Potret Buram Generasi Dalam Sistem Demokrasi



Oleh: Suharni

Akhir-akhir ini masyarakat dikejutkan dengan berbagai kasus pembunuhan yang sadis dan mengerikan. Kasus kriminalitas kian menggila, keamanan seolah menjadi barang mahal di negeri ini.
                
REPUBLIKA .CO.ID. JAKARTA. Beberapa waktu lalu misalnya, Kepolisian Resor Penajam Pasir Utara (PPU) Kalimantan Timur mengungkapkan kasus pembunuhan terhadap satu keluarga yang berjumlah lima orang yang terjadi di
Desa Balulu Laut, Kecamatan Balulu.
 
Yang makin menghawatirkan, banyak dari pelaku kejahatan sadis dan mengerikan tersebut masih di bawah umur. Maraknya aksi kejahatan & pembunuhan ini di sebabkan oleh banyaknya faktor seperti kemiskinan, pengangguran, pengaruh alkohol yang saat ini semakin marak terjadi, dan pengaruh media sosial yang membuat informasi negatif, ditambah lagi melemahnya penegakan hukum. Inilah dampak buruk dari sistem Demokrasi Liberal hari ini, kasus-kasus kejahatan semakin bertambah setiap tahunnya.

Di dalam Sistem Demokrasi Liberal kekuatan akidah umatpun amatlah minim di miliki dalam menghadapi kerasnya hidup, di tambah lagi lemahnya penjagaan atas akidah umat, sehingga tidak heran kalau angka kriminal ataupun pembunuhan semakin meningkat setiap tahunnya.

Namun saat ini hukum-hukum Islam tidak lagi di terapkan, di ganti oleh hukum-hukum jahiliyah yang berasal dari manusia. Inilah yang membuat kehidupan masyarakat dekat dengan kezaliman dan kejahatan, dan hilang pula rasa keamanan.

Dan hukuman yang ada saat ini tidak memberi efek jera dan tidak ada pencegahan terhadap kejahatan, misalnya,  orang membunuh paling lama tahanan kurungan 15 tahun penjara, lalu di potong masa tahanan, setelah itu bebas makanya tidak memberi efek jera .

Dan juga kondisi ekonomi yang menekan, pergaulan bebas yang semakin marak terjadi di tambah lagi penegakan hukum saat ini tidak bisa di andalkan. Sangat berbeda sekali dengan sistem di dalam Islam.

Dalam lslam ada tiga pilar penting dalam upaya mencegah ragam kejahatan di antaranya : 
Pertama : ketakwaan individu dan keluarga.
Ketakwaan inilah yang mendorong setiap anggota keluarga senantiasa terikat dengan seluruh aturan lslam. Dan dengan ketakwaan ini juga bisa membentengi setiap anggota keluarga agar tidak melakukan kemaksiatan dan tindak kejahatan.
Kedua : kontrol masyarakat. 
Kontrol masyarakat ini makin menguatkan ketakwaan individu dan keluarga.
Ketiga : Peran Negara 
Negara dalam lslam wajib menjaga masyarakat dari kemungkinan berbuat dosa dan kejahatan. Negara wajib menerapkan aturan - aturan lslam dalam seluruh aspek kehidupan.

Negara wajib menjamin setiap warganya agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, yaitu : sandang, papan, pangan, ketika semua kebutuhan pokok warga terpenuhi maka tidak akan terdorong untuk melakukan berbagai tindak kejahatan.

Negara wajib menyelenggaraka  sistem pendidikan lslam dan negara juga wajib menghentikan peredaran miras, narkoba,  dan pornografi termasuk berbagai tayangan di media sosial. Dan di samping itu pentingnya penerapan hukum pidana Islam.

Negara dalam Islam adalah pelaksana utama penerapan seluruh syariat Islam. Negara juga memiliki wewenang untuk memberikan sanksi yang tegas kepada pelaku tindak kejahan sesuai dengan hukuman di dalam islam agar menimbulkan efek jera, agar kejahatan tidak terus meraja lela.

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama