Oleh Ruby Alamanda
JawaPos.com–Viral sebuah video mesum yang diduga dilakukan mahasiswa di gedung kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Video itu ramai dan menjadi buah bibir di media sosial.
Dalam rekaman video yang beredar tersebut terdapat dua pasangan diduga bertindak asusila di dalam gedung. Aktivitas tak senonoh itu terekam dari balik kaca.
Wakil Rektor III UINSA Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Prof Abdul Muhid menuturkan, pihak kampus masih melakukan investigasi terhadap kejadian video mesum itu. (https://jawapos.com/surabaya-raya/014662674/viral-video-asusila-di-uinsa-wakil-rektor-iii-panggil-orang-tua-mahasiswa-bersangkutan)
Sesuai judulnya, kerusakan akhir zaman benar-benar ada. Karena umat jauh dari Islam, maka segala hal yang buruk tidak bisa dihindarkan. Semua memang terjadi karena ulah tangan manusia itu sendiri.
Dan kebetulan kita hidup di sistem kapitalisme, asasnya liberalisme, meski orang tua sudah berusaha menyekolahkan di sekolah Islam, akan tetapi tidak menjamin ketaqwaan anak-anak kita. Karena merata rusaknya. Karena kehidupan agama dipisahkan dari kehidupan.
STMJ (Sholat Terus Maksiat Jalan)
Merata, penulis melihat tidak hanya para remaja yang melakukan kemaksiatan yang demikian, level dewasa juga melakukannya. Sekilas kita menilai bahwa mereka pinter, cerdas, tapi kok melakukan kemaksiatan... Karena keadaan mendukung, iman tidak kuat, kadang kalau kemaksiatan sedang terjadi seakan iman tidak ada, agak lupa kalau beriman, atau memat cuek dengan status muslimnya. Hilang plas saat melakukan kemaksiatan. Tiba-tiba banyak yang melihat, meliput, dan baru tersadar bahwa mereka melakukan kemaksiatan.
Percayalah Allah Maha Melihat maka akan ada pertanggungjawaban kita di akhirat, meskipun kita sudah sembunyi dalam melakukannya, maka hal itu tidak merubah bahwa Allah Maha Mengetahui.
Rusaknya generasi merupakan tanggung jawab kita semua. Sejak awal Islam hadir untuk menjaga manusia agar tidak terjerumus ke dalam kubangan dosa. Dalam rumah anak-anak sejak dini diberikan ilmu tentang aqidah, akhlak, agar sampai dewasa terbiasa untuk tidak melanggar syariat Allah. Jikapun sudah masa waktunya virus merah jambu mengikuti maka dia menjadikan Allah sebagai landasan untuk tidak melanggar syariat, jangankan zina masih pacaran saja tidak mau.
Karena muslim muslimah sadar bahwa dirinya itu merupakan khalifah di bumi, maka harus melakukan kebaikan terus-menerus, dakwah terus-menerus, melaksanakan Islam terus-menerus.
Sadar bahwa hamba itu begitu, bukan kebalikannya, yakni bangga dengan kemaksiatan.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 110 berikut ini:
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّا سِ تَأْمُرُوْنَ بِا لْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِا للّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَا نَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَ كْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ
"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 110)
Indah bukan ber-Islam yang benar itu. Akan membawa kita dalam ketaatan menuju surga Allah. Hidup dalam kenyamanan dan kebahagiaan. Waallahu'alam bishshawab.[]