Oleh: Naila Dhofarina Noor
Saat ini, Zionis Israel mengalami kerugian besar akibat perang terhadap Palestina. Menteri Keuangan Israel menyebut negaranya mengalami kerugian setiap harinya sekitar 246 juta dolar atau setara dengan 3,9 triliun. Sementara itu, pendapatan negara zionis tersebut anjlok 15,2 persen. Meski demikian, mereka masih bisa terus melancarkan serangan ke bumi yang diberkahi ini. Maka, kita butuh langkah yang lebih 'berani' untuk mengakhirinya.
Setidaknya, ada tiga pihak yang butuh bersinergi dalam mengambil peran, yaitu:
Pertama, negara-negara Arab atau para pemimpin negeri muslim.
Kedua, komunitas-komunitas pro Palestina di seluruh dunia.
Ketiga, setiap individu khususnya muslim.
Peran Vital Negara-negara Arab dan Para Pemimpin Negeri Muslim
Beberapa hal yang bisa dilakukan diantaranya adalah embargo minyak. Selama ini Negara zionis mengimpor minyak mentah 20.000 barrel/hari dimana 60% berasal dari Azerbajian, Kazakhstan ,negara afrika Barat terutama Gabon.
Selain itu, bisa dengan memutuskan segala bentuk perdagangan dengan Zionis Israel. Menurut BPS, sejak Januari hingga Oktober 2023, Indonesia mengimpor produk dari zionis sebesar 16,97 juta dolar AS. Sementara ekspor Indonesia ke sana 140,57 juta dolar AS.
Yang tidak kalah penting adalah menyelenggarakan pertemuan yang mampu membuat Amerika berpikir untuk memfokuskan geopolitik nya. Negara-negara Arab memiliki peran vital dalam mengakhiri persoalan ini karena akar masalah nya bukanlah segolongan saja namun ada grand design yang dimainkan oleh negara adidaya, yakni Amerika. Faktanya, meski banyak negara PBB yang memberi kecaman , namun begitu mudahnya dibungkam dengan hak veto yang melekat pada Amerika.
Selanjutnya, langkah yang paling 'berani' dengan kesiapan segala resiko demi menyelamatkan bumi para nabi ini adalah dengan membuka semua perbatasan negeri-negeri muslim. Dengan begitu, akses semua bantuan menjadi mudah. Tentara negeri-negeri muslim akan mudah pula bersatu. Walhasil, negara zionis dapat terkepung dan tertaklukkan.
Peran Komunitas sebagai Penyalur Bantuan dan Informan Kepercayaan
Banyak sekali komunitas yang telah memberikan bantuan untuk Palestina. Diantaranya adalah menyalurkan makanan, obat-obatan, sandang, membangun fasilitas umum, suara gerakan sosmed, spirit boikot produk Israel, hingga doa bersama. Siapa saja yang hati nuraninya masih bersinar tanpa pandang agama, mereka berbondong-bondong untuk turut ambil bagian bersama sesuai kemampuan masing-masing.
Dari komunitas-komunitas inilah , mereka mengetahui berita-berita tentang Palestina. Maka, harapannya kehadiran semua komunitas pro Palestina disamping menjadi penyalur bantuan juga menjadi informan kepercayaan. Masyarakat butuh untuk mengetahui secara benar sejarah Palestina , fakta yang sesungguhnya terjadi di sana, dan solusi persatuan negeri-negeri muslim yang sebenarnya mereka butuhkan.
Peran Individu Muslim yang Memiliki Kepekaan
Sebagai kaum muslim, konflik Palestina Israel ini adalah masalah bersama. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Nu’man bin Basyir,
مثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وتَرَاحُمِهِمْ وتَعاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَداعَى لهُ سائِرُ الْجسدِ بالسهَرِ والْحُمَّى
“Perumpamaan orang-orang yang beriman, dalam saling mencintai, saling menyantuni sesama mereka, adalah laksana kesatuan tubuh. Apabila satu bagian dari tubuh itu menderita sakit, maka seluruh badan turut merasakannya.” (HR. Muslim)
Allah SWT juga berfirman dalam surat Al Maidah ayat 2 yang memerintahkan kepada kita semua untuk saling tolong menolong dalam kebaikan. Jika mereka (pro Israel) secara nyata mendukung genosida, tentu mereka berarti tolong menolong dalam keburukan. Lebih-lebih konflik ini ada di tanah yang diberkahi sesuai surat Al Isra ayat 1, maka in sya Allah peran kita menolong besar pahalanya disisi Allah.
Bentuk pertolongan kita sebagai individu dimulai dari menumbuhkan kepekaan. Tidak jarang kita temui sesama muslim namun acuh tak acuh terhadap muslim yang lain. Misal, "Eh, itu kan di luar, biar mereka sendiri. Salah mereka perang. Kita disini alhamdulillah aman. Udah jangan mikir negara lain.". Astaghfirullah. Setelah kepekaan itu ada, secara naluri akan terdorong untuk mencari tahu sejarahnya dan kemuliaan bumi Palestina, maka semangat mengikuti kajian Islam dan dirosah fardiyah. Kemudian mengukur diri apa yang bisa diberikan untuk membantu sesuai kemampuan. Terakhir, menjadi orang yang menyeru sekitarnya untuk bersama tolong menolong dalam kebaikan.
*****
Insya Allah jika tiga pihak ini bersinergi sesuai peran masing-masing, kemenangan atas izin Allah akan diraih. Bumi Palestina terselamatkan dan zionis Israel terlumpuhkan. Semoga Allah senantiasa merahmati pihak-pihak yang telah berjuang untuk turun andil dalam penyelesaian tirani kaum Zionis di tanah yang diberkahi ini. Aamiin.[]