan aman untuk rakyat. Dalam hal ini, produk China yang membanjiri pasar Indonesia sangat berbahaya, bisa mematikan pasar produk lokal karena kalah bersaing.
Dalam Islam, negara juga akan membuat kebijakan yang menjamin kesejahteraan rakyat, sehingga memiliki daya beli tinggi. Rakyat akan sejahtera karena berbagai fasilitas seperti pendidikan, kesehatan, keamanan sangat minim biaya. Dana untuk mensupport berbagai fasilitas umum tersebut didapatkan dari SDA yang dikelola sendiri oleh negara. Misalnya, sumber tambang yang ada di Indonesia tidak akan diserahkan pada perusahaan swasta apalagi perusahaan asing, melainkan dikelola sendiri oleh negara untuk kesejahteraan rakyat.
Dalam Islam, rakyat akan mendapatkan edukasi, sehingga lebih bijak dalam konsumsi. Mayoritas masyarakat sekarang terpapar hedonisme Barat, yang sangat konsumtif. Mereka terobsesi untuk sekedar memenuhi keinginan, bukan kebutuhan. Ini menjadi tanggung jawab negara untuk melindungi rakyat dari pengaruh gaya hidup barat. Demikianlah, syariat Islam sangat lengkap, solusi atas setiap permasalahan hidup masyarakat.[]