Ummu Magandi
Perpaduan antara tahu walik dan sambal kecap menghasilkan harmoni yang sangat pas di lidah penikmatnya. Gurih dan renyahnya tahu walik bertemu dengan manis pedasnya sambal kecap diselingi krenyes-krenyes bawang merah dan cabe mentah yang diiris, kemudian bersatu di mulut, menjadikan cita rasa tahu walik sangat lezat.
Termasuk perpaduan Qur'an-Sunnah dan Khilafah. Al-Qur'an dan As-sunah sebagai warisan Rasulullah yang tidak lekang oleh waktu akan sempurna jika semua yang ada padanya diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan di dunia ini. Satu-satunya sistem yang bisa menerapkan Al-Qur'an dan As-sunah secara sempurna hanyalah Khilafah.
Sampai sini tidak ada perdebatan. Semua fakta historis telah banyak menjelaskan. Bahkan para ulama terdahulu pun tidak pernah mendebatkan hal ini. Apa buktinya?
Buktinya adalah ketika para Ulama Al-Azhar Kairo, Mesir menggelar Kongres Muktamar Dunia untuk merespon kejatuhan Khilafah Ustmani pada 3 Maret 1924.
Menanggapi undangan Al-Azhar, umat muslim tanah air kembali menggelar Kongres Al Islam luar biasa di Surabaya pada 24-26 desember 1924. Dihadiri oleh 1000 kaum muslimin, Kongres Umat Islam ini melahirkan berdirinya Centraal Comite Chilafat (CCC) (Komite Khilafah) yang digagas sebagai delegasi umat Islam Indonesia.
Umat Islam saat itu sangat peduli dengan keruntuhan Khilafah Usmaniyah. Bahkan para ulama bahu-membahu agar Khilafah kembali tegak. Pada saat itu kondisi umat Islam sangat kacau. Namun sayangnya, upaya umat Islam Indonesia dan seluruh dunia belum mendapatkan hasil. Khilafah masih tetap runtuh.
Sehingga menjadi tugas kita yang sadar dan paham bagaimana kondisi kaum muslimin di seluruh dunia tanpa Khilafah, tanpa Khalifah yang akan menjadi junnah (tameng) tempat berlindung umat Islam dari segala mara bahaya, termasuk penjajahan.
Seperti sabda Rasulullah SAW:
Artinya : Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya. Maka seseorang bertanya : ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” (Bahkan kalian banyak, akan tetapi kalian seperti buih mengapung). Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menimpakan dalam hati kalian penyakit Al-Wahn. Seseorang bertanya : ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahn itu?” Nabi shallallahu ’alaih wa sallam bersabda : ”Cinta dunia dan takut akan kematian. (HR. Abu Dawud, hadist no. 4297).
Maknanya, saat ini umat Islam adalah makanan lezat bagi musuh-musuhnya. Mereka berpesta pora atas kepaan kita. Karena tidak ada lagi Khilafah dan Khalifah yang melindungi kita. Kalau kita tetap diam tidak bergerak, mau sampai kapan kita terombang-ambing seperti buih di lautan?