Oleh: Imanta Alifia Octavira
Perayaan malam tahun baru dimeriahkan dengan pesta kembang api. Masyarakat berbondong-bondong menyaksikan pesta kembang api yang diluncurkan pada detik-detik pergantian tahun, ditambah jalanan pun macet. Jakarta salah satu kota yang menyelenggarakan pesta kembang api saat malam tahun baru, yang meliputi Monas, Ancol, bundaran HI, gelora bung Karno, kawasan SCBD, Pik 2, dan lain sebagainya. Belum lagi beberapa daerah wisata kian padat oleh pengunjung, seperti, yang terjadi di jalur Pedesterian Malioboro, Yogyakarta pada Ahad, 31 Desember 2023 silam. Menurut survei kementerian perhubungan bahwa akan ada pergerakan 9,6 juta wisatawan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta saat libur natal dan tahun baru. Termasuk yang menjadi favorite yaitu Tugu Pal Puth, Malioboro, dan Keraton Yogyakarta.
Fakta lain yang mengejutkan serta menjadi sisi gelap gemerlap malam tahun baru yaitu di Wilayah Kota Mataram yang saat ini tumbuh menjadi kawasan metropolitan. Sisi gelap tersebut berupa pesta, huru-hara, dan seks bebas. Seks bebas dimalam tahun baru, kerap dimaknai pembuktian cinta. Remaja yang dimabuk asmara dengan mudah menjadikan dalih pembuktian cinta sebagai alasan seks bebas. Mengesampingkan ajaran agama dan tata sosial hanya untuk memuaskan nafsu birahi sesaat.
Ditengah gemerlapnya perayaan natal dan tahun baru di seluruh dunia, dibelahan bumi lainnya, saudara-saudara kita di palestina terus merenggut nyawa, akibat kebiadaban entitas zionis Yahudi. Zionis Yahudi makin beringas menyerang warga Palestina di jalur Gaza. Serangan zionis Yahudi kini dilancarkan menggunakan artileri berat, disertai pesawat tempur yang secara intens menyasar ke beberapa rumah sakit di Gaza. Laporan Reuters dari informasi otoritas Hamas mengatakan bombardir zionis Yahudi menewaskan 165 orang di Gaza selama 24 jam terakhir tertanggal pada Ahad, 31 Desember 2023. Selain itu, ada 250 orang yang mengalami luka parah. Sampai detik ini, hampir 2,3 juta penduduk Gaza dipaksa keluar dari rumah mereka melalui serangan tanpa henti zionis Yahudi selama 12 pekan belakangan, dengan total 21.672 orang tewas dan 56.000 luka-luka.
Selain saudara-saudari kita di Palestina, adapun saudara-saudari muslim kita, Rohingya yang saat ini juga membutuhkan bantuan beserta pengungsian akibat tindakan dari penduduk Myanmar. Saat ini berbagai opini muncul untuk memecah belah ummat dalam membela Rohingya. Tanpa dasar pembuktian dan kebenaran, mereka dengan seenaknya mengutarakan statement yang membuat masyarakat Indonesia seakan-akan merasa terdzolimi dengan kedatangan Rohingya.
Baik Palestina maupun Rohingya, adalah saudara-saudari kita yang harus dibela. Pembelaan yang harus dilancarkan bukan mencerminkan masyarakat nation state yaitu hanya sekedar simpati dan empati, melainkan berdasarkan aqidah, dengan ikatan ukhuwah Islamiyyah.
Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam bersabda, ''Perumpamaan orang-orang yang beriman didalam saling mencintai, saling menyayangi dan mengasihi adalah seperti satu tubuh, bila ada salah satu anggota tubuh mengaduh kesakitan, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakannya, yaitu dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.'' (HR Bukhari dan Muslim).
Pembelaan Palestina saat ini mulai kendor, baik dari segi boikot produk-produk yang berkerja sama dengan zionis Yahudi, donasi, julid fisabilillah di sosial media, dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan begitu banyaknya distraksi yang mengalihkan perhatian terutama paradoks perayaan natal dan tahun baru, belum lagi pesta demokrasi yang dalam waktu dekat akan diselenggarakan.Tindakan boikot ataupun donasi bukan merupakan solusi fundamental. Melainkan, hanya solusi parsial. Ditambah tidak ada tindak lanjut ataupun himbauan dari negara dalam melakukannya, sehingga menjadikan tindakan tersebut sebagai pilihan bagi masyarakat.
Solusi Palestina dan Rohingya yang hakiki yaitu bantuan tentara dan jihad fisabilillah. Untuk Rohingya juga yang berhak dibantu, diberi perlindungan, dan edukasi. Semua itu dapat dilakukan jika dikontrol oleh 1 komando negara yang menerapkan sistem Islam, yaitu Khilafah Islamiyyah.
Khilafah, dipimpin oleh seorang Khalifah yang menjadi perisai ummat. Menjadi pelindung dengan cara mengorganisir tentara-tentara, menjaga perbatasan, serta seruan jihad fisabilillah. Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam Bersabda, " Sesungguhnya seorang imam (penguasa) itu (bagaikan) perisai orang-orang yang berperang dibelakangnya, dan juga berlindung dengannya. Maka jika ia memerintah (berdasarkan) taqwa kepada Allah ta'ala dan berlaku adil maka baginya pahala. Akan tetapi jika ia memerintah tidak dengan (taqwa kepada Allah dan tidak berlaku adil), maka ia akan mendapat balasannya (HR.Muslim).
Khilafah, juga akan memanajemen atau mengorganisir kehidupan bermasyarakat, mencegah adanya ketimpangan tindakan yang tidak sesuai dengan syariat Islam terutama dalam hal perayaan tahun baru yang didalamnya terdapat gelap gemerlap termasuk seks bebas.
Seks bebas terjadi karena adanya mindset Kapitalisme sekulerisme, yang menganggap bahwa hidup harus mendapatkan keuntungan dan kepuasan materi. Berani melakukan segala cara tanpa memperdulikan dosa dan pahala. Berbagai macam fakta di era kapitalisme dapat meningkatkan gharizah nau' (naluri seksual) karena memisahkan antara agama dengan kehidupan. Membuka aurat, tabaruj, khalwat, ikhtilat dianggap biasa. Masyarakat yang sekuler akan berani memuaskan seks meskipun tidak sesuai syariat, ditambah peran media yang turut serta membangkitkan syahwat melalui konten-konten yang tidak senonoh. Islam hanya dianggap sebagai ibadah ritual, bukan mengatur seluruh aspek kehidupan sehingga outputnya bukan dari generasi berkepribadian Islam.
Berbeda dengan negara dengan sistem Islam yang didalamnya terdapat masyarakat islami, yang diikat dengan pemikiran, perasaan, dan peraturan yang sama. Menganggap naluri seksual adalah untuk melestarikan keturunan dalam mempersiapkan generasi peradaban islam yang gemilang. Bukan sekedar kenikmatan nafsu belaka. Untuk mencegah beredarnya kemaksiatan, khilafah akan menerapkan sistem pendidikan Islam yang diberi secara gratis untuk membentuk kepribadian Islam, yaitu pola pikir dan pola sikap yang islami. Tidak ada yang membuka aurat, tabaruj, ikhtilat, ataupun khalwat yang meningkatkan syahwat. Khilafah juga akan menerapkan sanksi jika masih ada yang melakukan perzinaan. 100 kali cambuk bagi yang belum menikah, dan rajam bagi yang sudah menikah. Sanksi ini memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai pemberi efek jera dan penebus dosa diakhirat.
Aturan dan manajemen khilafah yang tegas akan memberikan dampak positif bagi tatanan kehidupan bermasyarakat. Tidak ada lagi pesta pora dan paradoks perayaan tahun baru dengan segala sisi gelap yang ditimbulkan. Selain itu, problematika ummat dari sega arah juga akan terselesaikan, dikarenakan orientasi aturannya yaitu hukum syara'.
Refrensi :
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20231231113604-269-1043711/9-lokasi-pesta-kembang-api-malam-tahun-baru-2024-di-jakarta
https://news.republika.co.id/berita/s6j5c7436/pengunjung-mulai-padati-kawasan-tugu-hingga-malioboro
https://www.cnbcindonesia.com/news/20231231012010-4-501555/bombardir-israel-menggila-korban-tewas-gaza-naik-tajam
Setuju kak, karena hanya sistem islam yg merupakan aturan shahih dan shalih yg dapat menjamin dan mengontrol seluruh kehidupan kaum muslim agar sesuai dengan SyariatNya
BalasHapus