Penulis: Riizukiii
Rasanya aneh jika negara mayoritas muslim dilarang untuk berhijab, namun faktanya memang ada dan salah satunya tengah ramai di bicarakan saat ini yaitu negara Tajikistan yang penduduknya 90% adalah muslim, peraturan ini kini sudah berlaku pada tanggal 8 Juni 2024 yang di sahkan oleh Majelis Parlemen Tajikistan, tentunya bagi orang yang melanggar akan dikenakan denda sesuai yang dilansir dari euronews “Mereka yang melanggar undang-undang akan didenda dengan jumlah mulai dari 7.920 somoni Tajikistan (hampir €700) untuk warga negara biasa, 54.000 somoni (€4.694) untuk pejabat pemerintah dan 57.600 somoni (sekitar €5.000) jika mereka adalah tokoh agama”. (24/06/2024)
Lalu apa yang membuat pemerintah Tajikista melarang berhijab?
Dilansir euronews, Presiden Rahmon, yang mengatakan bahwa ia ingin menjadikan Tajikistan “demokratis, berdaulat, berdasarkan hukum dan sekuler” – mengutip kalimat pembuka Konstitusi tahun 2016 – menyarankan masyarakat untuk “Mencintai Tuhan dengan hati (mereka)”.
“Jangan lupakan budaya sendiri,” tandasnya.
Untuk menjalankan visinya ternyata Tajikistan memiliki 35 aturan yang diterapkan, selain dilarang berhijab, ternyata orang tua juga dilarang untuk menyekolahkan anaknya di luar negeri jika hanya untuk belajar agama, lalu menutup masjid yang tidak ada izin dan mengubahnya menjadi kedai teh, salon, rumah sakit, dll.
Dari sini bisa kita simpulkan bahwa hijab dianggap sebagai budaya Arab yang mana itu bukanlah budaya dari Tajikistan, maka dari itu untuk mempertahankan budayanya maka pemerintah melarang untuk berhijab dan suatu hal yang dirasa tidak sesuai dengan budayanya.
Dari kasus diatas bahwa penerapan sistem sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan, telah mampu merubah sebuah pemikiran yang awalnya berhijab merupakan sebuah perintah Allah swt untuk muslimah namun kini dianggap sebagai budaya Arab yang mengancam kebudayaan negara lain. Tentunya sebagai umat muslim ini adalah hal yang sangat menyedihkan, terlebih lagi pemimpin beragama muslim sendiri yang melarang muslimah untuk berhijab yang mana itu melanggar amanah sebagai seorang pemimpin yang sesuai dengan hadist Rasulullah SAW:
"Sesungguhnya kepemimpinan merupakan sebuah amanah, di mana kelak di hari kiamat akan mengakibatkan kerugian dan penyesalan. Kecuali mereka yang melaksanakannya dengan cara baik, serta dapat menjalankan amanahnya sebagai pemimpin." (HR Muslim).
Sayangnya bukan hanya negara Tajikistan yang melarang berhijab masih banyak negara mayoritas muslim yang menerapkan peraturan serupa seperti Albania Kosovo, Azerbaijan, Kazakstan, Kirgistan dan masih banyak lagi negara-negara lainnya
Karena sistem sekuler mampu mengubah sebuah pemikiran, maka dari itu sangatlah penting bagi kita selalu belajar islam secara menyeluruh agar kita tidak mudah mengikuti pemikiran yang ditawarkan oleh sistem sekuler dan bisa menjadi perisai untuk melindungi prinsip dan keimanan kita agar tetap selalu dijalan Allah SWT, aamiin.[]