Diambang Bangkrut, Zionis Telah Habis 795 Triliun untuk Melawan Hamas


Endah Sulistiowati (Dir. Muslimah Voice)
 

Mengutip dari kumparan.com, Berbagai negara di dunia yang merupakan sekutu Israel, mengucurkan pinjaman atau utang sebesar USD 7,8 miliar atau hampir Rp 121 triliun, untuk mendanai perang mereka di Gaza, Palestina. Utang itu digunakan Israel utamanya untuk mematikan Hamas, melalui serangan besar-besaran sejak 7 Oktober 2023.


"Israel telah mengumpulkan utang sekitar 30 miliar shekel (USD 7,8 miliar) sejak dimulainya perang dengan militan Hamas," tulis Reuters mengutip Kementerian Keuangan Israel. Lebih dari setengahnya atau sekitar 16 miliar shekel (mata uang Israel), merupakan utang dalam mata uang dolar yang dikumpulkan melalui penerbitan obligasi di pasar internasional. Kementerian Keuangan Israel pada Senin (13/11), berhasil mengumpulkan lagi utang 3,7 miliar shekel, dari pembiayaan dalam negeri melalui lelang obligasi mingguannya.


Kemudian melansir dari CNBC-Indonesi, koran harian bisnis Israel, Calcalist, mengungkapkan biaya perang Israel dengan Hamas di Jalur Gaza telah memakan biaya hingga 200 miliar shekels atau US$ 51 miliar, setara Rp 795,04 triliun. Angka itu mereka klaim berdasarkan perhitungan awal Kementerian Keuangan Israel.


Koran harian itu mengungkapkan bahwa perkiraan ini, yang setara dengan 10% dari produk domestik bruto (PDB) Israel, didasarkan pada perang yang berlangsung antara delapan hingga 12 bulan di Gaza dengan Hamas, tanpa memasukkan perhitungan biaya serangan yang turut dilancarkan Hizbullah.


Tidak Semudah Membalikkan Telapak Tangan Mengalahkan Hamas 


Dibandingkan Hamas, kekuatan militer Israel jauh lebih besar. Dilansir dari Global Firepower (GFP), Indeks GFP Israel untuk tahun 2023 yakni berada di peringkat 18 dari 145 negara yang dipertimbangkan untuk tinjauan tahunan dengan skor PwrIndx sebesar 0,2757.


GFP menilai kekuatan layanan udara (Airpower) Israel masuk ke dalam 20 negara dengan kekuatan Airpower terbaik di dunia dengan total sekitar 649. Dari 649 total aircraft meliputi berbagai jenis fixed-wing dan rotary-wing (helicopters), termasuk pesawat tempur/fighters (multiperan, pencegat), pesawat latih/trainers (dasar, lanjutan), transportasi (sayap tetap dan helos), pembom khusus dan penyerang darat, platform misi khusus, dll.


Fighters mendominasinya dengan 241 unit atau sekitar 40,1%, kemudian disusul oleh trainers dengan 153 unit atau sekitar 25,5%. Sementara untuk kekuatan darat (Landpower), total tank Israel sebanyak 2.200 yang menduduki peringkat 12 dari 145 negara. (https://www.cnbcindonesia.com/research/20231016044913-128-480729/lawan-hamas-seberapa-dahsyat-kekuatan-militer-israel)


Tapi sejak perang diikrarkan, Israel tidak mampu mengalahkan Hamas?


Walaupun Gaza hanya memiliki luas 365 kilometer persegi, Israel selalu gagal menjadi penguasa Gaza. Gaza sendiri merupakan wilayah pesisir yang terletak di jalur perdagangan dan maritim kuno di sepanjang pantai Mediterania, dikutip dari Reuters, yang ditayangkan oleh CNN Indonesia (15/10/23).
 

Kali ini Zionis habis-habisan dalam menyerang Hamas dan Palestina. Dengan kekuatan yang besar harusnya pemerintah Zionis Yahudi tersebut dengan mudah membabat habis Hamas dan Palestina. Tapi faktanya hingga tulisan ini dibuat, Entitas Yahudi tersebut belum mampu membuat Hamas dan kelompok jihad di Palestina tersebut kalah.


Hal ini seharusnya menjadi bahan renungan oleh pemerintah Zionis, mengapa kekuatannya yang diakui dunia cukup besar dianggap angin lalu saja oleh Hamas? Ada satu hal yang dilupakan Yahudi. Di atas langit masih ada langit. Pejuang Palestina punya Allah yang tidak pernah tidur. Allah sedang menunjukkan secuil kekuatannya kepada kaum Yahudi.
 

Allah telah membantu mujahid Palestina sebagaimana Allah membantu pasukan Rasulullah dalam perang Badar, Allah berfirman dalam Al-Qur’an,

“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut". (QS. 8 : 9)


Rahasia kekuatan Mujahidin Palestina adalah kekuatan iman mereka. Para Mujahidin Palestina telah menjadikan akhirat dan mati syahid sebagai pilihannya. Bagi Hamas dan teman-temannya jihad adalah jalan kemuliaan. Mereka berperang bukan hanya untuk masalah keduniawian, tapi mereka berperang untuk membela tanah suci, umat Islam, agamanya dan juga karena Allah.


Kesadaran hubungannya dengan Allah, serta ketaatan, ketundukan, dan kepasrahan akan pertolongan Allah menjadi kekuatan yang sangat besar pada mujahid Palestina. Sehingga senjata apapun yang dimiliki oleh Zionis dan sekutu-sekutunya tidak akan mampu memberikan rasa takut sedikitpun apalagi menyurutkan langkahnya untuk berjihad di jalan Allah.


Inilah yang harusnya menjadi contoh bagi umat Islam di seluruh dunia, Bagaimana keteguhan pasukan Hamas dan mujahid Palestina lainnya menghadapi manuver pasukan zionis dengan segala kecanggihan senjata mereka. Para pemimpin kaum muslimin di negeri-negeri Islam harusnya malu melihat betapa gigihnya mujahid Palestina membela tanah dan agama Islam. Sudah saatnya para pemimpin negeri-negeri Islam bukan hanya mengirimkan kecaman tapi mengirimkan pasukan.


Sehingga Jihad dan Khilafah adalah sebuah keniscayaan untuk menyelesaikan masalah Palestina hingga akarnya. Mengapa? Karena hanya Khalifah dengan Khilafah-lah yang berani menyerukan jihad untuk seluruh kaum muslimin di dunia melawan Zionis dan sekutu-sekutunya, mengusir dari tanah Palestina. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Amirul Mukminin Umar bin Khattab dan pasukan kaum muslimin ketika membebaskan tanah Syam dari Romawi. Oleh karena itu umat Islam harus bersatu dalam satu kepemimpinan Khalifah, karena Zionis bukan hanya Israel. Wallahua'lam. []

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama