Oleh Sri Syahidah (Aktivis Muslimah)
Seolah tak ada habisnya pemberitaan kriminalitas di televisi maupun media sosial. Mulai dari penganiayaan, pelecehan seksual maupun pembunuhan. Membuat hati semakin miris.
Dilansir dari media online Tirto.id pada 4 Mei 2024. Seorang berinisial P yang seorang taruna di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda Jakarta Utara tewas diduga karena dianiaya oleh seniornya.
Sebelumnya, seorang suami memutilasi istrinya YN di Dusun Sindangjaya, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jumat (3/5/2024). Pembunuhan diduga karena motif ekonomi. (Republika 5 Mei 2024)
Di Bali, Seorang pria bernama ARP (20) membunuh perempuan Pekerja Seks Komersial (PSK) berinisial RA (23) di sebuah rumah kos di Jalan Bhineka Jati Jaya, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali pada Jumat (3/5). (CNN 5 mei 2024)
Jika ditelusuri, masih banyak kasus yang terjadi. Banyaknya kasus kriminal ibarat fenomena gunung es. Kasus yang tampak hanya permukaan saja, tetapi yang tidak tampak jauh lebih banyak.
Kondisi Darurat
Dari semakin banyaknya kasus dari waktu ke waktu maka akan semakin tampak kualitas mental manusia saat ini. Bahwa mental penjahat atau psikopat semakin tertanam dalam benaknya. Hal ini menunjukkan hasil dari pendidikan yang berorientasi materi dan duniawi.
Aturan agama yang memang sengaja dijauhkan dari kehidupan menjadikan kepuasan jasmani dan materi sebagai prioritas, yang harus didapat apapun caranya. Hal ini sangat berpengaruh dalam pengendalian emosi ketika memiliki kehendak. Wajar memang, sebab sistem pendidikan yang diterapkan saat ini adalah sistem sekuler.
Sistem pendidikan sekuler hanya bisa menciptakan generasi yang tamak, suka memaksakan kehendak. Pembunuhan seolah menjadi solusi saat kehendaknya tak terpenuhi. Maka wajar jika kriminal semakin merajalela.
Sistem informasi saat ini juga turut mendukung tersebarnya berita dan konten yang bebas tanpa penyaringan yang ketat. Banyak konten yang memang sengaja mengajarkan hal yang salah. Pemerintah seolah tak berdaya menghadapi derasnya arus kebebasan media sosial.
Sangsi bagi pelaku kriminalitas juga seolah tak bisa menjerakan pelakunya. Sangsi kurungan penjara seolah menjadi sangsi yang amat ringan. Setelah dipenjarakan beberapa waktu pelakunya bisa lepas kembali, bahkan kembali beraksi.
Ditinjau dari berbagai segi, akar masalahnya memang terletak pada sistem saat ini. Solusi mendasarnya juga haruslah solusi yang sistemik dan komperhensif. Penerapan sistem sekuler menjadi biang kerok dari banyaknya kasus kriminal saat ini. Kebutuhan akan solusi yang bisa menghambat kriminalitas menjadi hal yang darurat dan mendesak.
Islam Solusi Terbaik
Tak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh Islam. Islam adalah ideologi yang dilengkapi dengan berbagai aturan kehidupan. Solusi dalam Islam merupakan solusi yang komprehensif, sistemis, dan dapat memberikan keadilan dan kesejahteraan bagi semua makhluk.
Sistem pendidikan Islam berbasis akidah Islam yang bertujuan akan membentuk generasi yang beriman dan bertakwa. Sehingga keimanan dan ketakwaan itu yang akan menjadi benteng diri dari perbuatan jahat dan kriminal.
Sistem informasi Islam juga akan menyaring setiap tayangan yang beredar di masyarakat. Setiap konten yang mengajarkan kekerasan akan ditutup dan dilarang untuk ditayangkan. Konten-konten yang tayang haruslah konten yang bisa mengedukasi pada keimanan dan ketakwaan serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sistem sangsi Islam juga diberlakukan agar bisa memberikan efek jera kepada pelaku serta menjadi peringatan bagi masyarakat yang lain. Sangsi bagi pelaku penganiayaan ada had yang sudah ditentukan oleh syariat. Sangsi bagi pelaku pembunuhan akan diqishosh. Ketegasan sangsi Islam akan mampu mengatasi dan mencegah merebaknya kriminalitas.
Semua itu hanya bisa diterapkan dalam sebuah institusi negara yang berasaskan Islam. Tak akan bisa diterapkan dalam negara sekuler seperti saat ini. Sudah saatnya kita campakkan sistem sekuler yang membawa kesengsaraan bagi semua rakyat. Mari kita ganti sistem rusak ini dengan sistem yang datangnya dari Yang Maha Baik yaitu sistem Islam Kaffah. Dengan begitu keadilan dan ketenteraman akan selalu ada. Wallahu'alam. []